PM Belgia Sophie Wilmes Dapat Sambutan Dingin Dari Petugas Medis. (Foto:Cuplikan Video YouTube)
Dream - Perdana Menteri Belgia Sophie Wilmes mendapat sambutan dingin dari tenaga medis saat mengunjungi salah satu rumah sakit di negara itu.
Puluhan tenaga medis yang berjejer di sepanjang jalan yang dilalui mobil sang perdana menteri membalikkan badan mereka sebagai tanda protes.
PM Wilmes mendapat sambutan dingin di rumah sakit Saint-Pierre di ibukota Belgia, Brussels. Para dokter dan perawat menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani wabah virus corona.
Belgia merupakan salah satu negara dengan angka kematian akibat penyakit Covid-19 yang tertinggi di Eropa saat ini.
Rekaman yang diperoleh oleh agensi video RT, Ruptly, menunjukkan puluhan petugas medis berbaris di kanan dan kiri jalan yang akan dilalui iring-iringan mobil perdana menteri.
Namun, begitu iring-iringan kendaraan PM Wilmes mencapai mereka, para tenaga medis ini segera membalikkan badan mereka.
Sekitar 100 orang, termasuk perawat, dokter, pembantu logistik, serta staf kebersihan dan administrasi, mengambil bagian dalam aksi tersebut.
Tenaga medis dan staf pendukung mengaku tidak puas dengan pemotongan anggaran perawatan kesehatan dan gaji rendah yang mereka terima.
Kemarahan mereka terutama dipicu oleh keputusan pemerintah baru-baru ini yang memungkinkan pengadaan tenaga medis secara paksa.
Keputusan itu mengatakan tenaga medis dapat dipanggil untuk bekerja atau dipindahkan ke tempat lain jika memang diperlukan sewaktu-waktu.
" Politisi terus-menerus mengabaikan kami ketika kami menangis meminta pertolongan. Tim medis kekurangan tenaga dan ini adalah bentuk dari kelelahan kami,” kata seorang perawat kepada media setempat.
PM Wilmes kemudian menjawab dalam sebuah cuitan di Twitter. Dia mengatakan telah bertemu dengan staf rumah sakit Saint-Pierre.
Mereka membahas antara lain 'situasi kesehatan, perlindungan pribadi, beban mental' serta pendanaan kesehatan. Dia menambahkan 'tidak ada subjek yang ketinggalan'.
Sayangnya, tidak semua pejabat pemerintah menunjukkan pemahaman terkait aksi protes tenaga medis di RS Saint-Pierre itu.
Menteri Energi, Lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan Marie-Christine Marghem mengecam staf rumah sakit atas apa yang disebutnya sebagai protes 'terpolitisasi'.
Dalam postingan di Facebook yang kemudian dihapus, Marghem menuduh petugas medis berupaya untuk 'menghancurkan simpati dan kekaguman dari warga ibukota yang dibangun dalam beberapa bulan terakhir dengan tindakan konyol'. Dia juga membandingkan para pengunjuk rasa dengan 'anak-anak yang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.'
Postingan tersebut langsung dibanjiri komentar bernada marah dan kecaman. Marghem diminta untuk meminta maaf.
Dia dianggap tidak punya perasaan terhadap orang dan 'tidak memahami apa-apa tentang sifat sebenarnya dari politik'.
Sumber: RT.com
Saat kunjungan kerja di Rumah Sakit, PM Belgia Sophie Wilmes mendapat sambutan dingin dari petugas medis. Mereka memunggungi iring-iringan mobil PM Wilmes yang lewat di depan mereka.
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet
