Gambar Ilustrasi, Sumber: Shutterstock.com
Dream - Kemunculan Dajjal disebut sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat. Namun tak ada satupun orang yang bisa menebak apalagi mengetahui di mana keberadaan dajjal secara pasti.
Informasi tentang makhluk berupa Dajjal pernah disebutkan oleh Rasululullah. Melansir laman NU Online, disebutkan jika Fathimah ibn Qais meriwayatkan dalam salah satu kesempatan, Rasulullah SAW pernah menceritakan kisah seorang mualaf yang mengaku pernah bertemu Dajjal, ia adalah Tamim Ad-Dhari.
Pada salah satu kesempatan seusai sholat, Rasulullah pernah menceritakan kisah Tamim yang disebut pernah berlayar bersama 30 orang dari suku Lakhm dan Jadzam.
Selama satu bulan lamanya, mereka terombang-ambing di atas gelombang lautan. Hingga akhirnya, mereka berlabuh di sebuah pulau yang berada di tengah lautan

Di pulau tersebut, mereka bertemu dengan hewan berbulu lebat. Saking lebatnya, mereka tidak mengetahui dimana kubul dan duburnya.
Mereka kemudian memberanikan diri berkata kepada hewan tadi, ‘Celakalah, hewan apa engkau?’
Anehnya, hewan itu bisa menjawab, ‘Aku adalah Al-Jassasah (mata-mata)’
Mereka kembali bertanya, ‘Apa itu hewan Al-Jassasah?’
Si hewan berkata, ‘Wahai kaum, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di sebuah gereja. Sebab, dia sangat merindukan kabar kalian’.”

Seperti yang dikisahkan Rasulullah, usai ia menyebut tentang keberadaan seorang laki-laki menunggunya, Tamim sempat takut dan mengira kalau hewan yang bisa bicara itu adalah setan.
Meski begitu, Tamim penasaran dan tetap masuk ke dalam gereja seperti yang disebutkan hewan tadi. Ternyata benar, ia menemukan keberadaan seorang laki-laki bertubuh sangat besar.
Tamim kemudian mengatakan jika pada saat ditemui pria itu dalam keadaan diikat dengan sangat kuat.
" Begitu sampai, ternyata benar di dalam gereja sudah ada sosok manusia terbesar sejauh yang pernah kami lihat. Dia diikat dengan kuat. Sedangkan kedua tangannya disimpan di tengkuknya. Dari kedua lutut sampai mata kakinya terikat dengan besi," katanya seperti dikutip dari laman NU Online.
Mereka lalu bertanya, " Apa sebenarnya kamu ini?,"
Dia menjawab, " Kalian telah mendapat kabar tentang aku. Siapa kalian ini?,"
Mereka menjawab: " Kami semua adalah orang Arab. Kami berlayar dengan sebuah kapal. Tiba-tiba kami dihadang ombak dan gelombang. Kami pun terombang-ambing selama satu bulan. Sampai akhirnya, kami berlabuh di pulaumu ini. Tiba-tiba, kami berjumpa dengan seekor hewan yang lebat bulunya dan ia meminta untuk ke sini menemuimu. Sebab, tuturnya, kau begitu merindukan kabar kami, sehingga kami pun segera menemuimu,"
Lelaki tersebut bertanya, " Ceritakanlah kepadaku tentang kurma Baisan,"
Tamin bertanya, " Apanya yang kamu tanyakan?,"
Lelaki itu kembali bertanya, " Aku bertanya tentang kurmanya, apakah berbuah?,"
Tamim dan kawannya mejawab, " Ya, masih berbuah,"
Dia berkata, " Ketahuilah, kurma di sana nanti tidak berbuah. Lalu bagaimana keadaan Danau Thabariyyah?,"
Kami balik bertanya," Apanya yang ingin kamu ketahui?,"
Pria itu bertanya," Apakah danau itu ada airnya?,"
Rombongan Tamim menjawab, " Danau itu masih banyak air,"
Lelaki itu bertanya, " Lalu bagaimana dengan mata air Zughar?,"
Tamim dan kawannya kembali bertanya, " Apanya yang kamu tanyakan?,"
Dia menjawab, " Apakah mata air tersebut memancarkan air? Dan apakah penduduk disana bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari mata air itu?,"
Kami menjawab, " Ya. Airnya banyak, dan penduduk di sana bercocok tanam dengan airnya,"
Lelaki kembali bertanya, " Ceritakanlah kepadaku, apa yang dilakukan oleh nabi orang-orang Arab? apa yang telah dia lakukan? Dia lahir di Makkah dan hjrah ke Madinah. Apakah nabi itu diperangi oleh orang-orang Arab?,"
Tamim dan kawannya menjawab, " Dia telah menang atas orang-orang Arab, dan sekarang mereka tunduk, taat kepadanya,"
Lelaki besar itu berkata, " Ketahuilah, memang lebih baik mereka menaatinya. Karena itu, dia memberitahu kalian tentangku. Sesungguhnya, aku ini Al-Masih Dajjal. Aku hampir saja diizinkan keluar. Setelah keluar, aku akan berjalan di muka bumi. Tidaklah aku biarkan satu kampung pun kecuali akan aku singgahi dalam empat puluh hari selain kota Makkah dan Madinah. Keduanya diharamkan kepadaku. Setiap kali aku akan masuk ke dalam keduanya atau masuk ke dalam salah satunya, aku dihadapi satu malaikat dengan pedang terbungkus sarung di tangannya, yang siap dihunuskan untuk menghalangiku. Setiap jalan bukit yang ada di kota itu akan ada malaikat yang menjaganya,"
Di akhir kisahnya, Fathimah binti Qais sang perawi hadis ini menyebutkan, Rasulullah mengatakan bahwa cerita Tamin ini sesuai dengan apa yang ingin disampaikannya tentang Dajjal.
Kemudian, Rasulullah menyebut jika keberadaan Dajjal ada di laut Syam atau laut Yaman.
" Ia datang dari arah timur. Dari arah timur. Dari timur!" Kata Rasul sambil memberi isyarat ke arah timur.
Kisah keberadaan Dajjal tersebut disarikan dari hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya, tepatnya dalam Kitab al-Fitan wa Asyrath al-Sa‘ah, Bab Qishah A-Jasasah, nomor hadis 2942.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat