Kisah Nabi Zakaria As Yang Tak Kunjung Dikaruniai Keturunan Dan Doa Yang Diamalkan (Foto Ilustrasi: Unsplash.com)
Dream - Nabi Zakaria as adalah salah satu dari 25 nabi. Nabi Zakaria dikisahkan sebagai sosok nabi yang memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa. Terutama saat beliau dihadapkan dengan berbagai ujian yang berat.
Salah satu ujian yang dihadapi oleh Nabi Zakaria dan istrinya adalah belum dikaruniai keturunan sampai usia mereka tua. Karena usianya yang sudah tua itulah, Nabi Zakaria pun semakin khawatir dengan kondisinya yang tidak memiliki keturunan.
Hingga akhirnya beliau memohon kepada Allah SWT agar diberikan keturunan. Agar kelak ada seorang putra yang bisa melanjutkan kenabian serta menyebarka ajaran Islam yang selama ini beliau lakukan.
Nah, berikut adalah kisah tentang Nabi Zakaria yang tak kunjung mendapatkan keturunan serta doa yang beliau panjatkan sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Salah satu ujian yang dihadapi oleh Nabi Zakaria adalah belum dikaruniai anak hingga usianya yang tua. Meski begitu, beliau tidak marah maupun kesal kepada Allah SWT. Beliau justru semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berharap agar bisa diberikan keturunan.
Beliau ingin agar kelak ada yang melanjutkannya dalam menyebarkan ajaran islam. Dalam harapannya yang besar itu, beliau pun memohon kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran melalui surat Maryam ayat 4.
Dalam doa itu, Nabi Zakaria mengatakan kepada Allah SWT tentang kondisinya. Di mana tulangnya sudah lemah dan kepalanya juga sudah dipenuhi dengan uban. Namun, beliau tidak lelah untuk terus berdoa kepada Allah SWT untuk memohon agar dikaruniai keturunan.
Setelah mengalami penantian yang sangat lama, diiringi dengan doa tak henti-hentinya, Allah SWT pun memberikan kabar gembira kepada Nabi Zakaria. Allah SWT berfirman:
" Wahai, Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya."
Nabi Zakaria seperti tidak percaya dengan kabar gembira tersebut. Mengingat kondisi istrinya yang mandul, sedangkan dirinya sendiri sudah sangat tua. Sehingga mustahil untuk bisa memiliki keturunan.
" Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?" tanya Nabi Zakaria.
Lalu, Allah SWT berfirman:
" Demikianlah. Hal itu mudah bagi-Ku, sungguh engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali."
Lalu, Nabi Zakaria berkata:
" Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda."
Allah SWT berfirman:
" Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat."
Beliau pun keluar dari mihrab menuju kaumnya. Kemudian ia memberikan isyarat kepada mereka, yakni bertasbilah pada waktu siang dan petang.
Kabar gembira itu pun dijelaskan dalam Al-Quran melalui surat Maryam ayat 4 hingga 11. Melalui beberapa sumber yang ada, dikabulkannya doa beliau terjadi pada bulan Dzulhijjah ketika beliau berusia 90 tahun dan ada juga yang mengatakan umur beliau 120 tahun.
Berikut adalah bacaan doa Nabi Zakaria saat memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai keturunan. Doa tersebut ada di dalam surat Al-Anbiya ayat 89:
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ
Robbii laa tadzarnii fardanw wa Anta khairul waaritsiin.
Artinya: " Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), dan Engkaulah ahli waris yang terbaik." (QS. Al-Anbiya': 89)
Tak hanya doanya saja yang dikabulkan Allah SWT. Nabi Zakaria juga dikaruniai Allah SWT dengan anak yang sholeh. Putra tersebut juga diberikan nama oleh Allah SWT, yakni Yahya. Ia adalah seorang anak yang bertakwa dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Bahkan, ketika ia sudah dewasa, ia pun diangkat menjadi nabi seperti ayahnya. Hal itu dijelaskan dalam Al-Quran melalui surat Maryam ayat 12 - 15:
" Wahai Yahya ! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali." (QS. Maryam: 12-15)
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren