LPPNU Rancang Strategi Ketahanan Pangan

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 15 April 2016 19:02
LPPNU Rancang Strategi Ketahanan Pangan
Marwan mengatakan, PBNU harus berani mengambil peran untuk memperkuat pemberdayaan petani dan nelayan di Indonesia.

Dream - Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU) menggelar Rembug Nasional dan Rapat Kerja Nasional untuk memperkuat kinerja organisasi dan merancang program pemberdayaan pertanian.

Acara yang digelar di Hotel Acadia, Jakarta, Jumat, 15 April 2016 itu turut dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, dan Ketua LPPNU sekaligus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar.

Dalam sambutannya, Marwan mengatakan, PBNU harus berani mengambil peran untuk memperkuat pemberdayaan petani dan nelayan di Indonesia. Sebab, dia menambahkan, masih banyak petani yang jauh dari sejahtera.

" Untuk itu NU harus hadir di tengah-tengah petani dan nelayan. NU harus dapat membuat gerakan nasional untuk petani dan nelayan kita," kata Marwan, Jumat, 15 April 2016.

Selain itu, dengan mulai bekerjanya LPPNU, maka diharapkan ada terobosan untuk mendukung ruang gerak petani dan nelayan. Dia berharap LPPNU dapat memanfaatkan fungsi advokasi dalam gerakan itu.

" Maka lakukanlah advokasi agar petani dan nelayan dapat mendapatkan lahan dan kebijakan yang memudahkan," ucap dia.

Dia berharap hasil rapat kerja nasional itu dapat menghasilkan program pemberdayaan yang implementatif bagi petani dan nelayan. Bahkan, dia mengharapkan munculnya terobosan yang berdampak langsung bagi petani dan nelayan.

" Semoga dalam rapat kerja itu muncul rekomendasi yang futuristik bagi petani dan nelayan," ucap dia.

Lebih lanjut, Marwan berharap, LPPNU dapat mewacanakan terbentuknya badan pangan nasional. Menurut dia, badan pangan nasional yang independen dapat berguna untuk mengatur lalu lintas logistik nasional, distribusi, kontrol harga pangan dan bertanggung jawab proses logistik secara nasional.

" Badan pangan nasional akan membantu mengurangi impor. Sebab, masyarakat tahu, saat ini swasembada pangan belum dapat tercapai," kata dia.

Beri Komentar