Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Tak ada kebahagian yang sangat dinantikan pasien Covid-19 selain sembuh dari viirus yang telah membunuh ribuan orang di dunia ini. Mereka berharap kehidupan akan kembali normal sampai tubuhnya benar-benar bisa kembali pulih dan beraktivitas seperti biasa.
Namun harapan itu sepertinya pupus untuk seorang pria Lanjut Usia (Lansia) yang baru sembuh dari Covid-19 ini.
Seorang lansia berusia 70 tahun asal Washington yang sembu dari Covid-19 harus mendapat kabar kurang menyenangkan saat melihat tagihan rumah sakit. Pengobatan rumah sakit yang telah dijalaninya ternyata mencapai US$1,1 juta atau sekitar Rp15,6 miliar.
Michael Flor, nama pasien Lansia itu seperti diberitakan Seattle Times pada Sabtu, 13 Juni 2020, telah menjalani perawatan sejak 4 Maret 2020. Dia telah menghabiskan 62 hari untuk bisa sembuh dari paparan virus tersebut.
Suatu hari pihak rumah sakit mengatakan kepada keluarga Michael jika umurnya sudah tak panjang lagi. Perawat segera menghubungi istri dana anak-anaknya via telepon agar bisa mengucapkan salam perpisahan ke Michael.
Namun Michael membuktikan prediksi tersebut keliru. Dia berhasil mengalahkan penyakitnya dan dinyatakan sembuh pada 5 Mei 2020. Kesembuhannya pun disambut bahagia para staf rumah sakit.
Meski begitu, kegembiraan Flor tak bertahan lama.
Tak lama setelah dinyatakan sembuh, Michael kemudian disodorkan perincian biaya rumah sakit yang harus dia lunasi sebanyak 181 halaman.
Jika dirinci, biaya tersebut terdiri dari:
- US$ 9.736 (Rp138,4 juta) per hari untuk perawatan intensif.
- Hampir US$ 409.000 (Rp5,8 miliar) untuk penggunaan ventilator selama 29 hari.
- Hampir US$ 100.000 (Rp1,4 miliar) untuk dua hari ketika prognosis menyatakan nyawanya terancam.
Dilansir dari Seattle Times, Michael diketahui telah dilindungi oleh Medicare yakni program asuransi pemerintah AS untuk Lansia yang seharusnya tidak membebankan Michael biaya tagihan tersebutt.
Setelah mengetahui rincian biaya perawatannya, Michael merasa " berdosa" lantaran pihak pembayar pajak harus menanggung biayanya.
" Uang sejuta dollar itu hanya untuk menyelamatkan hidupku, tentu dapat digunakan untuk hal lebih baik," ungkap Michael dilansir dari Seattletimes.com
Pemerintah AS sendiri telah memiliki rencana besar untuk menjaga perekonomian negara tetap berjalan selama masa lockdown akibat penyebaran virus COVID-19.
Salah satunya yakni mempersiapkan anggaran US$100 juta (Rp1,4 tiriliun) untuk mengkompensasi rumah sakit dan perusahaan asuransi swasta yang merawat pasien COVID-19.
(Sah, Sumber: Seattletimes)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya