Lukisan Bergambar Hotman Paris Hutapea Di Belakang Mobil Truk (Foto: Instagram) @hotmanparisofficial
Dream - Nama pengacara Hotman Paris Hutapea semakin dikenal publik. Selain karena profesi dan pergaulannya di kalangan artis, Hotman juga memiliki program khusus di sebuah stasiun televisi. Ada pula acara Kopi Jhony yang banyak didatangi masyarakat yang terlibat masalah hukum.
Sosok Hotman semakin mencolok karena pria ini tak sungkan memamerkan kesuksesannya. Deretan mobil mewah serta cincin berlian selalu dipamerkannya.
Dari beragam hal tersebut banyak orang berkreasi dengan foto atau video Hotman. Bahkan, wajah Hotman diabadikan di belakang truk.
Hotman membagikan video sebuah bak truk dengan lukisan wajahnya yang sedang mengenakan peci dan kain mirip sorban merah putih di pundaknya.
Si pemilik truk ikut menuliskan jargon yang sempat dilontarkan Hotman. " Nakal boleh, tapi anak istri number one."
View this post on InstagramMobil melintas di Sukorejo, kendal Jateng: segitu nge fans ya? Horas @muti1618
Hotman mengomentari video kiriman salah seorang penggemarnya tersebut. " Mobil melintas di Sukorejo, Kendal, Jateng: segitu nge-fans ya? Horas," tulis Hotman.
Unggahan ini juga membuat warganet pengikut akun Hotman berkomentar.
" Pas banget buat bang Hot-man," tulis seorang warganet.
" Wah idamankan. Tetap gus Hotman number one ke istri. Buaya darat lain lewat," kata yang lain.
" Nakal boleh keluarga nomor 1. Kalau kantong bokek jangan ngikutin bang Hot," ucap yang lain.
Dream - Hotman Paris menyarankan masyarakat Jakarta yang menjadi korban banjir mengajukan gugatan class action. Dia menyerukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk membantu masyarakat melakukan gugatan tersebut.
" Kepada seluruh LBH, Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia, kalau benar anda LBH, cepat ajukan gugatan class action," kata Hotman dalam video yang diunggah ke akun Instagram @hotmanparisofficial.
Menurut pengacara kondang itu, gugatan class action korban banjir bisa dilakukan seperti yang pernah diajukan oleh masyarakat di negara-negara Barat. Class action, kata dia, bisa dilakukan untuk menuntut ganti rugi yang dialami oleh masyarakat terdampak banjir.
" Class action, gugat ganti rugi atas kerugian seluruh masyarakat Jakarta. Class action gugat ganti rugi, class action triliunan rupiah," tambah dia.
Hotman mengatakan, sudah waktunya masyarakat Jakarta yang terdampak banjir melakukan gugatan class action. Menurut dia, gugatan class action sudah memenuhi syarat.
" Saya melihat telah memenuhi syarat semuanya untuk gugat class action. OK, halo LBH, jangan dipakai LBH hanya untuk loncatan karier karena Anda belum dapat pekerjaan," tutup Hotman Paris.
View this post on Instagram
Sementara, Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, mengatakan, ada sekitar 30 warga korban banjir Jakarta yang akan melayangkan gugatan perdata menuntut ganti rugi melalui class action. Tim Advokasi menilai, banjir tahun baru akibat kelalaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam pencegahan dan penanggulangan banjir.
" Sudah ada sekitar 30an (warga) yang berencana menggugat," kata Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Alvon K Palma, dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Pemprov DKI telah gagal mencegah banjir dan mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa dan kerugian materiil yang sangat besar. Oleh karena itu, gugatan class action akan fokus pada DKI saja, tidak pemerintah pusat.
" Untuk kepentingan bukti dan saksi dalam dalil gugatan kami berencana di Jakarta saja," ucapnya.
Tim Advokasi menyatakan, untuk mencegah agar bencana buatan manusia ini tidak terus berlanjut, maka perlu adanya sebuah upaya hukum dari masyarakat agar ada efek jera bagi pemangku kebijakan terkait.
" Upaya hukum yang dapat ditempuh di antaranya adalah pengajuan gugatan perdata tuntutan ganti rugi bagi para korban banjir melalui mekanisme class action," tulis Tim Advokasi yang terdiri dari Diarson Lubis, Alvon K Palma dan Ridwan Darmawan itu.
Tim advokasi membuka pintu bagi para warga masyarakat yang merasa dirugikan baik terdampak langsung maupun tidak langsung atas bencana banjir besar Jakarta kali ini, dengan dapat memberikan data nama, alamat, no tlp/HP, KTP DKI, rincian dan perkiraan jumlah kerugian. Kemudian foto-foto bukti kerugian serta waktu kejadian/peristiwa.
" Korban banjir tidak dipungut biaya apa pun," tulis tim advokasi.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Kesehatan, mendirikan lima posko kesehatan 24 jam di kawasan Jakarta Timur.
Posko ini tersebar di wilayah terdampak banjir, seperti Kampung Pulo, Bidara Cina, dan Kampung Melayu, Jatinegara.
" Posko kesehatan terletak di Puskesmas Kampung Melayu, Kantor Sudinkes Jaktim, Rusun Jatinegara, GOR Otista, dan Kantor Kelurahan Bidara Cina," tulis siaran pers Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, Sabtu 4 Januari 2019.
Widyastuti menegaskan, tiap posko kesehatan, Dinkes DKI menerjunkan petugas kesehatan baik tim dokter, perawat, dan apoteker yang siap melayani para korban banjir yang membutuhkan bantuan.
Dia membantah kabar yang beredar bahwa posko kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta di wilayah Jatinegara tutup pelayanan.
" Kabar itu tidak benar, karena saya keliling langsung ke lima posko itu, para petugas sibuk melayani korban," jelas dia.
Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan jajaran BPBD dan Dinsos lainnya. Karenanya, selama ada pengungsi di lokasi tersampak, Dinkes DKI tetap buka pelayanan selama 24 jam.
Advertisement
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
7 Pemandian Air Panas Garut, Bisa Healing Menghempas Lelah
Gunung Gede Ditutup untuk Pendakian, Kondisinya Penuh Sampah
Ayu Ting Ting Buat Kue Sendiri Khusus Untuk Picnic Story
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas