Cerita Ketegaran Wanita Keguguran Sampai Lima Kali Berturut-turut

Reporter : Sugiono
Rabu, 31 Juli 2019 08:39
Cerita Ketegaran Wanita Keguguran Sampai Lima Kali Berturut-turut
Melalui Facebook, dia menceritakan kisahnya yang keguguran setiap kali hamil.

Dream - Setiap pasangan menikah pasti ingin menghadirkan keturunan. Selain membuat rumah lebih ramai dan ceria, kehadiran buah hati merupakan jalan untuk memperpanjang keturunan. 

Namun sayangnya, tidak semua pasangan memiliki karunia tersebut. Ada yang masih menunggu dan dengan sabar berdoa, berharap diberi kesempatan untuk diberi keturunan.

Tetapi ada pula yang mendapatkan cobaan dengan mengalami masalah kehamilan yang menyebabkannya belum juga menggendong bayi.

Cobaan itu tidak membuatnya putus asa. Justru wanita penuh kesabaran itu menerimanya sebagai pertanda Yang Kuasa akan memberikan ganjaran dan kebaikan baginya.

Prinsip itulah yang dipegang oleh seorang ibu asal Malaysia bernama Nooradila Azuddin. Dia baru saja mengalami keguguran. Tapi cobaan ini bukan yang pertama kali dialaminya. 

Nooradila sudah lima kali mengalami eguguran.

Melalui Facebook, dia menceritakan kisahnya yang kehilangan bayi setiap kali hamil. Cerita ini dibagikannya dengan harapan orang-orang yang senasib dengan dia dan suaminya agar tidak putus asa dan selalu berdoa.

1 dari 6 halaman

Lima Kali Mengalami Keguguran

Hari itu adalah hari kedua Nooradila mengalami keguguran untuk yang kelima kalinya. Dia hanya sempat mengandung anak yang diberi nama Muhammad itu selama 4 bulan 1 minggu.

Anaknya yang terakhir ini adalah janin yang paling lama dikandung oleh Nooradila dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Saat hamil anak pertama, Nooradila mengalami keguguran bayi kembar. Mereka meninggal sebelum lahir di usia sembilan minggu karena tidak ada denyut jantung.

Anak kedua meninggal dalam kandungan pada usia enam minggu dengan cara aborsi. Begitu pula dengan anak ketiga yang terpaksa diaborsi di usia kandungan enam minggu.

Untuk anak keempat, Nooradila mengalami keguguran akibat hamil di luar kandungan. Sedangkan anak kelima yang sempat dikandungnya selama empat bulan 1 minggu meninggal karena kehabisan air ketuban.

Bukan itu saja, janin yang telah berusia 17 minggu itu mengalami prolaps tali pusat.

2 dari 6 halaman

Awalnya Terlihat Tidak Ada Masalah

Setelah tahu dirinya hamil lagi untuk kelima kalinya, Nooradila sangat bahagia. Tetapi muncul kekhawatiran seperti yang sudah-sudah setelah melakukan pemindaian untuk mengetahui posisi janin.

Dia merasa takut akan mengalami kehamilan ektopik lagi. Karena orang yang sebelumnya pernah hamil di luar kandungan berisiko mengalaminya lagi.

Namun, dokter yang memeriksa mengatakan semuanya baik-baik saja. Nooradila pun merasa lega. Dia yakin kandungannya kali ini sangat kuat.

Mulai usia 6 minggu sudah muncul bercak setiap hari. Setelah berbicara dengan keluarga, mereka menyarankan Nooradila untuk banyak istirahat.

Pada minggu ke 8, mulai terjadi pendarahan yang begitu banyak. Dia pun mengajak suaminya ke rumah sakit. Saat itu, mereka sudah pasrah jika bayi ini akan meninggal juga.

Hasil pemindaian menunjukkan detak jantung sang janin terlihat kuat dan tidak ada tanda-tanda keguguran kecuali darah memang keluar banyak.

3 dari 6 halaman

Masih Mengalami Pendarahan

Dokter menyuruh Nooradila kembali ke rumah untuk istirahat. Namun, meski sudah di rumah, darah tetap keluar.

Mereka pun pergi melakukan pemindaian di tempat lain. Ternyata, dokter mengatakan memang ada gumpalan darah (hematoma) dekat serviks.

" Rupanya, gumpalan itulah yang menyebabkan aku mengalami pendarahan banyak. Dokter nasihatkan supaya jangan banyak bergerak. Pekerjaan rumah kini berpindah ke suami," kata Nooradila.

Usia kandungan 10 minggu muncul pendarahan lagi. Nooradila pun ke rumah sakit. Dokter bilang denyut jantung janin masih terasa dan terlihat baik-baik saja.

Setelah menginap 1 minggu di rumah sakit, pendarahan berkurang dan Nooradila minta pulang ke rumah. Namun saat itu Nooradila sudah ridha jika ada masalah dengan janinnya lagi.

4 dari 6 halaman

Tidak Ada Air Ketuban

Menginjak usia kandungan 12 minggu, Nooradila kembali dirujuk ke rumah sakit. Setelah melakukan pemindaian, dokter mengatakan ada masalah baru yang sangat serius. Katanya, di kandungan Nooradila sudah tidak air ketuban.

Dokter menambahkan, jika tidak ada air ketuban, maka susah bagi bayi untuk bertahan hidup. Kemungkinan janin akan meninggal di dalam perut.

Pulang dari rumah sakit, emosi Nooradila sangat terganggu. Namun dia coba menguatkan diri agar tidak membuat janin di perutnya makin stres.

Usia kandungan 15 minggu, kondisinya tetap sama. Namun denyut jantung janin di perut Nooradila masih kuat.

5 dari 6 halaman

Tali Pusat Keluar Sendiri

Nooradila dan suami hanya bisa berdoa kepada Allah. Jika memang anak itu rezeki, dia akan bertahan.

" Kalau dia tak mampu, hati aku ridha sebab aku percaya rencana Allah lebih baik dari aku," kata Nooradila.

Minggu ke 17, setelah Maghrib, Nooradila merasa ada sesuatu yang keluar saat pergi ke toilet. Ketika memeriksa, dia melihat tali pusat telah keluar.

Nooradila segera memberitahu suami yang langsung mengantarkan ke rumah sakit. Di mobil, Nooradila mengatakan bayi mereka kemungkinan sudah tidak ada.

" Suami hanya terdiam. Kami mungkin sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini sebelumnya," kata Nooradila.

Sampai di rumah sakit, dokter memeriksa. sudah ada bukaan sedikit tapi denyut jantung bayi sudah tidak ada.

Ketika itu, Nooradila hanya bisa pasrah dan berdoa. Dia ridha jika memang belum rezeki mendapatkan keturunan.

6 dari 6 halaman

Keguguran Yang Kelima Kali

Setelah mengalami kontraksi yang cukup menyakitkan, bayi yang selama ini dinantikan keluar.

Namun, dokter mengatakan bayi laki-laki yang sudah lengkap bentuknya itu telah meninggal dunia.

Nooradila tidak sanggup melihatnya lama-lama ketika dokter memperlihatkan bayi tersebut.

Alhamdulillah. Allah mempermudah semua urusan pemakaman bayi yang diberi nama Muhammad itu.

Dia dimakamkan bersebelahan dengan adik Nooradila yang baru meninggal pada bulan Ramadhan tahun ini.

(Sah, Sumber: Siakapkeli.my)

Beri Komentar