Ilustrasi (Sumber: Http://www.viralnovelty.net/)
Dream - Mimpi adalah sesuatu yang terlihat di alam bawah sadar manusia ketika tidur. Mimpi yang dialami manusia adakalanya benar atau tidak benar.
Mimpi ada yang sifatnya menyenangkan, menakutkan dan menyedihkan. Adapula mimpi yang harus diwaspadai lantaran muncul akibat campur tangan setan. Sementara ada juga mimpi-mimpi yang dialami Nabi dan Rasul, yang merupakan mimpi petunjuk, pertanda atau wahyu dari Allah SWT.
Namun tahukah Anda? Dalam ajaran agama Islam, tidak dibenarkan untuk menceritakan mimpi yang dialami sewaktu tidur kepada orang lain. Mengapa? Berikut ulasannya.
1. Mimpi yang baik atau benar
Ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaklah ia memuji Allah dan memohon kepada-Nya agar merealisasikannya dan jangan pernah menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang dicintai dan mencintainya.
Oleh sebab itu, ketika Nabi Yusuf bermimpi melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya, ia hanya menceritakan kepada bapaknya.
Ayahnya berkata: " Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Yusuf : 5)
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal