Kisah Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Menyendiri di Gua Hira hingga Kemunculan Pesan dari Allah SWT

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 28 April 2023 12:01
Kisah Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Menyendiri di Gua Hira hingga Kemunculan Pesan dari Allah SWT
Tujuan Nabi saw menyendiri adalah untuk melakukan perenungan, bertafakur, berdzikir, dan mensyukuri serta mengagungkan Allah SWT.

Dream - Nabi Muhammad saw menyempatkan diri untuk menyendiri di dalam gua meski Allah SWT telah menugaskan untuk menyebarkan dakwah kepada kaum di Mekah dan Madinah. Selain merenungi kehidupannya, Rasulullah selalu berharap mendapatkan wahyu dari Sang Khalik ketika berada di dalam kesendiriannya

Tujuan Nabi Muhammad saw menyendiri adalah untuk melakukan kegiatan yang mengantarkan kepada al-hanafiyah (memasuki jalan lurus).

Namun menyendiri yang dilakukan Nabi Muhammad saw tidak bisa disamakan sebagai kegiatan bertapa. Melainkan dalam kesendirian itu, beliau melakukan perenungan, bertafakur, berdzikir, dan mensyukuri serta mengagungkan Allah SWT.

Salah satu tempat yang menjadi favorit Nabi Muhammad saw untuk menyendiri adalah Gua Hira. Di tempat inilah pertama kali Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Gua Hira sendiri berada sejauh dua farsakh sebelah utara Makkah.

Di gua hira beliau mendapatkan banyak pesan dari Allah SWT yang tentu saja menjadi peristiwa sangat istimewa dalam kehidupan beliau. Berikut hal-hal yang dialami oleh Nabi Muhammad saw selama berada di Gua Hira sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.

1 dari 3 halaman

Nabi Muhammad Pulang-Pergi ke Gua Hira

Selama sebulan setiap tahun, lebih tepatnya pada bulan Ramadhan, Nabi Muhammad saw selalu pergi ke Gua Hira untuk berdiam diri. Beliau pergi dengan bekal yang sedikit. Di tempat itulah beliau lebih banyak untuk merenung dan beribadah, jauh dari sibuknya kehidupan dunia.

Ibnu Hisyam berkata:

" Beliau memberi makan siapa di antara orang-orang miskin yang mendatangi beliau. Dan apabila Rasulullah telah menyelesaikan keberadaan beliau di sana, selama sebulan itu, yang pertama beliau lakukan adalah datang ke Ka'bah sebelum kembali ke rumah beliau untuk berthawaf sebanyak tujuh keliling. Atau sebanyak apa yang dikehendaki Allah SWT."

Selama beberapa hari di Gua Hira yang ada di bukit Jabal Nur itu, Nabi Muhammad saw beberapa kali pulang dan pergi dari rumah ke gua. Jika bekal yang dibawanya habis, maka beliau pulang dan kembali lagi ke gua untuk berkhalwat dengan Allah SWT.

2 dari 3 halaman

Datangnya Malaikat di Gua Hira

Aktivitas tersebut terus dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Hingga suatu hari datangkan malaikat yang membawa wahyu dari Allah SWT dan sempat mengejutkan Nabi Muhammad saw. Malaikat itu bertanya:

" Bacalah."

" Saya tidak dapat membaca." jawab Nabi saw.

Malaikat itu memegang Nabi Muhammad saw dan mengguncangnya yang kemudian membuat Nabi saw kesulitan. Hal itu dilakukan sampai tiga kali, sampai akhirnya Nabi saw bisa membaca dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh malaikat. Kata-kata itu adalah ayat pertama dalam surat Al-Alaq yang artinya " bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan" .

3 dari 3 halaman

Nabi Muhammad Bercerita pada Khadijah

Setelah mengalami kejadian tersebut, Nabi Muhammad saw pun pulang ke rumah istirnya, Khadijah. Beliau pulang dengan kondisi tubuh yang gemetar.

" Selimutilah aku." ucap Nabi Muhammad saw.

Nabi saw pun diselimuti istrinya dan membuat dirinya menjadi lebih tenang. Baru kemudian beliau cerita kepada istrinya tentang peristiwa yang baru saja beliau alami di Gua Hira.

" Aku merasa khawatir terhadap diriku." ucap Nabi saw.

" Jangan merasa cemas atau khawatir, akan tetapi bergembiralah. Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengecewakanmu. Engkau adalah orang yang selalu menyambung persaudaraan (silaturrahim), senantiasa berkata benar, membantu orang-orang yang lemah dan miskin, selalu menghormati tamu dan gemar membantu orang-orang yang tertimpa bencana." jawab Khadijah.

Setelah itu Khadijah mengajak Nabi saw menemui Waraqah yang adalah saudara misan Khadijah. Ia adalah seorang Arab pemeluk agama Nasrani yang sangat alim, pandai menulis, dan menguasai bahasa Ibrani.

" Wahai anak pamanku, perhatikan apa yang dikatakan oleh anak saudaramu (Maksudnya Nabi Muhammad)." ucap Khadijah pada Waraqah.

" Wahai anak saudaraku, apa yang kamu saksikan?" tanya Waraqah pada Nabi saw.

Nabi saw pun menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Lalu, Waraqah mengatakan:

" Sesungguhnya telah datang kepadamu malaikat Namus (Jibril) sebagaimana pernah datang kepada Isa as."

" Sekiranya aku masih hidup, ketika kaummu mengusirmu, pasti aku akan menolongmu dengan segala kemampuanku." lanjut Waraqah.

" Apakah mereka akan mengusirku?" tanya Nabi Muhammad saw.

" Ya, tidak ada seorang Nabipun yang datang membawa ajaran seperti apa yang kau bawa, melainkan ia akan dimusuhi oleh kaumnya." jawab Waraqah.

Setelah peristiwa tersebut, Waraqah pun meninggal dunia sehingga tidak sempat melihat bagaimana ketika Nabi Muhammad saw diusir dan dimusuhi.

Beri Komentar