Lampu Laila, Kearifan Muslim Banggai Sambut Lailatul Qadr

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 7 Juli 2015 13:27
Lampu Laila, Kearifan Muslim Banggai Sambut Lailatul Qadr
Tradisi ini digelar setiap tanggal 27 Ramadan hingga masuk bulan Syawal.

Dream - Dalam keyakinan umat Islam, Lailatul Qadr memiliki tempat begitu mulia. Lailatul Qadr merupakan malam dicurahkannya seluruh kebaikan kepada umat Islam.

Begitu mulianya malam ini hingga umat Islam berlomba-lomba untuk menyambutnya. Di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya malam yang mengandung kebaikan seribu bulan ini.

Salah satu misal adalah tradisi lampu laila pada etnis Banggai, Sulawesi Tengah. Para muslim Banggai selalu menyalakan lampu laila di waktu jelang akhir Ramadan.

Masyarakat Banggai meyakini Lailatul Qadr jatuh pada malam 27 Ramadan. Sehingga, di malam itu mereka menyalakan lampu laila, dimaksudkan untuk menyambut kedatangan Lailatul Qadr.

Lampu-lampu tersebut, yang sebagian besar terbuat dari botol kaca atau bambu dan berbahan bakar minyak tanah diletakkan di depan rumah. Usai berbuka puasa pada malam 27 Ramadan, masyarakat Banggai menyalakan lampu tersebut hingga waktu Subuh.

Sepanjang malam tersebut, masyarakat banyak menjalankan aktivitas ibadah seperti salat malam dan tadarus Alquran. Aktivitas itu akan dikerjakan sejak tengah malam hingga subuh.

Ada persyaratan tertentu dalam menyalakan lampu laila dan tidak bisa dilakukan semua orang. Syarat tersebut seperti sudah menginjak dewasa, mengambil air wudhu, serta membaca surat Al Qadr sebanyak tiga kali.

Surat Al Qadr merupakan surat yang berisi tentang kisah diturunkannya Alquran. Malam pertama kali Alquran disampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW disebut sebagai Lailatul Qadr.

Tidak ada yang mengetahui kapan tradisi ini bermula. Yang jelas, bagi masyarakat Banggai, tradisi ini menjadi semacam kebiasaan yang selalu mereka lakukan untuk menyambut Laitatul Qadr.

(Ism, Sumber: berbagai sumber)

Beri Komentar