Gadis Terkejut, Belum Nikah Perut Buncit Mirip Wanita Hamil, Ternyata Gejala Penyakit Serius.
Dream - Berawal dengan gejala demam berkepanjangan hingga satu bulan lamanya, siapa sangka rupa-rupanya ia adalah gejala penyakit yang serius.
Wanita muda yang hanya mau dikenali sebagai Hawa Zainal mengatakan dia sendiri tidak menyangka beberapa kondisi aneh yang dialaminya sebelum ini adalah gejala penyakit kanker ovarium tahap dua.
Hawa berkata awalnya dia mengalami demam selama sebulan pada bulan Juni lalu. Saat melakukan swab test Covid-19 dua kali, hasilnya negatif.
Menurut Hawa, demamnya saat itu juga disertai dengan rasa sakit pada daerah sendi. Dokter kemudian mendiagnosis Hawa menderita demam berdarah, ternyata bukan juga.
Namun saat memeriksakan penyakit yang sudah lama dideritanya ke sebuah klinik, Hawa terkejut saat dokter mengatakan kalau dia kemungkinan hamil.
Sejujurnya, Hawa memang ada riwayat gastrik sudah sejak lama. Satu hari, dia pergi klinik karena gastrik. Waktu dokter melakukan pemeriksaan, perut Hawa terasa tegang dan keras.
" Dokter bilang saya mungkin mengandung. Kebetulan perut sedikit buncit. Kaget juga saat dokter bilang begitu.
" Saya kemudian menjelaskan bahwa saya belum menikah. Saat saya bilang begitu, dokter rekomendasikan saya ke rumah sakit karena takut itu adalah fibroid," kata wanita berusia 22 tahun ini.
Fibroid adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim (uterus). Fibroid juga dikenal dengan nama miom atau fibromiom. Fibroid cukup umum terjadi, dengan tiga dari empat wanita diperkirakan menderita kondisi ini.
Meskipun fibroid tidak berpotensi kanker dan kemungkinan berujung pada kanker sangat kecil, kondisi ini dapat menimbulkan banyak masalah, seperti pembengkakan perut yang mungkin dialami oleh Hawa.
Hari itu juga, Hawa pergi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan sebelum menerima kabar yang mengejutkan dari dokter.
Dokter melakukan pelbagai prosedur untuk mengetahui secara pasti penyakit Hawa. Hari itu juga diketahui bahwa kelainan yang dia derita kemungkinan kanker.
Waktu dokter memberitahukan kabar itu, Hawa sangat takut, sebab dia merasa sehat-sehat saja. Hawa sempat menangis karena di keluarganya tidak ada yang punya riwayat sakit kanker.
Namun apa yang disampaikan oleh dokter mengenai kondisinya itu dia anggap sebagai ujian dari Allah untuknya.
" Bulan Juli, saya jalani pembedahan untuk buang tumor di perut. Hampir tiga minggu dirawat di rumah sakit.
" Sedih juga sebab terpaksa terbaring seorang diri, tidak ada yang menemani karena situasi Covid-19 masih belum reda," kenangnya.
Selama dirawat, Hawa lihat apa yang dia alami tidaklah separah pasien lainnya, ada yang lebih buruk.
" Sebulan setelah operasi, saya dimasukkan sekali lagi ke rumah sakit karena dehidrasi akibat pasca pembedahan.
" Alhamdulillah, keluarga dan rekan-rekan banyak berdoa serta menyampaikan kata-kata semangat," ujarnya.
Gadis berasal dari Merlimau, Melaka, Malaysia ini mengungkapkan tujuan dia mengunggah video karena ingin berbagi pengalaman selain menyebarkan kesadaran kepada kaum wanita.
" Saya hanya bisa menyarankan dalam video itu agar mengurangi makan fast food dan junk food. Kalau rasa ada perubahan yang tak normal cepat-cepat pergi ke dokter.
" Untuk kasus saya, termasuk agak lambat juga bertindak sebab perut sudah membesar macam wanita hamil lima bulan. Saya kira buncit biasa, apalagi ia tak rasa sakit," kata Hawa.
Walaupun sudah menjalani pembedahan, Hawa masih merasa khawatir kalau tumor akan tumbuh lagi. Tapi sejauh ini, Alhamdulillah dia merasa makin sehat.
Untuk sementara waktu ini Hawa perlu menjalani kemoterapi yang masih tersisa dua kali. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada yang telah mendoakan dan penyintas kanker yang telah berbagi pengalaman mereka.
Sumber: mStar
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`