SBY Mengantarkan Jenazah Ibu Ani Pulang (Liputan6.com)
Dream - Presiden Keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono tampak setia mengantarkan jenazah Ibu Ani Yudhoyono. Dia selalu berada di dekat peti jenazah ketika dimasukkan ke dalam pesawat Hercules.
Demikian pula dengan dua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Keduanya memegangi peti jenazah sang ibunda ketika akan digotong ke dalam pesawat.
SBY sempat terisak saat memberikan sambutan saat di KBRI Singapura. Sembari menahan sedih, SBY mengatakan masih banyak keinginan Ibu Ani yang belum terwujud.
" Banyak sekali yang ingin dilakukan Bu Ani kalau sembuh, kalau kembali ke Tanah Air. Semua untuk kepentingan saudara-saudaranya, sahabat-sahabatnya, dan masyarakat Indonesia. Tapi Tuhan menakdirkan yang lain, dikutip dari Liputan6.com.
SBY kemudian berjanji bersama keluarganya akan mewujudkan mimpi Ibu Ani yang belum tercapai.
" Oleh karena itu, saya dan keluarga ingin insyaallah mewujudkan cita-cita, mimpi-mimpi, dan rencana Ibu Ani yang belum diwujudkan. Sekarang izinkan saya mengantarkan Beliau pulang ke Jakarta," kata SBY
Dream - Kepergian Ibu Ani Yudhoyono meninggalkan duka yang mendalam. Terutama kepada Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Semasa hidup, Ibu Ani tidak pernah terpisah dari SBY. Ibu Ani banyak berperan membantu kerja SBY baik sebagai presiden maupun ketua umum partai.
Sebuah foto kini tengah viral di media sosial. Foto tersebut memperlihatkan SBY dengan wajah sedihnya.
Dalam foto yang diunggah di akun Instagram @infia.fact, terlihat wajah sendu SBY. Tampak SBT sangat terpukul dengan meninggalnya Ibu Ani.
SBY terlihat menangis dengan raut muka sedih. Dia sedang bercakap dengan seseorang.
Dalam foto itu, SBY tampak mengenakan kaos berkerah warna abu-abu dipadu sweater warna hijau. Kesedihan sangat jelas terlihat dari wajahnya.
Ibu Ani meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni pukul 11.50 waktu Singapura. Ibu Negara Keenam itu menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan kanker darah.
Dream - Ani Yudhoyono, mantan ibu negara Indonesia menghembuskan napas terakhir hari ini, Sabtu, 1 Juni 2019 di National University Hospital, Singapura sekitar pukul 11.50 waktu setempat. Di hari terakhirnya, Ibu Ani ditemani seluruh keluarga besarnya.
" Semua (keluarga besar) di sini," kata Hatta Rajasa di Komplek NUH mewakil keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono dalam pernyataannya kepada pers seperti ditayangkan sejumlah televisi.
Menurut Hatta, seluruh anggota keluarga SBY merasa kehilangan dengan sosok Ibu Ani. Namun dia memastikan putra dan menantu sudah ikhlas melepas kepergian Ibu Ani.
Rasa kehilangan yang sama juga dirasakan oleh presiden Indonesia keenam, SBY. Menurut Hatta, sebagai suami yang telah mendampingi selama 43 tahun terlihat rasa duka yang mendalam dari besarnya tersebut.
" Namun beliau ikhlas menerima takdir Allah," kata Hatta.
Sementara Sekjen Parta Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan SBY yang tengah dalam kondisi duka masih tetap mempersiapkan proses pemakaman Ibu Ani dengan matang.
Menurut Hinca, rencananya anggota keluarga besar SBY dan Sarwo Edhi Wibowo akan kembali ke Tanah Air untuk mempersiapkan kedatangan jasad mendiang di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
" Pak SBY juga tak mau terburu-buru dan disiapkan dengan matang," kata Hinca.
Diceritakan Hinca jika SBY sempat meminta satu hal saat Ibu Ani telah dimandikan dan dimasukkan ke peti jenazah.
" Dia ingin mencium berkali-kali. Dan tentulah itu kami siapkan," katanya.
Ditambahkannya jika kondisi anak dan menantun SBY telah ikhlas dengan kepergian Ani Yudhoyono. Namun diakui suasana kesedihan sangat terasa.
" Suasana itu, suasana mendalam," ujarnya.(Sah)
Dream - Terawan Agus Putranto, dokter kepresidenan yang ikut merawat Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital (NUH), menjelaskan kondisi terakhir almarhumah sebelum menghebuskan napas terahhir pukul 11.50 waktu Singapura.
" Kondisinya dalam tidak sadar. Memang ditidurkan karena gagal napas," ujar Terawan.
Dia melanjutkan Ibu Ani dipasangi respirator atau alat bantu napas sejak kemarin. Itu usaha-usaha untuk support beliau," kata Terawan.
Kondisi Ibu Ani Yudhoyono memang sempat membaik, namun tiba-tiba mengalami kemunduran. Kata dokter Terawan, itu karena memang dari perjalanan penyakitnya.
" Bukan (karena efek kemoteraphy). Itu semua perjalanan terapi dan penyakitnya," imbuh dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN