(Antara Foto/Reuters)
Dream - Kelompok teroris ISIS ternyata tidak hanya mengincar negara-negara Eropa, tetapi juga Asia.
Menurut laporan intelijen yang diterima badan keamanan Malaysia, beberapa pemimpin Negeri Jiran masuk dalam daftar target pembunuhan ISIS.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengungkapkan Senin kemarin bahwa, ia adalah salah satu pemimpin yang ditargetkan.
Hishammuddin mengakui, informasi mengenai ancaman itu sudah diketahui sebelum pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN di Langkawi pada Maret lalu.
" Saya menegaskan bahwa ISIS menargetkan para pemimpin kita, namun ancaman itu tidak akan menghentikan kita dari terus memerangi terorisme di negara dan wilayah ASEAN," katanya kepada wartawan di sebuah acara open house Deepavali dikutip Dream dari laman AsiaOne, Selasa 17 November 2015.
Meski Hishammuddin tidak menyebutkan secara rinci tetapi seorang pejabat Bukit Aman mengatakan target lainnya termasuk anggota senior kabinet.
" Kami tahu tentang rencana besar mereka ketika menginterogasi Murad Halimuddin, salah satu anggota ISIS yang tertangkap dan kini sudah dipenjara," katanya. " Murad mengatakan ISIS ingin menculik para pemimpin yang mereka anggap sebagai tagut (orang-orang yang telah melintasi batas-batas agama)."
" Mereka juga mengancam polisi dan personil militer yang mereka lihat sebagai mendukung pemimpin tagut," kata pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim.
Hishammuddin mengatakan serangan 13 November di Paris adalah pengingat suram betapa berbahayanya ancaman teroris.
" Upaya bersama diperlukan dari semua negara untuk memerangi kelompok teroris, termasuk mereka yang ingin memperluas jejak kaki mereka di wilayah ini," katanya, seraya menambahkan bahwa tujuan utama dari ISIS adalah untuk menciptakan kekacauan di masyarakat.
Di Alor Setar, kata polisi, modus operandi ISIS sekarang adalah menggunakan warga negara yang ditargetkan untuk melancarkan serangan.
Kepala divisi anti-teroris Bukit Aman Datuk Ayub Khan mengatakan rekrutan ini tidak harus melakukan perjalanan ke Irak atau Suriah.
" Itulah sebabnya kami menekankan pada pencegahan dan menangkap mereka sebelum mereka berhasil mengumpulkan senjata api atau bahan peledak," ujar dia.
Menurutnya, banyak orang akan mempertanyakan tindakan Malaysia dalam menahan para tersangka, sebelum mereka melakukan tindakan terorisme. Tetapi, Malaysia tidak bisa menunggu sampai hal yang sama seperti di Paris terjadi.
Menurut Ayub Khan, mereka yang ditangkap memiliki ideologi dan komitmen yang sangat kuat terhadap perjuangan ISIS dan jika dibiarkan, mereka akan melancarkan serangan di Malaysia.
" Apa yang membuat mereka menahan diri adalah kurangnya pengalaman dalam membuat bom. Bahan-bahan memang mudah didapat dan mereka dapat belajar dari internet, tetapi mereka tidak memiliki keahlian untuk merakit bom," kata Ayub Khan kepada wartawan setelah memberikan ceramah tentang ancaman ISIS di kompleks Kedah RTM di Jalan Kuala Kedah kemarin.
Dia menambahkan, sampai saat ini kegiatan terkait ISIS melibatkan 46 orang yang sudah ditahan di bawah undang-undang anti-teroris dan pidana Malaysia.
Menurut dia, ideologi ISIS sedang menyebar melalui media sosial dan merupakan masalah nasional. " Masalah utama adalah bukan tentang Palestina, karena militan ini bahkan membunuh Muslim," katanya.
" Bahkan jika kita bisa menyelesaikan masalah Palestina, kelompok militan ini akan terus beroperasi," ujarnya. (Ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya