Dengan perkiraan usia sekitar 16.800 tahun, tempat hunian di Gua La Garma di Cantabria nampaknya hampir tak mengalami perubahan sejak ditinggalkan oleh penduduk kuno.
Bahkan, berbagai perkakas dan artefak masih tersebar di permukaan lantai.
Gua ini menjadi tempat tinggal manusia selama periode Paleolitikum Atas dan memiliki salah satu koleksi seni batu paling lengkap di Eropa, mencakup rentang waktu dari Zaman Batu Tua hingga masa kepindahan dari situs tersebut pada periode Magdalenian sekitar 17.000 tahun yang lalu.
Pada saat tersebut, sebuah tumpukan batu memblokir jalan masuk ke dalam gua, menyebabkan isinya terkekang seperti kapsul waktu prasejarah.
Hal ini terkonfirmasi dengan adanya tumpukan sampah dapur dari Zaman Batu Tengah, makam dari Zaman Tembaga dan Perunggu, serta benteng dan makam dari Zaman Besi hingga Visigoth dan Abad Pertengahan.
Berdasarkan informasi dari Universitas Cantabria, ruangan yang berbentuk oval ini memiliki luas sekitar 5 meter persegi dan dikelilingi oleh serangkaian balok batu dan stalagmit, membentuk struktur yang ditopang oleh langkan di dinding gua, terbuat dari kayu dan kulit.
Di pusat ruangan, terdapat perapian yang dikelilingi oleh barang-barang yang digunakan oleh penghuni gua dalam kehidupan sehari-hari.
Peralatan tersebut mencakup perkakas untuk membuat artefak dari batu, tanduk, dan tulang, juga alat-alat yang digunakan saat mengolah hewan dan mengolah kulit.
Dari total 4.614 artefak yang telah ditemukan, peneliti juga menemukan tombak, jarum, dan " proto harpun."
Di samping itu, gua ini juga menyimpan sejumlah karya seni, seperti tulang auroch yang diukir dengan gambar auroch dan wajah manusia.
Menurut para peneliti, ini merupakan satu-satunya artefak semacam itu yang pernah ditemukan di Paleolitik Eropa.
Gelang atau liontin yang mungkin digunakan oleh penduduk gua juga ditemukan, sebagian besar terbuat dari tulang rusa, kuda, dan bison.
Para peneliti terus melakukan ekskavasi dan analisis menggunakan metode non-invasif untuk mendalami pengetahuan mereka tentang La Garma sambil menjaga pelestariannya.
Informasi tambahan tentang penemuan ini akan diumumkan dalam sebuah konferensi pers di Museum Arkeologi Nasional pada bulan Februari 2024.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?