Keluarga Korban Meninggal Akibat Banjir Dapat Santunan Rp15 Juta

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 3 Januari 2020 15:01
Keluarga Korban Meninggal Akibat Banjir Dapat Santunan Rp15 Juta
Kemensos menjamin proses pencairan cepat

Dream - Menteri Sosial, Juliari Batubara memastikan keluarga korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda di awal tahun 2020 akan mendapat santunan senilai Rp15 juta dari pemerintah.

Masyarakat yang hendak mengajukan pencairan dana bantuan itu diimbau untuk menyiapkan data-data sesuai persyaratan agar lolos verifikasi dari pemerintah daerah. 

" Kalau dinyatakan clear, confirm, ada suratnya, kita kasih, itu prosesnya cepat sekali lah," ujar Juliari dikutip dari Merdeka.com, Jumat, 3 Januari 2020.

Juliari menyatakan Kementerian Sosial (Kemensos) saat ini terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait jumlah data korban.

Hingga pagi tadi, BNBP merilis jumlah korban meninggal dunia mencapai 43 orang. Rata-rata, korban meninggal dunia akibat terseret aliran air dan tanah longsor.

(Sumber: Merdeka.com/ Muhammad Genantan Saputra)

1 dari 6 halaman

Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Bertambah Jadi 43 Orang

Dream - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan jumlah korban banjir Jabodetabek terus bertambah.

Berdasarkan data yang diterima BNPB pada Jumat, 3 Januari 2020 pukul 09.00 WIB, tercatat korban meninggal sebanyak 43 jiwa.

" Korban meninggal dunia banjir besar di Jabodetabek adalah 43 jiwa," ujar Agus dalam Keterangan tertulisnya.

Agus menjelaskan penyebab korban meninggal dunia paling banyak disebabkan terseret arus banjir. Jumlahnya mencapai 17 orang.

Penyebab lainnya yaitu tanah longsor 12 orang, hipotermia 3 orang, tersengat listrik 5 orang. Sementara ada 5 korban lain dalam pendataan, 1 hilang.

Berikut jumlah korban meninggal dunia di masing-masing wilayah.

1. Jakarta Pusat: 1 orang
2. Jakarta Barat: 1 orang
3. Jakarta Timur: 7 orang
4. Kota Depok : 3 orang
5. Kota Bekasi: 3 orang
6. Kota Bogor: 1 orang
7. Kota Tangerang: 1 orang
8. Kota Tangerang Selatan: 1 orang
9. Kabupaten Bogor: 16 orang
10. Kabupaten Bekasi: 1 orang
11. Kabupaten Lebak: 8 orang.

2 dari 6 halaman

Banjir di Jabodetabek Telan 21 Korban Jiwa

Dream - Musibah banjir yang melanda beberapa wilayah Jawa Barat dan DKI tidak hanya menimbulkan kerugian material. Tetapi juga memakan korban jiwa.

Dilansir Liputan6.com, banjir di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) menelan korban jiwa sebanyak 21 orang.

Menurut data Kementerian Sosial, seluruh korban meninggal tersebut tersebar di beberapa wilayah Jabodebek.

" Di Jakarta Timur ada 3 orang, Jakarta Pusat 1 orang, Bogor 1 orang, Depok 3 orang, Kabupaten Bogor 11 orang, Kabupaten Bekasi 3 orang. Total korban 21 orang."

Untuk data pengungsi korban banjir, hingga Rabu malam tanggal 1 Januari 2020, jumlahnya mencapai 31.232 jiwa di seluruh wilayah DKI.

Rincian pengungsi korban banjir meliputi Jakarta Pusat sebanyak 310 orang yang ditampung di dua lokasi pengungsian, yaitu Petamburan dan Karet Tengsin.

Sementara di Jakarta Utara terdapat 1.515 orang yang menempati 23 lokasi pengungsian. Terdapat enam kelurahan di Jakarta Utara yang terdampak banjir ini.

Enam kelurahan tersebut adalah Pegangsaan Dua, Sukapura, Semper Barat, Rorotan, Semper Timur, dan Kelapa Gading Timur.

Untuk kota administrasi Jakarta Barat, jumlah pengungsi korban banjir tahun 2020 ini mencapai 10.686 orang. Mereka tersebar di 97 lokasi pengungsian.

Jumlah kelurahan yang terdampak banjir di Jakarta Barat mencapai 11 kelurahan. Di antaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara dan Sukabumi Selatan.

Sementara jumlah pengungsi di Jakarta Timur sebanyak 13.516 orang yang tersebar di 99 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak banjir di antaranya Kebon Manggis, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan, Klender, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cawang, Balekembang, Dukuh dan Cipinang Melayu.

Jumlah pengungsi untuk Jakarta Selatan sebanyak 5.305 orang. Mereka berada di 48 lokasi pengungsian. Terdapat enam kelurahan yang terdampak, yaitu Gunung, Petongan, Pengadegan, Cilandak Timur, Pejaten Timur dan Manggarai Selatan.

Umumnya, para pengungsi banjir di Jakarta tersebut membutuhkan makanan, air bersih, selimut, dan karpet.

3 dari 6 halaman

Rumah Kebanjiran, Pose Yuni Shara Bikin Salfok

Dream - Sejumlah wilayah Jakarta mengalami banjir akibat hujan yang turun sejak dini hari tadi. Sejumlah pemukiman pun terendam air.

Demikian pula dengan rumah artis Yuni Shara. Air sampai masuk ke lantai satu kediaman penyanyi yang juga kakak kandung Krisdayanti tersebut.

Yuni pun mengunggah foto ketika rumahnya kebanjiran. Air yang masuk ke rumah Yuni memiliki ketinggian muka di atas mata kaki.

" Alhamdulillah.. Thank you 2019. Welcome 2020,"  tulis Yuni di akun Instagramnya, @yunishara36.

Yuni Shara

Yuni Shara (Foto: Instagram @yunishara36.

Unggahan tersebut mendapat komentar dari netizen. Tetapi, sebagian justru memberikan tanggapan seputar pose Yuni.

Yuni tampak mengenakan celana pendek denim dipadu kaos bergaris warna biru dan putih. Sedangkan kakinya berbalut sepatu ukuran betis.

" Kerenn mba Yuni banjir msh ayu sy banjir dah puanikkk,"  tulis @ane.dianesae.

" MasyaAllah.. turut prihatin,"  tulis @memes605.

" Kebanjiran tetap kece mbak,"  tulis @rachmawatty_

4 dari 6 halaman

Masjid Siap Tampung Korban Terdampak Banjir

Dream - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin, menyatakan seluruh masjid siap menampung para korban banjir. Baik itu Jakarta maupun daerah-daerah lain yang diterpa banjir.

Syafruddin mengimbau jajaran pengurus DMI menjadikan masjid sebagai penampungan para korban banjir. Juga menyiapkan logistik serta menampung bantuan untuk mereka yang mengalami musibah.

" Apa pun latar belakang mereka, semuanya kita terima. Kita siapkan logistik sesuai kemampuan masing-masing untuk membantu para korban bencana banjir ini," ujar Syafruddin melalui keterangan tertulis diterima Dream, Senin 1 Januari 2020.

DMI

Syafruddin juga mendorong badan otonom di bawah DMI, seperti Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), JPRMI, Prima DMI, dan ISYEF untuk terjun membantu masyarakat. Juga para marbot, DKM, takmir masjid, dan lain-lain.

" Silakan dilaksanakan sejak hari ini dan hari-hari mendatang, sampai masyarakat merasakan perlindungan, pengayoman, dan kehadiran seluruh jajaran DMI," kata dia.

Lebih lanjut, Syafruddin mengatakan imbauan tersebut merupakan wujud keprihatinan DMI atas bencana banjir yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah lain.

5 dari 6 halaman

Banjir Rendam Jakarta Hari Pertama 2020

Dream - Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Indonesia sejak malam pergantian tahun 2020 hingga pagi ini. Kawasan Jabodetabek tidak luput dari siraman hujan.

Kondisi tersebut menyebabkan banjir di sejumlah kawasan Ibu Kota. Ketinggian muka air bervariasi.

Akun Instagram @jktinfo menggunggah beberapa foto dan video mengenai banjir pagi ini. Salah satunya di kawasan Tomang Pulo.

Air yang melintas di Sungai Tomang memiliki permukaan sangat tinggi. Bahkan sampai merendam jembatan gantung.

Banjir terjadi hampir merata di lima kota administrasi. Baik Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, maupun Jakarta Pusat.

 

6 dari 6 halaman

Doa Agar Tak Dilanda Banjir Saat Hujan Deras

Dream - Sebagian besar kawasan Indonesia kini sudah memasuki musim penghujan. Tidak jarang, hujan turun dengan derasnya.

Namun demikian, cuaca yang terjadi akhir tahun ini tergolong ekstrem. Tidak jarang hujan turun sangat deras disertai angin kencang.

Bahkan ada sejumlah kawasan yang sampai dilanda banjir. Debit air yang turun begitu besar sehingga tidak cepat terserap ke dalam tanah.

Hujan memang membawa keberkahan. Tetapi, tidak ada yang berharap terjadi banjir meski dangkal.

Agar banjir tidak terjadi, dianjurkan membaca doa ini ketika hujan deras sedang turun.

Doa Agar Tak Banjir

Allahumma hawalaina wa la 'alaina. Allahumma 'alal akami wal jibali, waz zhirabi, wa buthunil awdiyati, wa manabitis syajari.

Artinya,

" Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."

Beri Komentar