Kandungan Surat Al Qiyamah, Hari Kebangkitan Adalah Benar

Reporter : Ulyaeni Maulida
Senin, 1 Februari 2021 09:05
Kandungan Surat Al Qiyamah, Hari Kebangkitan Adalah Benar
Surat Al Qiyamah menitikberatkan masalah hari kebangkitan dan hari pembalasan.

Dream – Surat Al Qiyamah terdiri dari 40 ayat. Surat Al Qiyamah masuk dalam golongan surat Makiyyah. Surat Al Qiyamah menggambarkan kedahsyatan hari kiamat.

Isinya menitikberatkan masalah hari kebangkitan dan hari pembalasan yang termasuk rukun iman. Secara khusus, surat Al Qiyamah mengedepankan hari kiamat dan praharanya, keadaan manusia ketika sekarat dan apa yang dialami oleh orang kafir di akhirat berupa kesulitan dan kepayahan.

Hal ini sekaligus sebagai jawaban bagi orang –orang yang mengingkari dan mendustakannya.

Hari kiamat itu pasti terjadi. Namun kapan waktunya hanya Allah yang mengetahuinya. Sebagai umat, kita dianjurkan untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga kelak tak ada penyesalan saat hari kebangkitan telah tiba.

Meski begitu, masih banyak manusia yang meragukan akan datangnya hari kiamat. Sehingga mereka melakukan segalanya atas dasar nafsu semata. Kemudian memperbanyak maksiat serta menunda-nunda taubat.

 

1 dari 4 halaman

Bacaan Surat Al Qiyamah

Bacaan Arab

Surat Al Qiyamah

Artinya:

  1. Aku bersumpah dengan hari kiamat.
  2. dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri).
  3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?
  4. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.
  5. Bahkan manusia hendak membuat maksiat terus-menerus.
  6. Ia bertanya: “ Bilakah hari kiamat itu?”
  7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan).
  8. dan apabila bulan telah hilang cahayanya.
  9. dan matahari dan bulan dikumpulkan.
  10. pada hari itu manusia berkata: “ Ke mana tempat lari?”
  11. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!.
  12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
  13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
  14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri.
  15. meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.
  16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
  17. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
  18. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.
  19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya.
  20. Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia.
  21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.
  22. Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri.
  23. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.
  24. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
  25. mereka yakin, bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.
  26. Sekali-kali jangan! Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,
  27. dan dikatakan (kepadanya): “ Siapakah yang dapat menyembuhkan?”
  28. dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia).
  29. dan bertaut betis (kiri) dengan batis (kanan),
  30. Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
  31. Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan al-Qur’an) dan tidak mau mengerjakan salat.
  32. tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran).
  33. kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong).
  34. Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu,
  35. kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.
  36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpa pertanggungjawaban]?
  37. Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)?
  38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.
  39. lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.
  40. Bukankah Dia [Allah yang berbuat] demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?
2 dari 4 halaman

Isi Kandungan Surat Al Qiyamah

Ilustrasi Berdoa

Surat Al Qiyamah diawali dengan sumpah dengan hari kiamat. Tujuan sumpah ingin menegaskan bahwa hari kebangkitan adalah benar, tidak ada keraguan padanya: “ Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al Qiyamah: 1-4).

Kemudian surat ini menyebutkan sebagian tanda-tanda hari kiamat yang mengerikan itu. Hari itu bulan gerhana, mata manusia bingung. Makhluk dan umat manusia dikumpulkan untuk menerima perhitungan amal dan pembalasan: “ Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “ Ke mana tempat lari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.” (QS. Al Qiyamah: 7-12).

3 dari 4 halaman

Surat Al Qiyamah juga berbicara mengenai keinginan Nabi Muhammad SAW untuk menghafal al Quran ketika Jibril membacakannya. Beliau bersusah payah mengikuti Jibril dan menggerakkan lidah bersamanya ketika menghafalkan apa yang dibaca Jibril.

Maka Allah memerintah beliau untuk mendengarkan bacaan al Quran dan jangan menggerakkan lidah. “ Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya.” (QS. Al Qiyamah: 16-19).

4 dari 4 halaman

Ilustrasi Berdoa

Surat ini juga menyebutkan pembagian umat manusia di akhirat menjadi dua bagian: Orang yang beruntung dan orang yang celaka. Orang yang beruntung wajahnya bersinar cerah dengan cahaya dan memandang Tuhan mereka. Sedangkan orang yang celaka wajahnya gelap dan diselubungi kehinaan. “ Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin, bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.” (QS. Al Qiyamah: 22-25).

Kemudian surat Al Qiyamah juga berbicara mengenai seseorang ketika sakaratul maut yang mengalami berbagai kesulitan dan ketakutan. Saat itu manusia mengalami kesulitan dan kesempitan yang tidak terbayang. “ Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): “ Siapakah yang dapat menyembuhkan?” dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. Dia ia tidak mau membenarkan (Rasul dan al-Qur’an) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran), kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong).” (QS. Al Qiyamah: 26-33).

Surat Al Qiyamah ditutup dengan menetapkan keyakinan tentang dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar dan hari akhirat dengan dalil-dalil rasional. “ Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang; laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?” (QS. Al Qiyamah: 36-40)

 

Beri Komentar