Hotel Terbesar Dunia Abraj Kudai Bakal Dibuka di Mekah

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 4 Desember 2017 18:00

(Foto: Amusingplanet.com)

Pembangunan Abraj Kudai sempat menimbulkan kontroversi.

Dream - Mega hotel baru bakal hadir di Kota Suci Mekah, Arab Saudi. Saat pembangunannya rampung nanti, hotel ini akan memiliki 10.000 kamar yang terbentang di atas lahan lebih dari 1,4 juta meter persegi. Penginapan ini akan dilengkapi 70 restoran yang siap melayani tamu dari dalam dan luar negeri.

Menyerupai benteng tradisional, Hotel Abraj Kudai terdiri atas 12 menara yang menjulang ke langit setinggi 45 lantai. Di atas menara utamanya dipasangi kubah yang diklaim terbesar di dunia. Di sekeliling kubah ini akan ada lima helipad.

Hotel terbesar di dunia ini juga akan dilengkapi dengan stasiun bus, food court, dan pusat perbelanjaan di lantai dasar, serta sebuah ballroom yang berada di dalam kubah. Interiornya juga akan dihiasi dengan kemewahan.

Terletak hanya 2 kilometer dari Masjidil Haram, Abraj Kudai merupakan bagian dari usaha terbaru Arab Saudi untuk mengubah Mekah menjadi Manhattan di Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir kota ini telah mengalami ekspansi yang luar biasa. Salah satunya pembangunan Makkah Royal Clock Tower Hotel sebagai bangunan tertinggi ke tiga di dunia. Menara ini menjadi ikon membanggakan Arab Saudi. Saat malam hari, jam di atas menara akan bersinar dan cahayanya bisa terlihat hingga jarak 30 kilometer.

Pembangunan Abraj Kudai sempat menimbulkan kontroversi karena para pengembang meruntuhkan benteng bersejarah era Ottoman abad ke-18 dan sebuah bukit kecil di atas reruntuhan benteng tersebut.

Benteng yang diruntuhkan itu bernama Ajyad, dibangun tahun 1870 di bawah kekuasaan Ottoman untuk melindungi Kabah dari bandit dan penjajah.

Irfan Al-Alawi, Direktur Islamic Heritage Reseacrh Foundation yang berbasis di Inggris, telah mencoba mengampanyekan perlindungan warisan sejarah yang tersisa di kota-kota suci Arab Saudi.

" Semuanya telah tersapu untuk membuka jalan bagi kemewahan hotel-hotel yang tak henti-hentinya, yang menghancurkan kesucian tempat," kata Al-Alawi mengatakan kepada The Guardian.

1 dari 1 halaman

Penghancuran Situs Warisan Islam

© Dream

Penghancuran situs warisan Islam telah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Di Mekah dan Madinah, struktur yang sangat terkait dengan Nabi dan keluarganya, seperti makam, masjid, dan rumah, sudah hancur. Menurut Guardian, rumah Khadijah, istri pertama Rasulullah, dibongkar untuk membuat jalan bagi sebuah perpustakaan dan WC umum.

Rumah Khalifah Abu Bakar pun sekarang sudah lenyap, digantikan hotel Hilton. Rumah tempat lahir Nabi Muhammad SAW sekarang juga terbengkalai. Rumah Nabi di Madinah dan sekolah Islam pertama tempat Beliau mengajar pun sudah diratakan dengan tanah. Daftar situs warisan sejarah yang dihancurkan pun terus bertambah.

" Mereka mengubah tempat suci menjadi mesin, kota yang tidak memiliki identitas warisan, tidak ada budaya dan lingkungan yang tidak alami. Mereka bahkan telah mengambil alih pegunungan," kata Sami Angawi, seorang arsitek dan pendiri Pusat Penelitian Haji di Jeddah.

Mekah menerima lebih dari tiga juta jamaah selama masa haji tiap tahunnya. Namun selama akhir tahun ini jumlah kunjungannya meningkat pesat karena Mekkah juga semakin populer sebagai tujuan pernikahan dan konferensi.

Untuk mengakomodasi hal tersebut, pihak berwenang Arab Saudi kemudian banyak menggusur perumahan serta lokasi warisan sejarah dengan dalih untuk memperluas jalan bagi insfrastruktur para jamaah.

Proyek pembangunan berkelanjutan lainnya yang sedang berlangsung di Mekkah adalah pengembangan Jabal Omar yang terdiri dari 40 menara hunian yang akan menampung 160.000 jamaah serta sebuah area doa berkapasitas 200.000 jamaah.

(Sumber: amusingplanet.com)