Kasus Kematian Awal Covid-19 di AS Sempat Dikira Flu Ringan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 24 April 2020 19:05
Kasus Kematian Awal Covid-19 di AS Sempat Dikira Flu Ringan
Ada kesalahan diagnosis namun justru didapat temuan virus corona sudah ada sejak Januari.

Dream - Kemunculan virus corona di Amerika Serikat mungkin selama ini diketahui ada Februari 2020. Temuan terbaru mengungkap, virus ini sudah ada di AS sejak Januari, tepatnya di California.

Di negara bagian itu, ada pasien wanita usia 57 meninggal pada 6 Februari. Awalnya pasien tersebut hanya didiagnosa terkena flu ringan.

Seelah hasil tes laboratorium keluar, barulah diketahui pasien tersebut positif terjangkit Covid-19.

" Laporan ini berbeda jauh dari apa yang diungkapkan pemerintah Amerika Serikat sebelumnya," ujar Tenaga Medis RS Santa Clara County, California, Sara Cody.

Adanya temuan itu diharapkan pejabat kesehatan dapat menyelidiki bagaimana wabah Covid-19 bisa sampai ke Amerika.

 

1 dari 5 halaman

Ada Tiga Kasus Awal

Selain kematian wanita di California, ada dua kasus awal lainnya. Seorang pria berumur 69 tahun meninggal pada 17 Februari 2020 dan seorang pria lainnya berusia 70 tahun meninggal pada 6 Maret 2020.

Ketiga kasus ini sudah dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Ketiganya dinyatakan meninggal akibat terjangkit Covid-19.

Saat ini otoritas setempat sedang mencari 'hot spot' di California. Menurut riwayat perjalanan, ketiga kasus pertama Covid-19 di AS tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.

" Dari laporan kematian tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada kemungkinannya virus ini sudah ada lama sebelum kita menyadarinya," jelas Cody.

 

2 dari 5 halaman

Dikira Flu Ringan

Di awal tahun, California sedang mengalami muslim flu. banyak kasus yang mungkin mengalami disklasifikasi sebagai influenza ringan.

Ketiga kasus ini ditemukan lantaran tim forensik tidak merasa puas dengan hasil dari otopsi penyebab kematian. Kemudian pihak forensik mengirimkan sample tissue ke CDC tidak memiliki sampel jaringan Covid-19.

Kemudian ditemukan tiga kasus kematian tersebut disebabkan terpapar virus Covid-19.

Sebelumnya, kasus virus Covid-19 di AS pertama kali ditemukan di Washington pada 29 Februari 2020. Hal ini yang diungkapkan secara resmi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di AS telah mencapai 46 ribu pada Rabu, 23 Maret 2020. Amerika Serikat saat ini memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia yaitu mencapai 820 ribu kasus.

Sumber: Straits Times

3 dari 5 halaman

Penelitian Universitas Cambridge: Asal Virus Corona Bukan di Wuhan

Dream - Selama ini, kita selalu beranggapan bahwa awal merebaknya wabah virus corona yang berpusat di Wuhan, Provinsi Hubei, China, dimulai pada akhir bulan Desember 2019.

Namun, para peneliti di University of Cambridge meragukan keyakinan bahwa wabah virus corona terjadi mulai akhir Desember 2019 dan berawal dari Wuhan.

Penelitian baru menunjukkan wabah ini mungkin berasal dari wilayah yang lebih ke selatan dari Wuhan dan mulai menular kepada manusia pada awal September 2019.

Meski belum diulas oleh rekan peneliti lainnya, penemuan tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences.

4 dari 5 halaman

Virus Corona Bermutasi Selama Berbulan-bulan

Menurut penemuan tersebut, virus corona penyebab Covid-19 ini mungkin telah bermutasi menjadi jenis yang efisien dalam menginfeksi manusia berbulan-bulan yang lalu.

Tetapi virus tersebut masih tinggal diam di dalam tubuh kelelawar atau hewan lainnya, atau bahkan manusia selama beberapa bulan, tanpa menular ke manusia lainnya.

" Setelah itu, ia mulai menginfeksi dan menyebar di antara manusia antara 13 September dan 7 Desember, menghasilkan jaringan yang kami sajikan dalam (jurnal) Prosiding National Academy of Sciences (PNAS)," kata Peter Forster, ahli genetika di University of Cambridge.

5 dari 5 halaman

Infeksi Pertama Kali di China Selatan

Para peneliti menganalisis strain (turunan) virus corona menggunakan jaringan filogenetik - suatu algoritma yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.

Ketika mencoba untuk menentukan lokasi pasti dari pasien nol - manusia pertama yang terinfeksi virus corona - tanda-tanda awal mendorong peneliti untuk melihat wilayah yang terletak lebih ke selatan dari kota Wuhan, di mana infeksi pertama kali dilaporkan pada bulan Desember.

" Yang kami rekonstruki dalam jaringan filogenetik adalah penyebaran signifikan pertama di antara manusia," kata Forster.

Beri Komentar