Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Dream - Seorang mahasiswa asing dilaporkan bunuh diri di Rumah Sakit King Fahd Jeddah di Arab Saudi setelah ia diduga terjangkit virus COVID-2019 pada hari Sabtu, 15 Februari 2020.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Divisi Kesehatan Jeddah, mahasiswa tersebut dilarikan ke rumah sakit oleh Bulan Sabit Merah pada hari Jumat setelah menunjukkan gejala gangguan pernapasan seperti yang terjadi pada penderita virus corona.
Mahasiswa kemudian diberikan perawatan lanjutan. Dia kemudian dikarantina sambil menunggu hasil tes laboratorium apakah dia benar-benar terinfeksi virus corona atau tidak.
Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa dia negatif COVID-19. Sayangnya, mahasiswa itu sudah terlanjur melakukan bunuh diri.
Mahasiswa tersebut sudah dimasukkan di ruangan isolasi untuk menjalani observasi. Namun, rupanya dia merasa putus asa akibat terjangkit COVID-19.
Dia membuka jendela ruang isolasi dan terjun hingga akhirnya meninggal dunia. Insiden terjadi kira-kira pukul 12.24 siang waktu setempat.
Menurut laporan, mahasiswa itu sudah delapan bulan di Arab Saudi dan merupakan mahasiswa Universitas King AbdulAziz.
Tidak disebutkan dari mana asal mahasiswa itu. Namun seorang sumber menyebutkan bahwa mahasiswa itu berasal dari China.
Saat ini pihak berwajib masih menjalankan penyelidikan atas kasus bunuh diri mahasiswa itu.
(Sah, Sumber: Lobak Merah)
Dream - Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 yang kini telah menewaskan lebih dari 1800 orang menimbulkan berbagai spekulasi.
Tidak sedikit yang curiga kemunculan wabah ini sudah dirancang sebelumnya.
Mengutip The Vocket, baru-baru ini media sosial diramaikan dengan cuitan pengguna Twitter yang membahas sebuah buku fiksi berjudul " The Eyes of Darkness" .
Menariknya, buku yang diterbitkan pada 1981 atau 39 tahun yang lalu itu menceritakan tentang virus yang juga berasal dari Wuhan, dinamai Wuhan-400.
Dalam buku dikatakan virus itu memang sangaja dibuat sebagai senjata biologis.
Menurut ilmuan yang memimpin penelitian Wuhan-400 bernama Li Chen, senjata kimia paling berbahaya ada di pusat-pusat penelitian di China.
Selain itu, tertulis juga virus bakal mewabah melalui hewan sebelum akhirnya menginfeksi manusia.
Pusat studi virus dalam buku itu pun memiliki ciri yang sama dengan Wuhan Institute of Virology, yang terletak hanya 32km dari lokasi pertama Covid-19 ditemukan.
2/9 #coronavirus
Dean Koontz, in his 1981 novel “ The Eyes of Darkness” mentioned China created a super virus “ Wuhan-400”by a scientist called Li Chen in a research lab outside Wuhan to destroy a city or a nation.
In reality, the scientist is Zhengli Shi, the lab is P4!OMG???? pic.twitter.com/XsI0wvppH1— ???? (@htommy998)February 10, 2020
Prediksi tentang virus yang menyerang sistem pernapasan itu juga tertulis dalam buku berjudul End of Days: Predictions and Prophecies About the End of the World.
Buku itu menyebutkan penyakit seperti pneumonia akan tersebar ke seluruh dunia pada 2020.
Pengarang buku Amerika, Sylvia Browne, mungkin telah meramalkan tentang Covid-19 dalam buku yang ditulis bersama Lindsay Harrison (End of Days: Predictions and Prophecies About The End Of The World) yang diterbitkan 12 tahun yang lalu.#coronavirus #covid #prophecy #prediction pic.twitter.com/V4hFvCgzpk
— KamekOrangSarawak (@OrangSarawakk)February 17, 2020
Buku itu sendiri ditulis oleh Lindsay Harrison pada 2008. Kedua buku ini sontak menarik perhatikan khalayak. Bagaimana pendapatmu? Apakah ini sebuah kebetulan, atau sebaliknya?
Dream - Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof.C.A. Nidom mengklaim empon-empon bisa menanggulangi sebaran virus corona, Covid-19. Kondisi ini pula yang membuat masyarakat Indonesia terhindar dari infeksi Covid-19.
“ Di masakan Indonesia sudah terkandung banyak Curcumin, seperti kunyit sereh jahe dan lainnya. Mungkin itulah kenapa hingga saat ini belum ada yang positif terjangkit,” kata Nidom, kepada beritajatim.com, diakses Senin, 17 Februari 2020.
Nidom mengatakan, Curcumin mampu meningkatkan antibodi dan menguatkan sel-sel tubuh. Sehingga, kata dia, masyarakat Indonesia diminta tak perlu panik karena obat dan formulasinya preventif dan mudah ditemukan.
“ Jangan disalahkan virusnya, virus apapun jenisnya akan tetap ada di sekitar kita. Tinggal kita yang harus menjaga kekebalan tubuh kita. Dengan memanfaatkan curcumin, kita bisa mengurangi penggunaan masker dan membeli obat kimia. Gunakan Curcumin, itu pencegahan terbaik dan termurah,” ucap dia.
" Pada dasarnya virus corona ini merupakan satu kingdom dengan influenza yang bisa ditangkal atau dicegah dengan curcumin,” ucap dia.
Nidom, yang juga peneliti virus flu burung, mengatakan dampak klinis yang ditimbulkan virus flu burung sejatinya lebih berat. Virus flu burung mampu menyebabkan badai sitokin yang merusak paru-paru.
Nidom mengatakan, dia memiliki formula yang ampuh untuk mencegah terjangkitnya virus flu burung saat itu. Dia menyebut, formula ini juga mampu mencegah atau menangkal Covid-19.
" Pada dasarnya formula obat ini digunakan untuk preventif virus corona," kata dia.
Sumber: Beritajatim.com
Advertisement