Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim Menurut Hadis, Tipis dan Tajam Bagai Pedang

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 27 Juli 2023 08:01
Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim Menurut Hadis, Tipis dan Tajam Bagai Pedang
Jembatan Shiratal Mustaqim digambarkan sempit dan licin bagaikan sehelai rambut yang dibelah menjadi tujuh.

Dream – Jembatan Shiratal Mustaqim merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kaum Muslim.  Jembatan Shiratal Mustaqim adalah jalan menuju surga yang terbentang panjang nan sempit di atas neraka Jahannam.

Jembatan Shiratal Mustaqim digambarkan sempit dan licin bagaikan sehelai rambut yang dibelah menjadi tujuh. Terbayang begitu tipis dan berbahayanya Jembatan Shiratal Mustaqim untuk dilalui.

Namun demikian, kesuksesan melewati jembatan ini ditentukan oleh amal perbuatan semasa di dunia. Apabila seseorang rajin ibadah, berbuat baik, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, insya Allah akan dimudahkan saat melalui jembatan mematikan ini.

Sementara orang-orang yang berbuat kerusakan dan tidak meyakini Allah SWT tidak akan bisa melewatinya dan jatuh ke dalam neraka yang berapi-api di bawahnya.

Agar lebih jelasnya, berikut gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim dalam Al-Quran dan hadis, sebagaimana digambarkan terbentang di atas neraka Jahannam.

1 dari 4 halaman

Lebih Tipis dan Tajam daripada Pedang

Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim sangat mengerikan. Hal ini bisa dilihat dari riwayat hadis Rasulullah SAW. Suatu ketika beliau SAW ditanyai sang istri, Sayyidah Aisyah ra, tentang apakah pada hari kiamat keluarganya akan mengingat satu sama lain.

Kemudian Nabi SAW bersabda: “ Adapun dalam tiga tempat, seseorang tidak akan ingat kepada yang lain, pertama saat di timbangan amal sampai dia mengetahui apakah timbangan amal baiknya ringan atau berat. Kedua, saat beterbangannya catatan amal sampai ia mengetahui di mana catatannya jatuh, apakah di sebelah kanan atau kiri atau di belakangnya. Dan ketiga saat berada di Jembatan Shiratal Mustaqim yang dipasangkan di antara dua punggung neraka Jahannam, sampai ia mengetahui apakah bisa melintas atau tidak.” (HR. Abu Dawud)

Umat manusia melewati Jembatan Shiratal Mustaqim satu per satu. Penampakan jembatan ini sangatlah tipis namun tajam, terbentang di atas api neraka Jahannam yang berkobar. Bahkan disebutkan dalam suatu riwayat, Jembatan Shiratal Mustaqim ini lebih tipis dan tajam daripada pedang.

Sementara di pinggirnya penuh dengan besi melengkung, duri dan pengait yang bisa mencelakakan siapa saja yang melintasinya. Hanya orang-orang yang diselamatkan oleh Allah yang bisa melintasi jembatan itu dengan selamat.

2 dari 4 halaman

Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim

Dalam hadis, Rasulullah telah menjelaskan gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim. Hal ini bisa dilihat dari hadis riwayat Imam Thabrani dari Ibnu Mas’ud berikut ini:

“ Jembatan Shiratal Mustaqim dipasangkan di tengah-tengah neraka Jahannam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Jembatan ini licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke neraka. Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir. Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal. Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian dimasukkan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya.”

3 dari 4 halaman

Gambaran Orang-Orang saat Melewati Shiratal Mustaqim

Diriwayatkan dalam hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

" Orang yang beriman (berjalan) bagaikan kedipan mata, bagaikan kilat, bagaikan angin, bagaikan kuda-kuda dan unta-unta terbaik. Di antara mereka ada yang selamat melewatinya tanpa cacat, sebagian ada yang cacat fisik, dan adapula yang dilemparkan ke dalam neraka Jahannam dengan kepala terbalik. Hingga kelompok terakhir mereka ditarik dengan keras.”

Berdasarkan hadis tersebut jelas bahwa apabila kita ingin melewati Jembatan Shiratal Mustaqim secepat kilat, maka hendaknya senantiasa menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Beramal shaleh setiap hari dengan mengikuti ajaran Islam, berbuat baik kepada sesama makhluk dan alam semesta, tidak berbuat kerusakan di muka bumi, berbakti kepada orang tua, tidak menghardik anak yatim, dan amalan-amalan yang lain.

4 dari 4 halaman

Bersedekah dengan Ikhlas

Jembatan Shiratal Mustaqim ini bisa dilewati atau tidak, tergantung pada amal perbuatan setiap orang. Jika amal kebaikannya banyak, maka ia akan mudah melewatinya. Apabila banyak amal buruknya, maka ia bisa jatuh ke neraka.

Perlu diketahui, ada sebuah riwayat hadis Abu Hurairah, bahwa orang pertama yang akan melewati Shiratal Mustaqim adalah umat Nabi Muhammad SAW, yaitu kaum fakir miskin dari kaum Muhajirin. Amalan yang memudahkan mereka melewati Jembatan Shiratal Mustaqim adalah bersedakan dengan ikhlas karena Allah semata. Hal ini terdapat pada sebuah hadis, di mana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“ Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash-shirat dengan memperoleh panduan.”

Beri Komentar