Melinda Gates Optimis Kekebalan Komunitas Terhadap Covid-19 Tercapai Pada Tahun 2022. (Foto: Shutterstock)
Dream - Kabar gembira terkait kapan berakhirnya pandemi Covid-19 diungkapkan Melinda Gates, istri dari salah satu pendiri dan mantan CEO Microsoft, Bill Gates.
Menurut Melinda, kekebalan komunitas atau herd immunity di seluruh dunia terhadap virus corona dapat dicapai pada tahun 2022.
Berbicara kepada Sara Eisen dari CNBC, Melinda mengatakan kira-kira pada tahun 2022 penduduk dunia memiliki kekebalan komunitas secara penuh.
" Dan saya pikir kita semua menantikan hal itu. Ada banyak orang yang menderita. Tidak hanya di Amerika Serikat, tapi di mana-mana," tambahnya.
Namun Melinda Gates mengakui vaksinasi secara massal mungkin tidak akan dimulai di negara-negara berkembang hingga akhir 2021.
Untuk AS sendiri, kampanye vaksin yang baru diluncurkan pada bulan Desember lalu, sekarang mulai berjalan lancar.
Dilaporkan, hampir 10% populasi Amerika - sekitar 31,5 juta orang - telah menerima suntik vaksin. Jika menggunakan vaksin Pfizer atau Moderna Covid-19 maka warga AS perlu disuntik dua kali. Namun jika menggunakan vaksin Johnson & Johnson, diperlukan sekali suntik saja.
Miliarder Bill Gates sebelumnya telah menguraikan rencana ambisius untuk menghentikan pandemi Covid-19. Selain menyerukan sistem peringatan global, Bill Gates juga mendanai pengujian vaksin secara besar-besaran serta mencetak 3.000 kader yang siap untuk bertindak mencegah penyebaran Covid-19.
" Untuk mencegah masalah tahun lalu terjadi lagi, kesiapsiagaan terhadap pandemi harus ditanggapi seserius kita menangani ancaman perang," tulis Gates dalam surat tahunan yang diterbitkan Rabu, 10 Maret 2021.
Katanya, waktu itu (tahun 2020) dunia belum siap menghadapi pandemi Covid-19. Namun saat ini semuanya akan berbeda.
Bill dan Melinda Gates, melalui yayasan Gates Foundation yang berbasis di Seattle, bersiap menghadapi krisis berikutnya di tengah usaha dunia memperlambat patogen yang telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang itu.
Negara-negara di dunia - terutama yang kaya raya - berusaha meningkatkan pasokan vaksin untuk memerangi penularan virus corona yang mematikan tersebut.
Pada saat pandemi berikutnya tiba, Gates mengatakan dia berharap bisa melihat 'platform diagnostik besar-besaran yang dapat menguji sebanyak 20% populasi global setiap minggu'.
Menurut Gates, biaya keseluruhan untuk mempertahankan dunia dari serangan pandemi memang terdengar besar. Namun tidak sebanding dengan kerugian sebesar US$28 triliun yang ditimbulkan oleh Covid-19.
" Dunia perlu menghabiskan miliaran untuk menghemat triliunan," pungkas Bill Gates.
Sumber: LiveMint
Dream – Tak hanya cantik dan cerdas, Melinda Gates juga merupakan seorang ibu yang baik. Istri dari cofounder Microsoft Inc, Bill Gates, ini rela keluar dari pekerjaan hanya untuk menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak.
Dikutip dari Business Insider, Senin 6 Mei 2019, Melinda bergabung dengan raksasa teknologi ini pada akhir 1980-an. Kala itu, Microsoft masih berupa perusahaan yang kecil. Kariernya menanjak dan mengurus tim yang beranggotakan lebih dari 1.000 orang.
Saat itulah, dia bertemu dengan sang suami pada makan malam kantor. Microsoft menjadi penyatu keduanya.
Setelah menikah dan hamil anak pertamanya, Jennifer, prioritas Melinda berubah. Dia memutuskan berhenti bekerja untuk membesarkan anaknya.
Dalam bukunya, “ The Moment of Lift”, Gates berasumsi membesarkan anak memang tugas para ibu.
Keputusan Melinda membuat Bill terperangah ketika lulusan sarjana komputer dan bisnis ini menyebut takkan kembali ke Microsoft.
“ Apa maksudnya? Kamu takkan kembali?” kata Melinda sembari meniru perkataan Bill, ditulis di bukunya.
Melinda beralasan dia dibesarkan di lingkungan kelas menengah di Dallas, Texas, Amerika Serikat. Di sana, mayoritas perempuan tidak bekerja.
Ibu Melinda menjalankan bisnis real estate kecil-kecilan, tapi dia juga di rumah bersama anak-anaknya.
“ Saya punya panutan seorang ibu yang bekerja di bisnis kecil, tapi saya tak punya role model untuk perempuan yang bekerja,” kata Melinda.
Ibu tiga anak ini mengatakan sang suami menjalankan salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia. Dia tahu Bill tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
“ Kalau kita ingin menanamkan nilai untuk anak-anak, seseorang harus ada di rumah,” kata Melinda.
Melinda mengatakan sang suami sangat mendukung selama ini. Setelah Jennifer lahir, Bill selalu bertanya apa yang akan dilakukan usai melahirkan.
“ Dia tahu saya benar-benar menikmati bekerja. Dia tahu saya akan senang menggunakan bakat dan totak saya pada hal lain,” kata Melinda.
Wanita ini melanjutkan prioritasnya mulai bergeser setelah anak-anaknya beranjak dewasa.
Walaupun demikian, kalau harus mengulanginya lagi, Melinda masih tetap memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di Microsoft. Dia tetap memprioritaskan keluarganya.
“ Begitu kita memiliki nilai-nilai yang ditetapkan dan orang-orang di sekitar juga memberikan nilai-nilai yang sama dengan milik kita, saya merasa ‘OK, saya ingin bekerja dan saya akan menjadi ibu yang bekerja’,” kata dia.