Ridwan Kamil Dan Elon Musk (Foto: Humas Jabar/Shutterstock.com)
Dream - Ridwan Kamil mengomentari tarif bulanan yang ditetapkan Elon Musk untuk pengguna Twitter terverifikasi atau centang biru. Gubernur Jawa Barat itu berseloroh bahwa Elons Musk masih butuh sedekah.
" Kirain udah kaya raya. Ternyata masih butuh sedekah," tulis Ridwan Kamil yang menyindir bos Tesla itu.
Elon Musk memang membuat kebijakan biaya bulanan sebesar US$8 atau sekitar Rp125 ribu, yang berlaku mulai Sabtu, 5 November 2022. Aturan ini terjadi seminggu setelah Musk membeli Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp687 triliun.
Kebijakan baru CEO Space X ini memang menimbulkan pro kontra, sebelumnya Musk mengatakan alasan dari adanya tarif tersebut adalah agar tidak membedakan atau menggolongkan pengguna Twitter yang menurutnya tidak adil.
“ Sistem orang kaya dan orang miskin di Twitter saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak memiliki centang biru adalah omong kosong,” kata Musk dalam cuitannya Twitter.
Komentar Ridwan Kamil lantas dipenuhi respon kocak dari warganet yang merasa terhibur akan aksi sang gubernur.
" @ridwankamil ngakak bgtt."
" @ridwankamil atuhlah Pak 😭."
" @ridwankamil buat balik modal beli twitter pak."
" @ridwankamil hahahaha ada netizen bandung nih wkwkwk."
" @ridwankamil beli Instagram pak."
" @ridwankamil NT kadang" NT 😂😂."
View this post on Instagram
Dream - Bos baru Twitter Inc, Elon Musk mendesak manajemen untuk melakukan penghematan biaya infrastruktur tahunan. Tak main-main, Musk meminta manajemennya melakukan penghematan biaya hingga US$1 miliar atau sekitar Rp15,7 triliun.
Melansir laman Hindustan Times, Jumat, 4 November 2022, desakan untuk penghematan besar-besaran ini diketahui dari dua sumber yang mengetahui masalah ini, dan bocornya pesan internal Slack antar karyawan.
Perusahaan berharap bisa melakukan penghematan antara US$1,5 juta atau Rp23,5 miliar untuk layanan server, dan US$3 juta atau Rp47 miliar untuk layanan cloud.
Diketahui Twitter saat ini merugi sekitar US$3 juta per hari dengan semua pengeluaran dan pendapatan yang telah dipertimbangkan, menurut dokumen internal yang ditinjau oleh Reuters.
Platform media sosial itu juga sedang menjajaki apakah akan memotong ruang server ekstra yang disimpan untuk memastikan Twitter dapat menangani lalu lintas tinggi. Ada juga opsi lain dengan mengurangi penggunaan layanan Google Cloud,
" (Musk) bersedia mengambil risiko itu untuk memenuhi tujuan ini," kata sumber pertama.
Sumber kedua menggambarkan pemotongan yang diusulkan sebagai " delusi," menambahkan bahwa ketika lalu lintas pengguna meningkat, layanan dapat gagal " dengan cara yang spektakuler."
Tim di Twitter berlomba untuk mempresentasikan rencana untuk mencapai penghematan biaya dengan batas waktu 7 November.
Beberapa karyawan juga telah diperintahkan untuk bekerja di kantor setiap hari dalam seminggu untuk memenuhi tenggat waktu.
Pemotongan infrastruktur secara besar-besaran ini dinilai dapat menempatkan Twitter pada risiko pelemahan selama peristiwa penting ketika pengguna bergegas ke Twitter untuk mengkonsumsi dan berbagi informasi.
Namun hingga kini, Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar atas berita yang beredar tersebut.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN