Isi Surat Terbuka Bocah 8 Tahun Yang Diusir Dari Shaf Pertama Saat Sholat. (Foto: Twitter Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri)
Dream - Mengajak anak untuk suka pergi ke masjid menjadi salah satu tugas orangtua. Tugas ini untuk mendidik anak agar mengenal ajaran agama sejak dini terutama sholat.
Baru-baru ini viral di media sosial selembar surat ditulis seorang anak. Bocah itu merasa kecewa saat sholat di surau.
Anak berusia 8 tahun itu mengaku diusir dari shaf paling depan. Dia disuruh pindah ke belakang karena dianggap belum sunat.
Surat itu akhirnya mendapat perhatian dari Mufti Wilayah Persekutuan, Dato Seri Dr. Haji Zulkifli Mohamad Al-Bakri.
Dr. Zulkifli kemudian membuat balasan dengan mengunggah ulang surat itu disertai dengan penjelasan soal adab anak-anak sholat di surau.
Dalam surat yang viral itu, anak 8 tahun bernama Nadzrul Zarfn bin Sharul Azry bin Kasim bin Mat menggambarkan kekesalannya setelah diusir dari shaf paling depan hanya karena dianggap masih kecil.
Dia bahkan mempertanyakan hadis Nabi yang menyatakan anak-anak tidak boleh sholat di barisan paling depan.
" Kenapa Bapak usir saya dari barisan paling depan, sampai saya harus sholat di shaf ketiga?" tulis Nadzrul di suratnya.
Nadzrul kemudian menjelaskan dia sudah disunat. Jadi, dia merasa berhak sholat di barisan paling depan seperti laki-laki Muslim dewasa lainnya.
Nadzrul juga menyatakan seharusnya orang bertanya dulu sebelum mengusirnya. Apakah sudah sunat atau belum.
Sebelumnya, ibu dari Nadzrul, Nadira Rahim, mengatakan postingan yang viral itu sebenarnya sudah dua tahun lalu. Dia mengatakan hubungan putranya dengan surau telah berakhir dengan damai.
Nadira menambahkan, meski putranya berusia 8 tahun saat itu, tetapi pikirannya lebih dewasa.
Tidak hanya itu, Dr. Zulkifli juga menyebutkan bahwa dia sebenarnya pernah mengulas masalah ini pada tahun 2016 silam.
Meski begitu, postingan surat dari Nadzrul tersebut kembali jadi sorotan netizen sehingga viral akhir-akhir ini.
Tentang surat yang viral itu, Dr. Zulkifli memberi balasan yang menyejukkan. Disertai dengan penjelasan soal adab anak-anak sholat di surau atau masjid.
Singkatnya, dalam Shahih Bukhari, terdapat sebuah hadis yang menceritakan tentang bagaimana Rasulullah mengatur shaf anak-anak dengan mengarahkan Anas bin Malik RA bersama anak-anak, dan kemudian Rasulullah sholat bersama mereka.
" Imam al-Mawardi mengatakan: 'Telah berkata sebagian dari ashab kami, yang lebih penting adalah menempatkan anak-anak (dalam shaf) di antara kedua lelaki agar anak-anak itu bisa mempelajari gerakan sholat'." (Lihat Hawi al-Kabir, 2/340).
Demikian pula, jika mereka semua datang bersamaan dengan lelaki dewasa, maka ditempatkan di belakang.
Namun, jika anak-anak itu datang lebih dulu, mereka tidak boleh disuruh pindah ke belakang untuk memberi jalan kepada pria dewasa.
" Jika mereka masuk shaf pertama lebih dulu, maka mereka berhak (tetap di posisinya). Ini adalah pendapat sah yang berasal dari Al-Kifayah dari Al-Qadhi Husain dan lainnya," kata Dr. Zulkifli.
Dr. Zulkifli menjelaskan Rasulullah mengatur sedemikian rupa jika anak-anak itu berjenis kelamin laki-laki.
" Artinya, ananda tidak salah yang kamu lakukan itu. Bagus duduk bersama dengan orang-orang dewasa agar bisa belajar cara sholat dengan lebih sempurna," kata Dr. Zulkifli.
Dr. Zulkifli kemudian memberikan gambaran tentang adab ketika anak-anak berada di shaf sholat.
Secara umum, di bawah ini adalah kondisi shaf yang mengikuti jumlah dan jenis kelaminnya.
1. Jika imam bersama dua atau lebih makmum laki-laki, atau belakang imam terdapat lelaki dewasa dan seorang anak laki-laki, maka keduanya berada dalam satu shaf di belakang imam.
2. Sekira seorang imam diikuti oleh makmum lelaki dan perempuan, maka makmum lelaki di belakang imam. Sedangkan makmum perempuan di belakang keduanya.
3. Jika makmum jumlahnya banyak dan terdiri dari lelaki, perempuan, dan anak-anak. Maka kedudukan makmum lelaki dewasa berada di shaft pertama atau kedua menurut jumlahnya, setelah itu diikuti makmum anak laki-laki. Baru kemudian diikuti makmum perempuan dan anak perempuan.
Meski terjadi pada dua tahun yang lalu, Dr. Zulkifli tetap mengungkapkan kekaguman terhadap Nadzrul yang begitu gigih ingin sholat di barisan paling depan.
Mufti Malaysia itu mendoakan Nadzrul untuk menjaga sholat lima waktu dan berusaha mendapatkan shaf pertama setiap kali sholat.
" Selamat saya ucapkan kepada ananda Nadzrul. Saya doakan ananda selalu menjaga sholat lima waktu dan mendapat shaf pertama setiap kali sholat."
" Kalau satu hari nanti bertemu dengan saya, kenalkan diri ananda. Ada hadiah untuk Nadzrul."
Sumber: OhBulan
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik