Dulu Pulau Kalimantan, Jawa, Dan Sumatera Ternyata Satu Daratan
Dream - Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara. PBB mencatat jumlah pulau di Indonesia berjumlah 17.504 pulau.
Pulau-pulau tersebut membentang dari Pulau Sumatera di sebelah barat hingga sampai Pulau Papua di sebelah timur.
Di antara gugusan pulau, terdapat daratan besar sebagai pulau utama. Pulau utama itu terdiri dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Tapi tahukah kamu jika tiga pulau besar di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan sejatinya pernah jadi satu daratan pada ratusan ribu tahun yang lalu?
Lantas bagaimana bisa terpisah-pisah hingga membentuk gugusan pulau-pulau besar seperti sekarang ini?
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan yang dikutip Dream dari nationalgeographic.com dan britanicca.com pada Selasa, 1 Februari 2023.
Sejak jutaan tahun yang lalu hingga sekarang, pulau-pulau yang ada di Indonesia ini sebenarnya terdiri dari dua kelompok gugusan kepulauan besar.
Di sebelah barat gugusan kepulauan tersebut masuk ke dalam bagian Sunda Shelf atau Paparan Sunda. Sedangkan yang ada di bagian timur menjadi bagian dari Sahul Shelf atau Paparan Sahul.
Paparan Sunda sendiri terbentuk dari Daratan Sundaland yang merupakan anak Benua Eurasia yang berada di sebelah tenggara. Daratan Sundaland terbentuk sekitar 800 ribu tahun yang lalu.
Pada zaman es, terjadi penurunan permukaan laut sehingga kawasan luas Paparan Sunda muncul. Pada masa itu Paparan Sunda masih dalam bentuk dataran rawa yang amat luas.
Daratan Sundaland sendiri terdiri dari kawasan kepulauan yang ada di Indochina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Beberapa kawasan ini dulu menyatu karena permukaan air yang saat ini berada di Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan bagian selatan Laut China Selatan, cenderung menurun dan dangkal.
Uniknya, sejak awal terbentuknya, baik Paparan Sunda maupun Paparan Sahul tidak pernah tersambung satu sama lain. Kedua paparan ini dipisahkan tebing curam yang sangat dalam.
Tebing curam yang oleh ahli geografi, Alfred Russel Wallace, diberi nama Garis Wallace ini menjadi 'garis batas' yang memisahkan wilayah Paparan Sunda paling timur yang disebut Sunda Kecil dengan Paparan Sahul.
Garis batas tersebut juga menandai batas persebaran mamalia benua Asia yang disebut zona ekologi Indomalaya dengan Australasia.
Bukti bahwa pulau-pulau di Sundaland pernah bersatu dengan benua Asia adalah sebaran jenis mamalianya yang sama.
Beberapa jenis kera, gajah, dan harimau juga ditemukan di Jawa, Sumatera, Bali dan benua Asia lainnya.
Selain itu keberadaan orang utan, baik di Sumatera dan Kalimantan, juga menguatkan bukti pernah bersatunya kedua pulau tersebut.
Bukan hanya hewan darat, spesies ikan air tawar seperti gurame, bandeng, ikan mas dan gabus, banyak ditemukan di berbagai daratan di Asia Tenggara.
Ini semua tak lepas dari keberadaan sungai purba bernama Molengraaf yang mengaliri dataran Sundaland pada ratusan ribu tahun yang lalu.
Namun, pulau-pulau besar di Sundaland ini mulai terpisah setelah zaman es berakhir. Saat itu permukaan es di Kutub Utara mulai banyak yang mencair dan menyebabkan permukaan perairan naik.
Termasuk permukaan air yang sebelumnya merendam sebagian Sundaland. Akibatnya daratan Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, terpisah oleh perairan atau selat yang dangkal.
Advertisement
Kisah Sukses Penyintas Kanker Bangun Kedai Burger, Cuma Jual 30 Porsi tapi Selalu Laris
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Sabar Ya Bun! Ini Alasan Si Kecil Lebih Rewel Ketika Bersama Ibu
Rahasia Tubuh Ramping dan Sehat Jisoo BLACKPINK, Bukan Hasil Diet Ketat!