Jokowi: Jumlah Suntikan Vaksin di Indonesia Sudah Mencapai 26,9 Juta Dosis

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 1 Juni 2021 09:46
Jokowi: Jumlah Suntikan Vaksin di Indonesia Sudah Mencapai 26,9 Juta Dosis
Bahan baku itu akan diolah PT Bio Farma menjadi vaksin yang siap digunakan.

Dream - Indonesia kembali mendapat kiriman 8 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk. Vaksin yang tiba pada Senin, 31 Mei 2021 itu merupakan pengiriman ke-14 dari total kebutuhan yang dipesan Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan vaksin tersebut selanjutnya diolah oleh PT Bio Farma hingga siap digunakan. Sehingga ini akan memperkuat ketersediaan vaksin dalam negeri. 

" Dengan demikian, sampai saat ini Indonesia sudah mempunyai 75,9 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi. Jika setiap orang menerima dua dosis suntikan vaksin, maka jumlah itu cukup untuk 37,5 juta orang," tulis Jokowi dalam unggahan Instagram @jokowi.

1 dari 4 halaman

Sudah 26,9 Juta Dosis Vaksin Disuntikkan

Untuk realisasinya, Jokowi mengatakan sejauh ini program vaksinasi massal Pemerintah telah mencapai 26,9 juta dosis suntikan. 

Rinciannya, sebanyak 16,3 juta masyarakat menerima vaksinasi dosis pertama. Sisanya sekitar 10,6 juta jiwa menerima dosis kedua.

" Vaksinasi ini hanya salah satu ikhtiar kita untuk mengakhiri pandemi. Dukungan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan tetap diperlukan demi keberhasilan kita dalam penanganan Covid-19," pungkas Jokowi.

 

      View this post on Instagram      

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

 

2 dari 4 halaman

Vaksin Merah Putih Siap Digunakan Awal 2022

Dream - Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Fedik Abdul Rantam, mengatakan, vaksin siap digunakan pada awal tahun 2022, setelah memperoleh hasil bagus saat uji praklinik tahap satu.

" Hasil ini dilihat dari perkembangan dengan titer antibodi yang trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung," ujarnya dikutip merdeka.com, Senin 31 Mei 2021.

Dia menambahkan, pemeriksaan yang saat ini masih berlangsung meliputi immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total. Hasil pemeriksaan tersebut dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase dua.

Untuk itu, kata dia, saat ini tim peneliti tengah menyiapkan uji praklinik fase dua, termasuk makaka sebagai hewan uji coba. " Kemudian menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase satu pada manusia," ucap dia.

3 dari 4 halaman

Persiapan Alternatif Lain

Ketiga platform tersebut masih berlanjut dan konstruksi virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis.

" Rencana lain kami adalah menyiapkan varian virus lain. Ini untuk menjaga kalau ini (vaksin merah putih) fail (gagal) maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine," katanya.

" Harapannya, pada Desember 2021 atau paling lama Maret 2022, vaksin Merah Putih Unair sudah masuk skema industri," tutur dia menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Tetap Optimis Produksi Vaksin Mandiri

Lebih lanjut Prof. Fedik berharap bahwa penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia, yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.

" Bagi akademisi, kami optimistis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri, dan ini sebagai awal," katanya.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar