Kisah Inspiratif Muhammad Rifai, Muadzin Tunanetra yang Dihadiahi Umroh

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 24 Maret 2024 17:05
Kisah Inspiratif Muhammad Rifai, Muadzin Tunanetra yang Dihadiahi Umroh
Setiap hari, meski dengan keterbatasan penglihatannya, Rifai tak pernah menyia-nyiakan waktu. Dia adalah juru azan setia di Masjid Istiqomah 7.

1 dari 10 halaman

Kisah Inspiratif Muhammad Rifai, Muadzin Tunanetra yang Dihadiahi Umroh

Kisah Inspiratif Muhammad Rifai, Muadzin Tunanetra yang Dihadiahi Umroh © Dream

2 dari 10 halaman

© Dream

Dream - Sebuah kisah inspiratif dari seorang pria bernama Muhammad Rifai telah menggetarkan hati banyak orang.

3 dari 10 halaman

© Dream

Kisah Rifai dimulai sejak usianya yang masih balita, tepatnya ketika cacar menyapa dirinya pada usia tujuh tahun. Cacar telah merenggut penglihatannya, meninggalkan dia dengan dunia gelap yang tak kunjung berubah.

4 dari 10 halaman

Meski telah menapaki hidupnya selama 51 tahun dengan kebutaan, Rifai tetap menunjukkan semangat dan keteguhan hati yang luar biasa.

Keterbatasan tidak menghalangi langkah-langkahnya untuk semangat dan berbuat baik.

Setiap hari, meski dengan keterbatasan penglihatannya, Rifai tak pernah menyia-nyiakan waktu. Dia adalah juru azan setia di Masjid Istiqomah 7, Desa Bonto Matene, Maros, Sulawesi Selatan.

5 dari 10 halaman

Tempuh Jarak dalam Gelap

Dengan semangat yang tak pernah padam, Rifai menjelang waktu azan dengan langkah-langkah yang mantap, menembus kegelapan untuk mencapai masjid yang terletak 300 meter dari rumahnya.


6 dari 10 halaman

Rejeki Datang dari Sebuah Pertemuan Tak Terduga

Suatu hari, Rifai bertemu dengan seorang wanita bernama Putri. Putri mendatanginya di masjid dan memberikan tawaran yang tak terduga kepada Rifai.

7 dari 10 halaman

"Saya Putri, saya dengar bapak sering adzan di sini. Putri pun menanyakan dimana rumah bapak. Saya ada rejeki, bapak saya berangkatkan umroh," 

" /> © Dream

kata Putri pada video reels yang dibagikan @undercover.id.

8 dari 10 halaman

Putri menjelaskan bahwa dia rutin menyisihkan sebagian rezekinya untuk mengirimkan para ustadz atau guru ngaji untuk melakukan ibadah umroh.

Kali ini, dia ingin memberikan kesempatan yang sama kepada Rifai. Tawaran tersebut tidak hanya sebagai sebuah perjalanan fisik, tetapi juga sebagai perjalanan spiritual yang mendalam bagi seorang yang telah mengabdikan hidupnya untuk agama dan ibadah.

9 dari 10 halaman

© Dream

Dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur, mereka pergi ke rumahnya untuk bertemu istri Rifai.

Saat diberitahukan, sang istri tak bisa menutupi rasa haru dan terima kasih atas tawaran ini.

10 dari 10 halaman

Beri Komentar