Dream - Pelajar SD hingga SMA dari Indonesia mengharumkan nama bangsa di ajang puncak dalam kompetisi olimpiade matematika bergengsi di Singapura (SIMOC) pekan lalu. Kontingen Indonesia menyabet 115 medali emas dan berhak tampil sebagai juara utama Math Titans.
Kemenangan ini semakin terasa saat ratusan pelajar bersama orangtua turut menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang menggema di Star Theatre, Singapura, pada Kamis, 25 Juli 2024 lalu.
Menguntit di belakang Indonesia adalah tim Malaysia yang menempati posisi kedua, sementara tim Singapura yang menjadi tuan rumah dari olimpiade matematika ini harus puasa berada di posisi ketiga.
Selain 115 medali emas, kontingen Indonesia juga merebut tujuh overall champion.
Pada kompetisi ini, kontingan Indonesia mengirimkan sebanyak 456 pelajar dari tingkat SD hingga SMA. Jumlah ini menjadikannya kontingen terbesar, diikuti Meksiko yang mengirimkan lebih dari tiga ratus pelajar.
SIMOC adalah kompetisi tahunan bergengsi yang mempertemukan para penggemar matematika muda dari seluruh dunia.
Henry Ong, pendiri sekaligus ketua panitia SIMOC, menjelaskan bahwa SIMOC berbeda dari kompetisi matematika lainnya. Perbedaan itu tergambar dari struktur uniknya yang terdiri dari tiga babak yaitu Kompetisi Individu, Kompetisi Tim, dan Tantangan Math Warriors.
Format ini mendorong peserta untuk unggul dalam pemecahan masalah secara individu sekaligus mendorong kolaborasi dan kerja sama tim di antara para kontestan.
Indra Santoso, ketua delegasi Indonesia, menyatakan bahwa SIMOC adalah salah satu ajang kompetisi matematika bergengsi di Singapura yang selalu diikuti oleh Indonesia.
Delegasi Indonesia berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bersaing dengan pelajar dari 42 negara dengan total peserta 2.000 pelajar yang berlaga selama empat hari.
Sebelum mengikuti SIMOC, siswa harus melalui proses kualifikasi di negara masing-masing. Salah satu persyaratan mengikuti SIMOC adalah siswa minimal harus mendapatkan Bronze ke atas pada kualifikasi kompetisi di level nasional atau regional.
Enam pelajar Indonesia mendapatkan kesempatan berlaga pada babak utama langsung dengan beasiswa dari SIMOC. Tujuh pelajar Indonesia juga menjadi overall champion pada kategori-kategori utama, sehingga tampak dominan di panggung utama.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia menunjukkan dominasinya, setidaknya pada level regional, pada ajang kompetisi matematika,” ujar Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo yang merasa bangga saat turut mengalungkan medali kepada pelajar Indonesia yang berhasil meraih overall champion.
Setelah mengikuti SIMOC, Suryo Pratomo berharap para siswa bisa mengikuti kompetisi global lainnya, yaitu IJMO di Turki pada bulan Desember.
BIM adalah program beasiswa yang diberikan kepada peserta didik/lulusan yang berprestasi pada bidang akademik dan non-akademik.
BIM terdiri dari program beasiswa bergelar (degree) dan beasiswa non-gelar (non-degree). Program beasiswa bergelar jenjang S1 dan S2 dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, sedangkan program beasiswa non-gelar, yaitu Program Persiapan S1 Luar Negeri, dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online