Kisah Firaun Mati Tenggelam Di Laut Merah Pada Bulan Muharam (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Umat Islam tentu tidak asing lagi dengan nama Firaun. Ya, dia adalah seorang raja yang terkenal dengan kesombongannya di masa Nabi Musa as. Dalam kisah Nabi Musa as memang tidak terlepas dari keterlibatan Firaun di dalamnya yang menentang dakwah dari Nabi Musa.
Bahkan Firaun pun mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Hingga suatu hari, Firaun murka dengan ajaran Nabi Musa dan memerintahkan pasukannya untuk menangkap serta membunuh Nabi Musa.
Saat itulah Nabi Musa dan pengikutnya meninggalkan Kota Mesir sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT yang tercantum di dalam Al-Quran surat Asy-Syu'ara ayat 52-53. Namun, Nabi Musa dan pengikutnya dihadapkan pada masalah. Di mana jalan yang mereka lalui adalah berupa lautan.
Inilah salah satu mukjizat Nabi Musa yang bisa membelah lautan. Firaun pun tidak menyerah untuk mengejar Nabi Musa. Namun, Firaun mati tenggelam di tangga 10 Muharam. Di saat mendekati kematiannya, ia sempat akan bertaubat karena sadar akan kebenaran Nabi Musa. Sayang, taubatnya pun gagal.
Untuk mengetahui kisah selengkapnya tentang kenapa taubat Firaun gagal, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Nabi Musa dan pengikutnya yang berusaha menyelamatkan diri dari kejaran Firaun pun membuat pasukan Firaun tidak menyerah begitu saja. Namun, Allah SWT selalu mendatangkan pertolongan kepada Nabi Musa, yakni bisa membelah lautan.
Saat dalam pengejaran, Firaun pun mati tenggelam di Laut Merah pada tanggal 10 Muharam. Tapi, tahukah sahabat Dream bahwa di detik-detik kematiannya, Firaun sempat akan bertaubat. Tetapi taubat itu gagal karena malaikat malaikat Jibril menyumpahi mulut Firaun dengan lumpur laut.
Hal ini karena malaikat Jibril sangat membenci Firaun karena sifat sombongnya. Bahkan kebencian malaikat Jibril kepada Firaun dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi berikut:
" Jibril telah memberitahu Rasulullah saw bahwa pada saat Firaun tenggelam dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil'."
Kemudian, malaikat Jibril pun menyumbat mulut Firaun dengan lumpur laut. Ia pun tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid.
" Wahai, Muhammad. Seandainya kamu melihatku mengambil lumpur laut, lalu aku suapkan di mulutnya karena aku takut rahmat mendapatinya." ucap malaikat Jibril kepada Rasulullah saw.
Beberapa ulama tafsir mengatakan bahwa jumlah pasukan Firaun saat mengejar Nabi Musa sangatlah banyak. Ada yang mengatakan jumlah kuda mereka sekitar 100.000 dan jumlah seluruh pasukannya tidak kurang dari 1.600.000 orang dengan senjata lengkap. Sedangkan Nabi Musa dan pengikutnya hanya berjumlah 600.000 dengan perlengkapan seadanya.
Saat Nabi Musa dan pengikutnya berada di tepi Laut Merah mereka dilanda kekhawatiran besar karena pasukan Firaun yang mengejar. Dalam pasukannya, Nabi Musa berada di barisan belakang dan kemudian maju ke depan lalu berkata:
" Di sinilah aku diperintahkan oleh Allah SWT."
Dalam kondisi yang sangat mencekam itu, di mana pasukan Nabi Musa dihadapkan pada lautan yang luas dengan ombak yang besar. Saat pasukan Firaun mulai mendekat, Allah SWT pun berfirman kepada Nabi Musa:
" Pukullah laut itu dengan tongkatmu."
Tak disangka, lautan itu pun terbelah dan setiap belahannya menyerupai gunung yang berukuran besar. Nabi Musa dan pengikutnya pun melalui jalan yang berupa lautan layaknya dua buah ngarai. Nabi Musa dan pengikutnya melalui jalan itu dengan segera. Hal itu pun juga membuat keimanan dan kepercayaan mereka kepada Allah SWT semakin besar.
Ketika Nabi Musa hendak memukulkan tongkatnya lagi agar lautan kembali seperti semula, Allah SWT melarang hal tersebut. Pasukan Firaun pun akhirnya tiba dan melihat keajaiban laut yang terbelah tersebut. Justru, kesombongannya kembali ditunjukkan.
" Lihatlah oleh kalian semua bagaimana lautan ini terbelah supaya aku dapat menyusul para budakku yang melarikan diri dan membangkang dari negeriku." ucap Firaun.
Firaun dan pasukannya melewati belahan laut tersebut. Saat berada di tengah lautan, Nabi Musa diperintahkan Allah SWT agar memukulkan tongkatnya ke laut. Langsung saja, Firaun dan pasukannya tenggelam di tengah lautan dengan kesombongannya. Bahkan tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat.
Advertisement