Al-Qur`an Terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda Diluncurkan

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 13 Desember 2019 15:01
Al-Qur`an Terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda Diluncurkan
Bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah.

Dream - Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Al-Qur'an terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda.

Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan, peluncuran Al-Qur'an terjemahan bahasa ibu sangat penting agar mudah di pahami masyarakat.

" Sebab Al-Qur'an sebagai gudang petunjuk bagi orang bertaqwa, selain itu Al-Qur'an berfungsi sebagai kompas bagi kehidupan manusia," ujar Fachrul di Kemenag, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.

Selain untuk agar mudah dipahami, pembuatan Al-Qur'an terjemahan bahasa Palembang dan Sunda itu bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah dimakan zaman.

" Jadi kalau terawat dalam Al-Qur'an, betul-betul terjaga baik," ucap dia.

 

1 dari 4 halaman

Ensiklopedi Pemuka Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi`an)

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi`an)

Saat ini, Kemenag sudah membuat 21 Alquran terjemahan bahasa daerah. Beberapa bahasa daerah yang sudah memiliki terjemahan yaitu bahasa Palembang, Sunda, Aceh, Batak Angkola, Minang, Jawa Banyumas, Bugis, Mandar, Sasak, Bali, Madura, Toraja, Dayak, Banjar, Bolaang Mangondow, Kaili.

Dalam acara itu, Kemenag juga meluncurkan website katalog karya ulama nusantara. Website penilaian buku pendidikan agama, buku ensiklopedia ulama nusantara sembilan jilid.

Kabalitbang dan Diklat Kemenag, Abdul Rahmad Mas'ud mengatakan, pihaknya juga sudah membuat buku ensiklopedia pemuka agama lain.

" Mungkin ada yang bertanya, 'kok hanya ulama nusantara?' Perlu diketahui ensiklopedi pemuka agama, semua agama itu sudah tiga tahun lalu ada 7 jilid," kata Mas'ud.

2 dari 4 halaman

Kemenag Segera Rilis Alquran Terjemahan Bahasa Madura dan Aceh

Dream - Kementerian Agama akan meluncurkan kembali Mushaf Alquran Terjemahan Bahasa Daerah. Peluncuran ini akan menambahkan koleksi Mushaf Alquran Terjemahan yang disusun Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kemenag.

" Puslitbang Lektur akan meluncurkan Alquran Terjemah Tiga Bahasa Daerah, yaitu Bahasa Aceh, Bugis, dan Madura. Insya Allah peluncuran dilakukan bapak Menteri Agama," ujar Kepala Pusat Puslitbang Lektur, M Zain, dikutip dari Kemenag.go.id.

Zain mengatakan, saat ini sudah ada 12 mushaf Alquran terjemahan bahasa daerah. Dengan adanya tiga mushaf ini, maka jumlah mushaf terjemahan mencapai 15 mushat.

Sebanyak 12 mushaf tersebut diterjemahkan dalam berbagai bahasa, yaitu Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan),Toraja (Sulawesi Tengan), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara), Minang (Sumatera Barat), Banyumasan (Jawa Tengah) Dayak (Kalbar), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provins Kalimantan Selatan). Mushaf ini juga sudah diedarkan.

Menurut Zain, terjemah Alquran ini merupakan komitmen Puslitbang Lektur untuk melayani masyarakat dengan menyediakan produk keagamaan yang diperlukan.

Selain itu, kata Zain, penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah juga bertujuan untuk mendekatkan agama dengan umatnya. Dengan bahasa daerah, umat lebih mudah memahami kandungan Alquran.

Tak hanya itu, terjemah ini juga bagian dari upaya untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah. Ini agar setiap habasa daerah tidak kehilangan penuturnya.

" Bila penuturnya hilang, maka kita akan kehilangan nilai-nilai dan kearifan luhur dari bahasa daerah tersebut," kata Zain.

3 dari 4 halaman

Kemenag Luncurkan Lagi Alquran Terjemahan Bahasa Daerah

Dream - Kementerian Agama (Kemenag) kembali meluncurkan Alquran terjemahan berbahasa daerah. Kali ini, terjemahan ayat suci Alquran dibuat dalam bahasa Batak Angkola (Sumatera Utara), Toraja (Sulawesi Selatan), dan Mongondow (Sulawesi Utara).

" Alquran terjemahan akan menjadi produk yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, Alquran terjemahan bahasa daerah dapat menjadi salah satu upaya penguatan budaya Nusantara dan karakter bangsa," kata Lukman di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag Jalan MH Thamrin, Senin, 19 Desember 2016.

Menurut Lukman, penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah menjadi salah satu cara membantu pelestarian bahasa daerah yang tengah menghadapi kepunahan.

Selain itu, Alquran terjemahan bahasa daerah tersebut juga untuk memberikan pelayanan kepada umat Islam yang belum akrab dengan bahasa Indonesia.

 

4 dari 4 halaman

Terjemahan Bahasa Daerah

Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan dan Diklat Kementerian Agama, Abdurahman Mas'ud. Menurut dia, Alquran dengan terjemahan bahasa daerah ini dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman masyarakat.

" Sehingga Alquran dengan bahasa ibu dapat dengan mudah dihayati, dipahami, dicerna oleh masyarakat," ucap dia.

Selain menerbitkan Alquran terjemahan berbahasa daerah, Kemenag juga menerbitkan seri Ensiklopedia Para Pemuka Agama. Ensiklopedia tersebut berisi pandangan, karya dan sikap para pemuka agama yang diakui di Indonesia.

Penerbitan ensiklopedia tersebut, kata Lukman, diharapkan memaksimalkan peranan kerukunan umat beragama di Indonesia.

" Ensiklopedi tersebut menjadi rujukan untuk keperluan akademik dalam penguatan kehidupan bangsa dan memaksimalkan tata budaya antarumat beragama dalam membangun toleransi di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap dia.

Di tahun sebelumnya, Kemenag telah meluncurkan Alquran terjemahan berbahasa daerah. Ada enam bahasa daerah yang digunakan, antara lain, bahasa Minang (Sumatera Barat), Dayak Kanayan (Kalimantan Barat), Banyumas (Jawa Tengah), Kaili (Sulawesi Tenggara), Sasak (NTB), dan Makassar (Sulawesi Selatan).(Sah)

Beri Komentar