Foto: Twitter.com
Dream - Belum lama ini media sosial twitter dihebohkan dengan video yang memperlihatkan bocah pemulung tengah terduduk di pinggir jalan.
Video itu viral beredar di platform twitter dan facebook karena netizen aktif menyebar ulang unggahan yang beredar sejak Minggu, 18 Agustus 2019.
Dalam caption postingan akun-akun itu disebutkan jika bocah yang duduk dengan kepala bertumpu pada dua kaki itu ditemukan warga pada Sabtu, 17 Agustus 2019.
Berulang kali dibangunkan namun tak kunjung merespon, bocah yang tetap memegang karung putih itu disebutkan meninggal dunia karena kelaparan.
Sebelumnya beberapa warga mencoba membangunkan bocah laki-laki tersebut dengan cara digoyang-goyangkan. Tetapi bocah itu terlihat tak kunjung memberikan respons.
Namun informasi yang beredar tersebut ternyata berisi berita hoaks. Bocah yang tertidur tersebut ternyata tidak meninggal dunia.
Fakta tersebut diungkapkan pemilik akun facebook Andik Agus Mardiko. Dalam postingannya ia menyebut jika bocah yang diketahui bernama Angga itu hanya tertidur.
Angga ditemukan tertidur di Jalan Pitara, Beji, Depok, Jawa Barat.
Saat itu, Angga hanya tertidur karena kelelahan saat mencari barang bekas.
" Info dari Sam Adi Hermanto , Namanya Angga dia anak yatim seorang pemulung, ibunya juga pemulung,dia tidak meninggal tapi tertidur karena kecapekan, lokasi saat itu Angga kecapekan saat mencari barang bekas (pemulung) dan tertidur di Jl Pitara, Beji, Depok, Jawa Barat. Tolong jangan bikin berita atau menyebarkan berita hoax bisa di pidanakan,hati hati," ungkap pemilik akun Andik Agus Mardiko.
Fakta tersebut diperkuat dengan unggahan yang dibuat pemilik akun Instagram @komunitasindonesiamemberi. Angga yang disebutkan meninggal tampil dalam video yang terlanjur viral tersebut.
Akun itu mengunggah video singkat pertemuannya dengan Angga. Pada video tersebut, Angga yang pakai kaus merah terlihat segar dan sehat.
Caption postingan itu juga mengungkapkan kalau bocah ini sangat bekerja keras untuk berjuang bertahan hidup.
Angga diketahui telah telah meninggalkan rumah sejak bulan puasa. Sosok Angga dibenarkan oleh keluarg yang melihat video viral tersebut.
" Mereka (keluarga,red) sangat kaget dengan video yg viral tersebut yg mengatakan angga sudah meninggal," ujarnya.
Komunitas tersebut bersama orang tua Angga selanjutnya berusaha mencari tahu keberadaan angga. " Alhamdulillah akhirnya semalam angga bisa ditemukan dalam keadaan sehat wal afiat, di sekitaran Bojong Sari, Depok. dan saat ini angga sudah kembali bersama keluarga nya," ujar akun tersebut.
Pemilik akun ini juga mengajak masyarakat yang ingin berdonasi membantu meringankan beban Angga dan keluarganya agar bisa kembali bersekolah.
View this post on Instagram
Kisah sosok bocah bernama Angga ini tentu mendapat simpati dari warganet. Banyak yang geram kepada pelaku penyebar video hoaks. Tak sedikit juga yang bersimpati dengan kisah hidup Angga.
" Allhamdullilah ga meninggal, ganteng gtu anak nya lg," ujar akun @vnica12.
" Alhamdullillah. semoga kejadian kemarin membawa hikmah buat masa depan adek ini. Amin," kata akun @yunitadewiaphsari.
" Alhamdulilah itu yg nyebarin hoax knp gak di cari dan dilaporkan biar bisa di ciduk min," ungkap akun @hengky_ghosasi.
Dream - Akhir Mei lalu jadi momen penuh bangga bagi Sophy Ron. Gadis asal Kamboja ini merayakan kebahagiaan diterima menjadi mahasiswi di University of Melbourne, Australia.
Tidak ada yang menyangka gadis lulusan Trinity College ini dulunya adalah bocah pemulung. Sophy bahkan hampir kehilangan mimpi bisa menempuh pendidikan.
Dikutip dari World of Buzz, Senin 17 Juni 2019, Sophy melewatkan masa kecilnya di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kota Phnom Penh. Dia bekerja sebagai pemulung sejak kecil hingga berusia 11 tahun.
Waktunya habis untuk memungut sampah. Dia hampir tidak punya kesempatan merasakan bangku sekolah.
1 dari 2 halaman
Berkat Cambodian Children's Fund (CCF), Sophy akhirnya bisa tersenyum bangga. Dia akhirnya bisa mewujudkan mimpi untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya lewat beasiswa dari lembaga donor tersebut.
Dulu, Sophy menghabiskan tujuh hari sepekan untuk duduk dan memilah-pilah sampah. Dia pun terpaksa menghirup asap beracun demi membantu kedua orangtuanya mengumpulkan uang untuk kebutuhan hidup.
Gadis ini dan keluarganya harus bertahan dengan hidup yang keras. Tidak jarang mereka makan makanan sisa yang didapat dari tumpukan sampah.
w
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR