Kisah Nabi Musa Memukul Malaikat Maut Sampai Matanya Dikembalikan Lagi Oleh Allah SWT (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Kisah Nabi Musa as adalah kisah sarat hikmah sejak sang manusia pilihan dilahirkan hingga wafat. Salah satu babak hidup dari Nabi Musa as yang sangat populer adalah ketika orangtuanya berusaha menyelamatkannya dari kejahatan Firaun yang sedang membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir.
Tak hanya itu saja, kisah Nabi Musa juga terkenal dengan beberapa mukjizat yang diberikan Sang Kuasa. Salah satu yang paling tersohor adalah mukjizat Nabi Musa yang bisa mengubah tongkat menjadi ular besar dan bisa membelah lautan.
Namun ada kisah dari beliau yang mungkin belum banyak diketahui umat Islam. Yakni saat beliau bertemu dengan malaikat maut dan membahas tentang kematian.
Dalam pertemuan itu, Nabi Musa sampai memukul malaikat maut dan membuat matanya harus dipulihkan kembali oleh Allah SWT. Apa sebetulnya yang membuat Nabi Musa dan malaikat maut sampai bertengkar hingga terjadi peristiwa tersebut?
Untuk mengetahui kisahnya, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Dikisahkah dari Abu Hurairah, Rasulullah saw berkisah:
" Suatu hari malaikat maut diutus kepada Nabi Musa. Saat menemuinya, Nabi Musa memukul matanya. Maka malaikat maut kembali kepada Rabbnya dan berkata: 'Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan mati'."
Melihat keadaan dari malaikat maut, Allah SWT pun mengembalikan matanya dan berfirman:
" Kembalilah dan katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu jantan, yang pengertiannya setiap bulu lembu yang ditutupi oleh tangannya berarti umurnya satu tahun."
Dalam percakapan dengan Allah SWT, Nabi Musa memohon kepada-Nya agar nyawanya dicabut di dekat tanah yang suci (Baitul Maqdis) hingga sedekat lemparan batu.
" Wahai Rabb, setelah itu apa?" tanya Nabi Musa.
" Kematian" . jawab Allah SWT.
" Sekaranglah waktunya." ucap Nabi Musa.
Permohonan Nabi Musa untuk didekatkan dengan tanah yang suci itu menunjukkan bahwa beliau sangat mencintai tanah suci. Bahkan beliau ingin dikuburkan di dekatnya.
Meski begitu, beliau tidak memohon kepada Allah SWT agar mencabut nyawanya tepat di tanah suci. Hal itu karena beliau tahu Allah SWT mengharamkan tanah itu pada generasi yang dijatuhi balasan karena tidak taat kepada Allah SWT ketika diperintah memasukinya. Hingga akhirnya, Allah SWT menetapkan mereka tersesat di Padang Sinai selama 40 tahun.
Kemudian dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
" Seandainya aku ke sana, pasti akan aku tunjukkan kepada kalian keberadaan kuburnya yang ada di pinggir jalan di bawah tumpukan pasir merah."
Melalui kisah Nabi Musa di atas, ada beberapa hikmah yang bisa kita petik di antaranya: