Kesenangan Nabi Muhammad Saw Menyendiri Di Gua Hira Hingga Kemunculan Pesan Dari Allah SWT (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Nabi Muhammad saw menyempatkan diri untuk menyendiri di dalam gua meski Allah SWT telah menugaskan untuk menyebarkan dakwah kepada kaum di Mekah dan Madinah. Selain merenungi kehidupannya, Rasulullah selalu berharap mendapatkan wahyu dari Sang Khalik ketika berada di dalam kesendiriannya
Tujuan Nabi Muhammad saw menyendiri adalah untuk melakukan kegiatan yang mengantarkan kepada al-hanafiyah (memasuki jalan lurus).
Namun menyendiri yang dilakukan Nabi Muhammad saw tidak bisa disamakan sebagai kegiatan bertapa. Melainkan dalam kesendirian itu, beliau melakukan perenungan, bertafakur, berdzikir, dan mensyukuri serta mengagungkan Allah SWT.
Salah satu tempat yang menjadi favorit Nabi Muhammad saw untuk menyendiri adalah Gua Hira. Di tempat inilah pertama kali Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Gua Hira sendiri berada sejauh dua farsakh sebelah utara Makkah.
Di gua hira beliau mendapatkan banyak pesan dari Allah SWT yang tentu saja menjadi peristiwa sangat istimewa dalam kehidupan beliau. Berikut hal-hal yang dialami oleh Nabi Muhammad saw selama berada di Gua Hira sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.
Selama sebulan setiap tahun, lebih tepatnya pada bulan Ramadhan, Nabi Muhammad saw selalu pergi ke Gua Hira untuk berdiam diri. Beliau pergi dengan bekal yang sedikit. Di tempat itulah beliau lebih banyak untuk merenung dan beribadah, jauh dari sibuknya kehidupan dunia.
Ibnu Hisyam berkata:
" Beliau memberi makan siapa di antara orang-orang miskin yang mendatangi beliau. Dan apabila Rasulullah telah menyelesaikan keberadaan beliau di sana, selama sebulan itu, yang pertama beliau lakukan adalah datang ke Ka'bah sebelum kembali ke rumah beliau untuk berthawaf sebanyak tujuh keliling. Atau sebanyak apa yang dikehendaki Allah SWT."
Selama beberapa hari di Gua Hira yang ada di bukit Jabal Nur itu, Nabi Muhammad saw beberapa kali pulang dan pergi dari rumah ke gua. Jika bekal yang dibawanya habis, maka beliau pulang dan kembali lagi ke gua untuk berkhalwat dengan Allah SWT.
Aktivitas tersebut terus dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Hingga suatu hari datangkan malaikat yang membawa wahyu dari Allah SWT dan sempat mengejutkan Nabi Muhammad saw. Malaikat itu bertanya:
" Bacalah."
" Saya tidak dapat membaca." jawab Nabi saw.
Malaikat itu memegang Nabi Muhammad saw dan mengguncangnya yang kemudian membuat Nabi saw kesulitan. Hal itu dilakukan sampai tiga kali, sampai akhirnya Nabi saw bisa membaca dan mengucapkan apa yang dikatakan oleh malaikat. Kata-kata itu adalah ayat pertama dalam surat Al-Alaq yang artinya " bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan" .
Setelah mengalami kejadian tersebut, Nabi Muhammad saw pun pulang ke rumah istirnya, Khadijah. Beliau pulang dengan kondisi tubuh yang gemetar.
" Selimutilah aku." ucap Nabi Muhammad saw.
Nabi saw pun diselimuti istrinya dan membuat dirinya menjadi lebih tenang. Baru kemudian beliau cerita kepada istrinya tentang peristiwa yang baru saja beliau alami di Gua Hira.
" Aku merasa khawatir terhadap diriku." ucap Nabi saw.
" Jangan merasa cemas atau khawatir, akan tetapi bergembiralah. Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengecewakanmu. Engkau adalah orang yang selalu menyambung persaudaraan (silaturrahim), senantiasa berkata benar, membantu orang-orang yang lemah dan miskin, selalu menghormati tamu dan gemar membantu orang-orang yang tertimpa bencana." jawab Khadijah.
Setelah itu Khadijah mengajak Nabi saw menemui Waraqah yang adalah saudara misan Khadijah. Ia adalah seorang Arab pemeluk agama Nasrani yang sangat alim, pandai menulis, dan menguasai bahasa Ibrani.
" Wahai anak pamanku, perhatikan apa yang dikatakan oleh anak saudaramu (Maksudnya Nabi Muhammad)." ucap Khadijah pada Waraqah.
" Wahai anak saudaraku, apa yang kamu saksikan?" tanya Waraqah pada Nabi saw.
Nabi saw pun menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Lalu, Waraqah mengatakan:
" Sesungguhnya telah datang kepadamu malaikat Namus (Jibril) sebagaimana pernah datang kepada Isa as."
" Sekiranya aku masih hidup, ketika kaummu mengusirmu, pasti aku akan menolongmu dengan segala kemampuanku." lanjut Waraqah.
" Apakah mereka akan mengusirku?" tanya Nabi Muhammad saw.
" Ya, tidak ada seorang Nabipun yang datang membawa ajaran seperti apa yang kau bawa, melainkan ia akan dimusuhi oleh kaumnya." jawab Waraqah.
Setelah peristiwa tersebut, Waraqah pun meninggal dunia sehingga tidak sempat melihat bagaimana ketika Nabi Muhammad saw diusir dan dimusuhi.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat