Ibu Dan Anak Terpisah Akibat Wabah Virus Corona. (Foto: WOB)
Dream - Wabah virus corona Wuhan menyebabkan para dokter dan perawat di China harus bekerja tanpa lelah, siang dan malam. Mereka memastikan bahwa pasien yang terjangkit virus corona menerima perawatan yang dibutuhkan.
Akibatnya, banyak dari para superhero dunia nyata ini nyaris tidak punya waktu untuk beristirahat saat merawat pasien. Apalagi untuk pulang ke rumah, sekadar menengok keadaan keluarga yang ditinggalkannya.
Baru-baru ini, sebuah video yang memilukan dari seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang menangis sambil memberikan pelukan jarak jauh untuk ibunya yang bekerja sebagai perawat di wilayah Fugou, Provinsi Henan, menjadi viral di media sosial.
Menurut laporan Sin Chew Daily, perawat bernama Liu Haiyan itu dilaporkan belum pernah pulang ke rumah selama satu minggu penuh sejak hari pertama Tahun Baru China karena harus membantu pasien yang terjangkit virus corona.
Pada tanggal 31 Januari 2020, suami Liu membuatkan kue yang jadi favorit istrinya. Dia kemudian membawa anak perempuan mereka yang berusia 9 tahun ke rumah sakit untuk mengunjungi istrinya.
Tetapi karena penyebaran virus corona baru yang begitu cepat dan berbahaya, Liu bahkan tidak bisa maju untuk memberi pelukan kepada putrinya.
Melihat ibunya hanya bisa berdiri dari jarak beberapa meter, putrinya menangis. Dia melihat ibunya begitu dekat dengannya tapi terasa sangat jauh darinya.
Setelah meletakkan kue untuk ibunya, gadis kecil itu hanya bisa memberikan pelukan dari jauh. Sambil terus menangis, dia berteriak, " Ibu, aku sangat merindukan Ibu."
Momen memilukan tersebut sempat membuat beberapa orang di sekitarnya tertegun dan ikut merasakan kesedihan ibu dan anak itu.
Dari jauh, Liu berusaha menenangkan putrinya. Dia bilang bahwa dirinya sedang melawan monster dan akan segera pulang menemui putrinya.
" Jadi anak baik! Ibu sedang melawan monster! Ibu akan pulang setelah mengalahkan mereka. Ibu akan bersamamu setelah kami memenangkan pertarungan ini!" kata Liu sambil terisak.
Di akhir video, Liu melambai pada mereka sambil menahan air mata, sebelum mengambil kue dan bergegas kembali bekerja.
Sumber: World of Buzz
Dream - Kasus virus Corona Wuhan (2019-nCoV) di kota Wuhan, Provinsi Hubei, mencapai 11.000 orang. Para staf kesehatan berusaha keras menangani menyebarnya virus ini.
Seorang perawat di Departemen Penyakit Terinfeksi di Rumah Sakit Anak Provinsi China, Hu Pei, 22 tahun, bekerja keras hingga wajah dan tangannya penuh tanda merah. Bahkan, tangannya tampak keriput dan pecah-pecah karena terpapar alkohol selama seharian.
Kondisi ini membuat punggung tangannya seperti kulit orang tua.
Dilaporkan China Press, Hu Pei lahir di 1998. Selama bertugas menjalani kegiatan, dia menggunakan pakaian dan sarung tangan selama sehari, dengan bedak talcum di dalam sarung tangannya.
" Aku bersiap untuk menjalani karantina setiap waktu," kata dia.
Dia mengatakan, ikut serta dalam misi itu sebagai bagian tanggung jawab generasi setelah 90-an.
" Faktanya, kami tidak takut, namun kami punya misi dan kami harus melakukan sesuatu. Kami muda dan takut tidak berpengalaman," ujar dia.
" Kadang ada rasa takut dan khawatir dalam hati dan keluargaku, tapi menggunakan masker, dan penutup wajah, baju pengaman tidak akan membuatku khawatir," ucap dia.
Kolega Hu Pei, Ning Bin berharap Hu Pei tidak lupa menggunakan krim dan sarung tangan.
Dream - Bagi jutaan orang yang 'terperangkap' di kota Wuhan dan wilayah lain di China akibat wabah virus corona, kehidupan benar-benar terasa seperti dipenjara.
Sudah begitu, anggota keluarga hidup terpisah. Anak terpisah dari ibu mereka. Saudara laki-laki dari saudara perempuannya.
Terbaru, seorang balita yang menjadi korban dari virus corona, harus dikarantina sehingga hidup terpisah dari keluarganya.
Pemandangan balita yang dikarantina di sebuah rumah sakit begitu mengharukan hingga membuat siapa saja meneteskan air mata.
Dibagikan oleh akun Twitter @Huh_My_Rahhhhh, sebuah video memperlihatkan betapa dahsyatnya virus corona dalam menghancurkan kehidupan keluarga seorang pria.
Ketika sang ayah memperhatikan putranya dari jendela pembatas ruang karantina, saat itulah anaknya berusaha minta dipeluk.
Sambil menatap ayahnya, anak itu mengulurkan tangan mungilnya. Berharap sang ayah memeluk dan mengeluarkan dirinya dari ruang isolasi.
Tapi reaksi ayahnya adalah menangis sambil membalikkan badan. Dia tak ingin anaknya melihat dirinya meneteskan air mata karena sedih.
Sementara wajah anak itu tampak begitu sedih dan bingung. Dalam hati mungkin dia berkata, " Kenapa ayah tidak mau memeluk dan menggendong?"
Video mengharukan ini telah di-retweet sebanyak lebih dari 50 ribu kali dan mendapat 112 ribu lebih Likes.
Dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona sebagai keadaan darurat global, situasinya makin mengerikan. Bukan hanya bagi warga negara China tetapi juga bagi pend
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib