Kemenag Usulkan Biaya Haji 2022 Rp45 Juta, Sudah Termasuk PCR di Saudi

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 16 Februari 2022 19:00
Kemenag Usulkan Biaya Haji 2022 Rp45 Juta, Sudah Termasuk PCR di Saudi
Nominal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan beban jemaah.

Dream - Kementerian Agama mengajukan usulan Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2022 kepada DPR dengan besaran mencapai Rp45.053.368. Besaran tersebut sudah termasuk proses tes Covid-19 di Saudi.

" Terkait komponen BIPIH ini meliputi biaya penerbangan, living cost atau biaya hidup selama di Saudi, sebagian biaya akomodasi di Mekah dan Madinah, biaya visa, dan biaya PCR di Arab Saudi yang secara keseluruhan besarannya Rp45.053.368," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yaqut mengatakan biaya haji ini disusun dengan menyeimbangkan beban jemaah dengan keberlangsungan haji di waktu mendatang. Ini dimaksud agar jemaah tidak terlalu terbebani.

" Keseimbangan ini dimaksudkan agar jemaah tidak terlalu terbebani dengan biaya yang harus dibayar mengingat sudah dua tahun melakukan pelunasan BIPIH," kata Gus Yaqut.

Selain itu juga mempertimbangkan aspek istitha'ah atau kemampuan jemaah dari segi finansial untuk penyelenggaraan haji di tahun mendatang. Mengingat ibadah haji akan membutuhkan biaya yang meningkat.

 

1 dari 1 halaman

Belum Ada Keputusan dari Saudi

Meski demikian, Gus Yaqut mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan dari Saudi mengenai penyelenggaraan haji. Pihaknya belum mendapat undangan dari otoritas Saudi untuk penandatangan MoU penyelenggaraan haji 2022.

" Sampai saat ini kami belum mendapatkan undangan dari Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan MoU terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 Hijriah atau 2022 Masehi," ucap Gus Yaqut.

Namun, Pemerintah memastikan tetap mengintensifkan koordinasi dengan otoritas Saudi untuk mendapatkan kejelasan terkait haji. Saat ini, Pemerintah telah menyiapkan skenario penyelenggaraan haji dalam tiga opsi.

" Yang pertama yaitu kuota penuh, lalu kuota terbatas dan tidak memberangkatkan sama sekali jemaah seperti tahun-tahun yang lalu, Pemerintah sampai saat ini akan terus dan akan terus bekerja dengan opsi pertama dengan kuota penuh," kata Gus Yaqut, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More