Lebaran Ketupat: Tradisi Masyarakat Muslim Jawa Seminggu setelah Hari Raya yang Punya Makna Filosofis Mendalam

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 17 April 2024 18:01
Lebaran Ketupat: Tradisi Masyarakat Muslim Jawa Seminggu setelah Hari Raya yang Punya Makna Filosofis Mendalam
Lebaran Ketupat dilaksanakan dengan berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, serta saling bersilaturahmi.

1 dari 14 halaman

Lebaran Ketupat: Tradisi Masyarakat Muslim Jawa Seminggu setelah Hari Raya yang Punya Makna Filosofis Mendalam

Lebaran Ketupat: Tradisi Masyarakat Muslim Jawa Seminggu setelah Hari Raya yang Punya Makna Filosofis Mendalam © Dream

2 dari 14 halaman

Dream - Lebaran Ketupat merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa yang masih berlangsung hingga sekarang. Perayaan ini dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Perayaannya adalah dengan berkumpul bersama keluarga serta sanak saudara, menyelenggarakan acara hajatan, hingga reuni dengan teman-teman lama.

Meski hanya dirayakan selama satu tahun sekali, namun setiap Lebaran Ketupat tiba, perayaan ini selalu disambut masyarakat dengan suka cita dan meriah.

Bahkan, makanan yang disediakan tak hanya menggiurkan, tetapi juga mengandung filosofi yang sangat dalam.

3 dari 14 halaman

© Tips memilih daun kelapa untuk membuat ketupat lebaran. Unsplash.com

Sehingga, hal ini menjadi bagian dari usaha kita untuk melestarikan tradisi budaya, khususnya budaya Jawa.

Nah, berikut adalah penjelasan tentang sejarah perayaan Lebaran Ketupat sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

4 dari 14 halaman

Apa Itu Perayaan Lebaran Ketupat?

Apa Itu Perayaan Lebaran Ketupat? © Tips memilih daun kelapa untuk membuat ketupat lebaran. Unsplash.com

Lebaran Ketupat adalah salah satu perayaan yang sangat penting bagi umat muslim di Indonesia. Lebaran Ketupat merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak zaman dahulu kala.

5 dari 14 halaman

Asal usul perayaan ini berasal dari kebudayaan Jawa yang merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia.

Makna dari Lebaran Ketupat sendiri memiliki banyak tafsir. Ketupat sendiri merupakan makanan khas yang terbuat dari beras yang dikukus dengan menggunakan janur atau daun kelapa sebagai pembungkusnya.

Waktu perayaan Lebaran Ketupat adalah seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini biasanya dilakukan setelah berakhirnya bulan Ramadan, tepatnya pada hari pertama bulan Syawal dalam penanggalan Hijriyah.

6 dari 14 halaman

Dalam perayaan Lebaran Ketupat, umat muslim di Indonesia juga melaksanakan tradisi saling mengunjungi dan berkumpul bersama keluarga.

Makanan khas seperti ketupat, rendang, opor ayam, dan kue-kue tradisional akan disajikan sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan.

Perayaan ini tidak hanya menjadi momen silaturahmi namun juga menjadi momen untuk saling berbagi kebahagiaan dan bermaaf-maafan.

7 dari 14 halaman

Sejarah Lebaran Ketupat

Sejarah Lebaran Ketupat © Tips mengatur pola makan saat lebaran agar tubuh tetap sehat. Shutterstock.com

Lebaran Ketupat adalah tradisi tahunan masyarakat Muslim Jawa yang masih dirayakan hingga sekarang.

8 dari 14 halaman

Masyarakat Jawa percaya bawa tradisi ini dikenalkan oleh Sunan Kalijaga, di mana masyarakat kala itu sering menyelenggarakan acara slametan.

Dahulu, Sunan Kalijaga mengenalkan dua istilah, yakni Bakda Lebaran yang adalah tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah sholat Idul Fitri.

Serta Bakda Kupat (Lebaran Ketupat) yang adalah perayaan seminggu setelah Idul Fitri.

Lebaran Ketupat ini dilakukan sebagai pelengkap puasa Ramadan, yang mana untuk menggenapkan perhitungan puasa satu tahun dalam puasa sunah enam hari di bulan Syawal.

9 dari 14 halaman

Sehingga, dirayakanlah Lebaran Ketupat sebagai hari kemenangan karena sudah melaksanakan puasa selama satu bulan.

Nah, tradisi Lebaran Ketupat ini juga sekaligus sebagai media untuk mengenalkan ajaran Islam tentang cara bersyukur kepada Allah SWT, bersedekah, dan bersilaturahmi saat hari lebaran.

10 dari 14 halaman

Filosofi Perayaan Lebaran Ketupat

Filosofi Perayaan Lebaran Ketupat © Tips mengatur pola makan saat lebaran agar tubuh tetap sehat. Shutterstock.com

Filosofi yang terkandung dalam perayaan Lebaran Ketupat bisa dilihat dari beberapa elemen yang menjadi simbol dalam perayaan ini.

11 dari 14 halaman

Pertama-tama, ketupat yang menjadi makanan khas Lebaran Ketupat memiliki filosofi permintaan maaf dan keberkahan. Ketupat terbuat dari nasi yang dibungkus oleh anyaman daun kelapa muda yang disebut janur kuning.

Nasi adalah lambang nafsu, sedangkan daun kelapa muda atau janur adalah lambang 'jati ning nur' yang berarti 'hati nurani'.

Ketupat disimbolkan sebagai manusia yang diharapkan bisa menahan nafsu dunia dengan hati nuraninya. Tak hanya itu, ketupat juga diartikan sebagai 'jarwa dhosok' atau 'ngaku lepat'.

Di mana terdapat pesan bahwa seseorang harus meminta maaf saat melakukan kesalahan.

12 dari 14 halaman

© Tips memilih daun kelapa untuk membuat ketupat lebaran. Unsplash.com

13 dari 14 halaman

Bungkus ketupat melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Nantinya, ketupat yang sudah matang akan digantung di atas kusen pintu depan rumah selama berhari-hari hingga berbulan-bulan sampai kering.

Lalu, bentuk segi empat dari ketupat melambangkan prinsip 'kiblat papat lima pancer' yang berarti kemanapun manusia menuju, pasti akan kembali kepada Allah SWT.

Sedangkan anyaman ketupat yang rumit bermakna sebagai cerminan berbagai kesalahan manusia. Dan warna putih pada ketupat saat dibelah berarti kebersihan dan kesucian setelah memohon ampun dari kesalahan.

14 dari 14 halaman

Secara keseluruhan, perayaan Lebaran Ketupat mengajarkan filosofi tentang kesederhanaan, kebersamaan, rasa syukur, keindahan hidup, dan saling memaafkan.

Dalam perayaan ini, umat Muslim di Indonesia mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga perayaan ini tidak hanya sekadar ritual budaya, tetapi juga memberikan makna dan inspirasi bagi setiap individu yang merayakannya.

Beri Komentar