Pengantin (Foto: Twitter @windysatria)
Dream - Baru-baru ini pengguna media sosial sedang ramai mengunggah kondisi daerahnya yang tergenang banjir. Seperti yang dilakukan akun Twitter @windysatria yang mengunggah video pengantin diantar warga menuju ke KUA pada Sabtu, 21 Februari 2021.
Dalam video yang diunggahnya, tampak pengantin wanita memakai kebaya putih adat Sunda itu duduk di atas bak mandi bayi yang didorong oleh empat pria. Untuk menghindari gerimis, dia juga membawa payung.
" Pagi ini tetangga gw sukses menembus banjir buat nikah...walau hrs pake bak bayi ???? #banjir," tulis akun Twitter @windysatria, Sabtu 20 Februari 2021.
Video mengantarkan pengantin dengan bak mandi bayi saat banjir mendapatkan banyak komentar netizen. Banyak yang terheran-heran dengan cara unik mengantarkan pengantin. Berikut komentar-komentar netizen terkait video viral tersebut.
" Terharu melihatnyaaa.. tetap guyub rukun, saling bahu membahu, tertawa bahagia di tengah 'ujian' yg sedang dihadapi," tulis akun Twitter @hilwinh.
" Salut buat yang punya ide " naekin bak aja udah" ," tulis akun Twitter @askkatarsis.
" Terharu,,, mereka udah ngerencanain tanggal pernikahan dan resepsi tp dikasih ujian banjir :') semoga jadi keluarga yang samawa, aamiin," tulis akun Twiiter @eunnmoia.
Berikut video aksi mengantar pengantin ke KUA oleh warga:
Pagi ini tetangga gw sukses menembus banjir buat nikah...walau hrs pake bak bayi ???? #banjir pic.twitter.com/OJvRihXujl
— windy satria (@windysatria)February 20, 2021
Dream – Cinta seringkali tak mengenal batas usia. Ketika rasa sayang muncul di antara dunia manusia, seorang pemuda bisa saja menambatkan hatinya pada wanita berusia dua kali lipat darinya. Inilah yang terlihat dari foto viral pernikahan seorang nenek 85 tahun dengan seorang pria muda berusia 24 tahun.
Tak hanya kisah cinta yang terdengar tak lazim ini, kisah di balik foto pernikahan mereka juga bisa membuat publik terharu.
Pengantin wanita yang sudah berusia sepuh adalah seorang perempuan yang telah menghabiskan hidupnya untuk merawat bayi-bayi terlantar di jalanan.
Dilansir dari World of Buzz, pria muda tersebut bernama Zhang yang merupakan petugas pemadam kebakaran berusia 24 tahun dari Kabupaten Fenyi, Xinyu, Provinsi Jiangxi, China. Sementara sang nenek bernama Tang yang kini berusia 85 tahun.
Zhang jatuh cinta kepada Tang karena menganggapnya sebagai seorang pahlawan. Dia merawat bayi-bayi yang ditinggalkan di dekat rumah sakit oleh orang tua mereka. Nenek Tang merawatnya hingga bayi-bayi itu tumbuh besar dan sehat. Kemudian ia akan mengirim mereka ke Lembaga Kesejahteraan supaya bisa diadopsi.
Namun jika bayi mengalami kondisi lemah secara fisik, nenek Tang akan mengadopsi sendiri dan membesarkannya sebagai anak sendiri. Pria muda bernama Zhang yang ada dalam foto mirip pernikahan itu adalah satu dari enam bayi terlantar yang pernah dibesarkannya.
Lantas bagaimana kisah selanjutnya? Simak ulasan Dream di bawah ini.
Ketika Tang berusia 61 tahun, atau tepatnya 24 tahun yang lalu ia menyelamatkan seorang bayi terlantar yang tak lain adalah Zhang.
Zhang kemudian dibesarkan oleh Tang bersama suami dan enam anak yatim piatu lainnya. Sementara itu Tang juga memiliki lima anak kandung hasil pernikahan dengan suaminya.
