Kisah Pilu Pengantin Wanita Ibunya Wafat Usai Ijab Kabul, Tetap Senyum demi Hormati Tamu

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 3 September 2023 16:40
Kisah Pilu Pengantin Wanita Ibunya Wafat Usai Ijab Kabul, Tetap Senyum demi Hormati Tamu
Mendapat kabar ibunya kritis kemudian meninggal dunia 30 menit usai pernikahan, wanita ini telaten urus jenazah dan sempatkan hadir untuk menghormati tamu.

1 dari 11 halaman

Kisah Pilu Pengantin Wanita Ibunya Wafat Usai Ijab Kabul, Tetap Senyum demi Hormati Tamu

Kisah Pilu Pengantin Wanita Ibunya Wafat Usai Ijab Kabul, Tetap Senyum demi Hormati Tamu © Dream

Berusaha tegar datang ke gedunga cara demi menghormati tamu yang datang dari jauh.

2 dari 11 halaman

© Dream

Dream - Bagi pasangan yang saling mencintai, pernikahan menjadi hari bahagia dalam kehidupan mereka.

Sebab, mereka berhasil membawa cinta hingga ke pelaminan dan mengarungi bahtera rumah tangga.

3 dari 11 halaman

Namun, ternyata ada orang yang harus merasakan kesedihan mendalam di hari pernikahannya.

Bukan karena menikah dengan yang tak dicinta, namun disebabkan kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya.

Seperti dialami pasangan suami istri berikut ini, yang harus mendapatkan kabar duka di hari pernikahan mereka.

Tak ada yang menyangka, kebahagiaan Nur Atiqah berubah menjadi duka mendalam saat mendapatkan kabar ibunya yang kritis di rumah sakit telah berpulang.

Dikutip dari mStar, salah satu kerabat dekat pasangan itu, Mohd Asmawie, menceritakan bagaimana pilunya Atiqah di hari pernikahannya pada 26 Agustus lalu.

4 dari 11 halaman

“Hari paling membahagiakan menjadi momen paling menyedihkan bagi sahabatku. Upacara semua berjalan lancar Bahkan pengantin wanita pun terlihat bahagia,” katanya Mawie.

“Hari paling membahagiakan menjadi momen paling menyedihkan bagi sahabatku. Upacara semua berjalan lancar Bahkan pengantin wanita pun terlihat bahagia,” katanya Mawie. © Dream

dikutip dari mStar.

5 dari 11 halaman

© Dream

Namun, sekitar setengah jam usai pernikahan, mempelai wanita yang akrab disapa Iqa mendapatkan pesan bahwa ibunya dalam kondisi kritis di dekat rumah sakit.

“Saat itu kami yang mengangkat telepon dari petugas rumah sakit karena Iqa akan menikah,” ujar Mawie.

6 dari 11 halaman

Mawie yang telah bersahabat dengan pengantin selama 15 tahun mengatakan, Iqa belum sempat bertemu dengan ibunya untuk terakhir kali sebelum orang yang paling disayang dalam hidupnya itu meninggal dunia pada Sabtu pagi.

Menurutnya, terakhir kali sahabatnya bertemu dengan ibunya adalah pada Jumat malam saat ibunya sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari akibat stroke.

Mendapat kabar ibunya kritis, Iqa dan suaminya pun langsung bergegas ke rumah sakit meninggalkan upacara pernikahan demi menemui ibunya.

Namun, saat Mawie sampai di rumah sakit, ibu Iqa sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

7 dari 11 halaman

“Tapi saya bangga padanya karena dia tetap berdiri teguh untuk mengelola jenazah dengan sebaik-baiknya. Pengurusan jenazah dibantu oleh adik dan pamannya,”

“Tapi saya bangga padanya karena dia tetap berdiri teguh untuk mengelola jenazah dengan sebaik-baiknya. Pengurusan jenazah dibantu oleh adik dan pamannya,” © Dream

ungkap Mawie.

8 dari 11 halaman

© Dream

Meski dilanda duka mendalam, Iqa tetap berusaha tegar di hari pernikahannya.

Bahkan pasangan pengantin itu sempat kembali ke gedung pernikahan meski kondisinya saat itu cukup kalut.

9 dari 11 halaman

© Dream

Mereka terpaksa kembali bukan untuk merayakan hari bahagianya, namun demi menghormati para tamu undangan yang telah bersedia datang dari jauh.

“Ada keluarga yang berasal dari Singapura dan Indonesia. Jadi Iqa kembali ke aula setelah mobil jenazah tiba,” jelasnya.

10 dari 11 halaman

“Tetapi kami tidak lama menghadiri upacara tersebut karena kami langsung menuju surau dan sangat lega melihat jenazah sebelum dimakamkan setelah ashar,” 

ucapnya.

11 dari 11 halaman

© Dream

Telaten mengurus jenazah ibunya, iqa bahkan tak sempat memotong kue pernikahannya.

Sehingga kue itu dipotong saat malam pertama setelah acara tahlil mendiang ibunya.

Beri Komentar