Berusaha tegar datang ke gedunga cara demi menghormati tamu yang datang dari jauh.
Dream - Bagi pasangan yang saling mencintai, pernikahan menjadi hari bahagia dalam kehidupan mereka.
Sebab, mereka berhasil membawa cinta hingga ke pelaminan dan mengarungi bahtera rumah tangga.
Namun, ternyata ada orang yang harus merasakan kesedihan mendalam di hari pernikahannya.
Bukan karena menikah dengan yang tak dicinta, namun disebabkan kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya.
Seperti dialami pasangan suami istri berikut ini, yang harus mendapatkan kabar duka di hari pernikahan mereka.
Tak ada yang menyangka, kebahagiaan Nur Atiqah berubah menjadi duka mendalam saat mendapatkan kabar ibunya yang kritis di rumah sakit telah berpulang.
Dikutip dari mStar, salah satu kerabat dekat pasangan itu, Mohd Asmawie, menceritakan bagaimana pilunya Atiqah di hari pernikahannya pada 26 Agustus lalu.
dikutip dari mStar.
Namun, sekitar setengah jam usai pernikahan, mempelai wanita yang akrab disapa Iqa mendapatkan pesan bahwa ibunya dalam kondisi kritis di dekat rumah sakit.
“Saat itu kami yang mengangkat telepon dari petugas rumah sakit karena Iqa akan menikah,” ujar Mawie.
Mawie yang telah bersahabat dengan pengantin selama 15 tahun mengatakan, Iqa belum sempat bertemu dengan ibunya untuk terakhir kali sebelum orang yang paling disayang dalam hidupnya itu meninggal dunia pada Sabtu pagi.
Menurutnya, terakhir kali sahabatnya bertemu dengan ibunya adalah pada Jumat malam saat ibunya sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari akibat stroke.
Mendapat kabar ibunya kritis, Iqa dan suaminya pun langsung bergegas ke rumah sakit meninggalkan upacara pernikahan demi menemui ibunya.
Namun, saat Mawie sampai di rumah sakit, ibu Iqa sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
ungkap Mawie.
Meski dilanda duka mendalam, Iqa tetap berusaha tegar di hari pernikahannya.
Bahkan pasangan pengantin itu sempat kembali ke gedung pernikahan meski kondisinya saat itu cukup kalut.
Mereka terpaksa kembali bukan untuk merayakan hari bahagianya, namun demi menghormati para tamu undangan yang telah bersedia datang dari jauh.
“Ada keluarga yang berasal dari Singapura dan Indonesia. Jadi Iqa kembali ke aula setelah mobil jenazah tiba,” jelasnya.
ucapnya.
Telaten mengurus jenazah ibunya, iqa bahkan tak sempat memotong kue pernikahannya.
Sehingga kue itu dipotong saat malam pertama setelah acara tahlil mendiang ibunya.