Kebutuhan keluarga tersebut hanya mengandalkan gaji pensiunan dan juga berjualan sayuran. Mengingat banyak anak yang harus dirawat sehingga Tang dan suaminya harus banting tulang mencari uang demi mempertahankan hidup.
Kakak perempuan Zhang juga merupakan salah satu anak yang diadopsi. Anak-anak terlantar itu memanggil Tang dengan panggilan nenek, karena usianya sudah terlalu tua untuk dipanggil ibu.
Banyaknya anak yang harus dirawat, Tang dan suaminya mengalami banyak kesulitan keuangan. Hingga akhirnya pada tahun 2001, Pemadam Kebakaran di Kabupaten Fenyi mendengar kabar perjuangan Tang dan suaminya itu. Akhirnya pihak Pemadam Kebakaran memberikan subsidi kepada Zhang dan biaya sekolah saudara-saudaranya.
Sekitar lebih dari satu dekade, meskipun ada pergantian petugas tim pemadam kebakaran, namun mereka masih terus membantu biaya sekolah anak-anak yang dirawat Tang. Hingga akhirnya Zhang lulus SMA pada tahun 2016 dan kakanya lulus kuliah pada 2013.
Selama bertahun-tahun mendapat bantuan dari pemadam kebakaran, membuat Zhang bercita-cita bergabung dengan tim pemadam kebakaran daripada melanjutkan studinya. Sebab para petugas pemadam kebakaran itulah yang mendukungnya menjadi orang sukses.
Setelah bergabung dalam tim, Zhang mengaku menjadi petugas pemadam kebakaran merupakan tugas yang berat. Tetapi ia sudah membulatkan tekad untuk membantu dalam melayani masyarakat dan dia tidak pernah menyesali keputusannya.
“ Nenek saya memberikan saya kehidupan kedua, dan petugas pemadam kebakaran yang membantu saya memberi saya kehidupan ketiga,” ucap Zhang.
Ia mengatakan kini juga sedang memberikan dukungan kepada dua siswa yang ditinggal mati ibunya sementara keluarganya tidak stabil secara finansial.
Kini Zhang sudah memiliki kesibukan sebagai petugas pemadam kebakaran sehingga tidak bisa maksimal mengurus nenek Tang yang telah membesarkannya.
Namun ia tetap menyempatkan sedikit waktunya untuk membahagiakan neneknya. Ia sering mengajak berlibur neneknya saat memiliki waktu luang.
Zhang mengatakan saat neneknya masih kecil, ia sangat mengagumi aura kecantikan alami yang melekat pada neneknya. Tapi neneknya tersebut tidak pernah mengurus dirinya sendiri karena sibuk mengurus keluarga. Ia bahkan tak pernah mengenakan gaun pengantin selama hidupnya.
Pada Mei 2020, Zhang memanfaatkan masa cutinya untuk mengatur pemotretan pernikahan. Tentu saja ia akan memberikan sesuatu yang mengejutkan itu untuk kakek dan neneknya.
Namun saat jadwal pemotretan, sang kakek tidak bisa datang karena sedang sakit. Akhirnya, Zhang memakai baju pengantin sang kakek untuk menemani neneknya melakukan pemotretan.
Sehingga terlihat foto tersebut seperti pernikahan nenek 85 tahun dengan pria 24 tahun. Padahal itu dilakukan hanya karena kesalahan teknis saja. Saat melihat hasil pemotretan, neneknya pun terlihat malu-malu dan bahagia.
Zhang mengatakan ia sangat puas dan bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Harapan terbesarnya adalah bisa melihat neneknya selalu sehat dan bisa memiliki banyak waktu untuk menemaninya.
Meskipun sang nenek hanya lulusan SD, namun ia berhasil mengajarkan arti kebaikan, saling perhatian terhadap orang lain, dan rasa terimakasih kepada Zhang.
“ Meskipun tubuhnya kecil dan pendek, namun ia telah membawa banyak hal dan memiliki hati yang kuat,” pungkasnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN