Gandengan Tangan Terakhir Ibu Dan Anak Yang Sama-sama Menderita Covid-19. (Foto: Anabel Sharma)
Dream - Sebuah foto mengharukan seorang ibu dan putrinya berpegangan tangan untuk terakhir kalinya selama menjalani perawatan intensif akibat Covid-19, viral di media sosial.
Foto tersebut menceritakan detik-detik terakhir Maria Rico sebelum berpisah dengan putrinya, Anabel Sharma, yang saat sama-sama berjuang melawan keganasan virus corona.
Dokter terpaksa mengizinkan Maria untuk melepas alat bantu napasnya agar bisa mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada dua putrinya, Anabel dan Susana.
Lebih memilukan lagi, Anabel hanya bisa berbaring di samping tempat tidur ibunya yang berusia 76 tahun sebelum akhirnya meninggal dunia.
Wanita dari Whitwick, Leicestershire, Inggris itu harus menyaksikan pemakaman ibunya yang disiarkan langsung secara virtual.
Sambil menahan tangis, Anabel menyeru agar semua orang mengikuti protokol kesehatan Covid-19 untuk menghentikan penyebaran virus corona.
" Jangan biarkan ini terjadi pada kalian. Dampak yang ditimbulkan Covid-19 dalam keluarga kami sangat menakutkan. Siapapun bisa tertular, tak peduli punya imun atau tidak," kata Anabel.
Anabel kemudian menantang orang-orang yang sampai saat ini masih meremehkan ganasnya Covid-19, dan tidak peduli dengan protokol kesehatan.
" Jika ada yang tidak peduli dengan protokol kesehatan, saya ingin dia berada di posisi saya sejenak, dan memikirkan tentang bagaimana rasanya melihat ibunya meninggal, atau diberi tahu hidupnya tidak bertahan lama," kata Anabel di acara pemakaman ibunya.
Anabel mengatakan dia dan anggota keluarga lainnya sebenarnya sudah sangat berhati-hati karena ibunya yang positif tinggal bersama mereka dan melakukan karantina mandiri.
" Padahal makanan kami diantar katering dan saya tidak pernah ke sekolah. Saya tidak pernah berpikir Covid akan menyerang kami, tapi nyatanya terjadi juga. Dan korbannya bisa siapa saja," imbuhnya.
Maria adalah orang terakhir dari keluarganya yang jatuh sakit setelah cucunya yang berusia 12 tahun, Isaac, tertular Covid usai masuk sekolah pada September lalu.
Seluruh keluarga Maria tertular Covid-19, termasuk Anabel, suaminya Bharat, dan dua putra lainnya, Jacob, 22 tahun, dan Noah, 10 tahun. Mereka semua terpaksa dilarikan ke rumah sakit dalam rentang hanya beberapa hari.
Maria dan Anabel dibawa ke Leicester Royal Infirmary pertengahan Oktober. Mereka kemudian ditempatkan dalam ruang yang sama selama menjalani perawatan intensif.
" Ibu mencoba berbicara dengan saya, tapi karena memakai alat bantu napas, suaranya menjadi tidak jelas.
" Yang saya dengar hanyalah kata 'kremasi' dan 'siap mati'. Saya menangis tetapi ibu sangat berani," kata Anabel.
Anabel menjalani tiga minggu lagi perawatan intensif sebelum dipindahkan ke bangsal pemulihan. Di ruang inilah Anabel menyaksikan pemakaman ibunya secara langsung.
" Saya terus memikirkan ketiga putra saya dan bagaimana mereka akan hidup tanpa saya," pungkas Anabel.
Sumber: Nottinghamshire Live
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
