Ilustrasi Rasulullah Muhammad SAW (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Dalam sejumlah literatur, Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu pertama berupa Surat Al 'Alaq ayat 1-5. Peristiwa itu dicatat dalam sejumlah kitab terjadi pada 17 Ramadan yang bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masehi.
Dikutip dari NU Online, di hari itu, Rasulullah yang sedang menyendiri di Gua Hira didatangi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama. Turunnya wahyu tersebut juga menandai Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib sebagai Utusan Allah.
Rasulullah pulang ke rumah dalam keadaan menggigil dan meminta Khadijah untuk menyelimutinya. Rasulullah kemudian bercerita bertemu dengan sesosok pria yang memintanya mengucap kalimat " Iqra'" .
Khadijah berusaha menenangkan Rasulullah. Kemudian Khadijah mengajak Rasulullah menemui penganut Nasrani, Waraqah bin Naufal, yang tidak lain adalah sepupu Khadijah.
Waraqah sangat mengenal muatan dalam Kitab Injil. Dia juga telah menerjemahkannya ke dalam Bahasa Arab.
Kepada Rasulullah, Waraqah mengatakan pria yang ditemui di Gua Hira tidak lain adalah An Namus atau Malaikat Jibril. Pria tersebut adalah sosok serupa dengan yang pernah menemui Nabi Musa AS saat dulu kala.
Usai turunnya wahyu pertama, Malaikat Jibril tidak turun kembali menemui Rasulullah. Waktunya cukup lama, ada yang menyebut tiga tahun, ada pula 2,5 tahun.
Hal itu membuat Rasulullah ketakutan. Sebab, wahyu tidak lagi diturunkan.
Pakar tafsir Alquran, Ustaz Quraish Shihab dalam bukunya Membaca Muhammad dalam Sorotan Alquran dan Hadis-hadis Shahih, menjelaskan Rasulullah merasakan ketakutan di masa-masa penantian tersebut.
Ustaz Quraish membenarkan wahyu memang pernah terhenti turun. Tetapi, hal itu tidak terjadi dalam waktu lama dengan tujuan untuk menghilangkan ketakutan yang menyelimuti Rasulullah SAW sekaligus menumbuhkan kerinduan datangnya wahyu kedua.
Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal, disebutkan Rasulullah SAW sempat merasa terasing dan ditinggalkan Allah. Ini lantaran wahyu seperti berhenti diturunkan.
Keterangan senada disebutkan Syeikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah. Dalam kitab tersebut, Syeikh Shafiyyurahman menyebut Rasulullah kebingungan dan terdiam dalam keadaan sedih karena wahyu tidak turun. Tetapi, ketakutan Rasulullah sirna begitu wahyu kedua diturunkan.
Sumber: NU Online.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun