Kekerasan Siswa Pada Guru, Puti Guntur Ingatkan Peran Orangtua

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 3 Februari 2018 16:12
Kekerasan Siswa Pada Guru, Puti Guntur Ingatkan Peran Orangtua
Menurunya bukan hanya sekolah yang harus berbenah, tetapi juga para orangtua juga harus mawas diri.

Dream - Kasus kekerasan murid pada guru yang berujung kematian di Sampang, Madura, Jawa Timur, sangat mengagetkan banyak pihak. Termasuk Puti Guntur Soekarno, calon Wakil Gubernur Jawa Timur. Ia menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa yang mendalam atas insiden tersebut.

" Saya turut merasakan duka yang mendalam dari keluarga korban. Semoga almarhum dimuliakan Allah SWT, diterima Iman Islam-nya, dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran," kata Puti dalam pesan pendeknya, Jumat 2 Februari 2018, seperti dikutip dari Merdeka.com.

Seperti diberitakan, terjadi insiden penganiayaan terhadap guru seni rupa SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, yang bernama Ahmad Budi Cahyono hingga berujung kematian, Kamis 1 Januari 2018 kemarin. Pelakunya diduga adalah MH, siswa kelas XI.

Insiden terjadi di ruang kelas XI SMA Negeri 1 Torjun, saat berlangsung belajar-mengajar. Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Dr. Soetomo. Peristiwa ini menyentak kesadaran masyarakat, khususnya kalangan pendidik. Saat ini, polisi tengah mengusut kasus itu.

" Tentu hukum harus ditegakkan karena tidak saja mengakibatkan cedera dan kematian seseorang, tapi ini juga menjadi preseden buruk terhadap dunia pendidikan kita. Polisi pasti bekerja dengan baik untuk menangani kasus ini," kata Puti.

Pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu berharap, seluruh orangtua dan warga masyarakat merenungkan peristiwa yang menyedihkan itu.

" Peristiwa itu terjadi di ruang kelas, di saat proses belajar-mengajar, ketika siswa sedang menuntut ilmu dan guru sedang mengajarkan ilmunya. Dunia pendidikan kita ternoda, karena itu harus berbenah diri agar peristiwa itu tidak terulang di tempat lain," kata Puti.

Ia mengingatkan, bukan hanya sekolah yang harus berbenah, tetapi juga para orangtua juga harus mawas diri. " Karena pendidikan itu tidak hanya urusan sekolah, tetapi juga keluarga dan orang tua harus turut aktif mendampingi putera-puterinya," kata Puti.

Beri Komentar