Sumber: Instagram.com/gibran_rakabuming
Dream – Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo, Jawa Tengah, ruoanya terganggu dengan pemberitaan soal penangkapan seorang pria bernama Gibran di Arab Saudi. Sehingga dia melakukan klarifikasi melalui media sosial.
“ Mohon izinkan saya untuk klarifikasi mengenai pemberitaan di beberapa media,” tulis Gibran di Instagram.
Melalui akun Instagram @gibran_rakabuming, putra sulung presiden Joko Widodo itu mengunggah tiga tangkapan layar pemberitaan soal penangkapan pria bernama Gibran di Masjid Nabawi.

“ Melalui postingan ini saya ingin mengklarifikasi bahwa Gibran yang dimaksud di berita itu bukanlah saya melainkan Gibran putra dari Ketua DPRD Karawang yang membentangkan bendera @pdemokrat di Masjid Nabawi,” tambah Gibran.
Lewat unggahan itu pula, Gibran mengimbau masyarakat, khususnya warga Solo, untuk tidak panik dengan berita tersebut. Sebab, Gibran yang ditangkap bukanlah dirinya.
“ Sekali lagi, melalui postingan ini saya mengimbau agar masyarakat, khususnya Warga Solo untuk tidak panik atas pemberitaan ini. Terima kasih. Mohon maaf apabila kurang berkenan,” imbuh suami Selvi Ananda tersebut.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Arab Saudi, Eko Hartono, juga membenarkan bahwa sosok Gibran yang dimaksud dalam pemberitaan itu bukanlah walikota Solo itu.
" Iya, itu Mas Gibran putra Ketua DRPRD Karawang. Dan kasusnya sudah selesai kok, yang bersangkutan sudah di Indonesia minggu lalu," jelas Eko Hartono, dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Eko, Gibran putra Ketua DPRD Karawang itu diciduk polisi Saudi karena tidak tahu tentang aturan setempat soal pembentangan bendera. Gibran putra Ketua DPRD Karawang itu sempat ditahan beberapa hari, namun sudah dibebaskan. “ Dengan jaminan travel saudi,” ujar Eko.
Dia mengatakan, penangkapan itu terjadi saat Gibran putra Ketua DPRD Karawang dan temannya melaksanakan serangkaian kegiatan umroh pada Minggu 5 Februari lalu.
" Gibran dan temannya Cakim. Cakim yang pegang bendera, Mas Gibran yang ambil foto," kata Eko saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (9/2).
Dari laporan yang diterima Eko, disebutkan kalau Gibran dan Cakim merupakan kader Partai Demokrat yang tengah umroh bersama sejumlah anggota Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Karawang.
Namun setibanya di kawasan lokasi Masjid Nabawi, Gibran dan Cakim berinisiatif mengambil foto dengan memakai bendera yang identik dengan logo Mercy atau Partai Demokrat.
“ Sepertinya begitu (kader partai). Semoga jadi pelajaran bagi yang lain,” lanjut Eko.
Menurut Eko, aturan setempat melarang siapapun yang berfoto di sekitar area Masjid Nabawi dengan memakai simbol-simbol, termasuk salah satunya bendera.
“ Iya memang tidak boleh berfoto sambil bawa bendera atau simbol-simbol organisasi termasuk Parpol di masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Lambang apapun termasuk bendera travel enggak boleh,” jelasnya.
Meski demikian, Eko memastikan persoalan ini telah selesai dan kedua WNI itu telah dipulangkan ke tanah air.
“ Ini sudah selesai Mas. Gibran dan Cakim sudah di Indonesia kok. (dari laporan) Baru kemarin sore tiba,” ucap Eko.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang