Tangis Turis China Saat Dengar Azan di Sumbar: Ini Sempurna

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 31 Januari 2020 07:00
Tangis Turis China Saat Dengar Azan di Sumbar: Ini Sempurna
Para turis ini mendapat pengalaman yang begitu menyentuh selama berwisata ke Sumatera Barat.

Dream - Xing, turis asal China, mendapat pengalaman rohani yang begitu menyentuh saat melancong ke Sumatera Barat. Air mata pria 39 tahun itu menetes saat mendengar azan Subuh pada Senin lalu.

" Subuh tadi, saya dibangunkan oleh suara azan yang sempurna. Inilah suara azan paling lega yang pernah saya dengar," ujar Xing, dikutip dari Harian Haluan, Kamis 30 Januari 2019.

Hatinya terasa begitu tenang. Perasaan yang tak pernah dia dapat selama ini di tempat kelahirannya.

Xing asli Kunming, Provinsi Yunnan, China. Dia merupakan anggota rombongan 170 pelancong Negeri Tirai Bambu yang sedang berwisata Sumbar. Dalam rombongan itu, ada 15 turis beragama Islam. Salah satunya Xing.

Rombongan Xing sempat mendapat penolakan dari sebagian warga Sumbar yang khawatir dengan penyebaran virus corona dari para turis tersebut.

Padahal, ketika tiba di Sumbar, mereka mendapat sambutan yang hangat langsung dari Gubernur Irwan Prayitno dan dijamu oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar.

Selain itu, sejak berangkat hingga tiba di Sumbar mereka telah melewati pemeriksaan kesehatan yang ketat.

1 dari 3 halaman

Lebih dari Sekadar Tamasya

Mungkin para turis ini datang sebatas untuk bertamasya. Tetapi bagi 15 turis Muslim asal Kunming ini, termasuk Xing, perjalanan mereka lebih sebagai ziarah.

Xing mengaku sangat merindukan saudara seimannya yang berada jauh di negeri seberang. Indonesia, bagi Xing, bukanlah negeri yang asing.

Dia sudah tahu Indonesia sejak kecil. Informasi mengenai Indonesia didapatnya dari ustaz yang mengajarnya mengaji.

" Kami datang karena rindu pada saudara sesama Muslim di Indonesia. Kami mendengar nama negeri ini sejak pandai mengaji dulu. Ada saudara kami di sebelah laut, pemeluk Islam yang taat. Akan saya ceritakan pada ibu dan nenek nanti di rumah," kata dia.

Kunming merupakan salah satu kota di China populasi Muslim cukup banyak. Mereka hidup dalam toleransi bersama penganut keyakinan lainnya.

 

2 dari 3 halaman

Tak Enggan Ingatkan Berhenti di Masjid

Pemandu wisata, Robin, 15 turis Muslim dalam rombongan ini memang biasa berwisata ke negara-negara Islam. Tujuannya kerap ke negeri-negeri Maghribi alias Timur Tengah namun Indonesia ternyata mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka.

Bahkan ketika dalam bus, mereka selalu mengingatkan untuk berhenti di masjid setiap kali waktu sholat tiba. " Pak, pak, jangan lupa berhenti, saya mau jamak," ujar salah satu turis Muslim, seperti diterjemahkan Robin.

Bus pun berhenti di pelataran parkir sebuah masjid. Para turis Muslim ini segera turun untuk menunaikan sholat.

" Doanya apa tadi?" tanya Robin kepada Xing.

" Doa agar bisa melihat negeri-negeri orang," kata Xing.

 

3 dari 3 halaman

Kagumi Umat Islam Indonesia

Robin lalu menjelaskan para wisatawan Muslim asal Kunming berasal dari kalangan berada. Bahkan di Kunming sendiri, mereka tergolong kelas atas.

Sehingga, mereka memilih paket wisata ke Sumbar dengan destinasi lebih banyak. Tujuannya, agar mereka lebih dalam mengenal umat Islam Indonesia, khususnya di Sumbar.

" Karena turis Muslim itu benar-benar penasaran dengan kehidupan warga Muslim di Indonesia atau Sumbar seperti apa, apakah sama dengan mereka di China," kata dia.

Sayang, para turis ini datang di waktu yang kurang tepat. Karena banyak ditolak, destinasi yang mereka kunjungi akhirnya tidak terlalu banyak.

Meski begitu, mereka menyimpan kekaguman kepada umat Islam Indonesia yang begitu taat menjalankan perintah agama.

" Soal makanan, mereka melihat unik dan enak, terutama rendang Padang," kata Robin

 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More