Masjid Nabawi Di Madinah
Dream - Kota Suci Madinah di Arab Saudi diguncang gempa berkelanjutan sejak Selasa hingga Rabu kemarin waktu setempat. Gempa pertama terjadi pada Selasa malam atau Rabu dini hari waktu Indonesia dengan kekuatan 2,5 Skala Richter.
Dikutip dari Arab News, pejabat Kota Madinah mengkonfirmasi adanya gempa tersebut. Beruntung, tidak ada laporan terkait kerusakan akibat gempa.
Pusat gempa diketahui berada di 14 kilometer arah barat daya Madinah. Pusat gempa ada di bawah tanah dengan kedalaman 7 kilometer.
Sempat tenang, gempa kembali terjadi sebanyak dua kali pada Rabu waktu setempat. Kekuatan gempa hanya sekitar 0,75 hingga 0,95 magnitude.
Direktur Umum Pusat Gempa Bumi dan Gunung Berapi Nasional pada Lembaga Survei Geologi Saudi, Hani Zahran, mengatakan getaran yang muncul merupakan gempa susulan. Dia mengatakan masyarakat tidak perlu panik karena gempa tergolong lemah.
Juru bicara Otoritas Umum Perlindungan Metereologi Saudi, Tariq Aba Al Khail, mengatakan gempa yang terjadi tidak berbahaya. Dia menambahkan gempa ringan memang sering melanda sejumlah wilayah Saudi, termasuk Madinah.
(Sah)
© Dream
Dream - Hujan deras mengguyur sebagian kawasan Arab Saudi terutama Mekah. Akibatnya, banjir melanda sebagian kawasan kota suci Islam tersebut bahkan sampai merendam Masjidil Haram pada Selasa, 21 November 2017.
Dikutip dari Arab News, Rabu, 22 November 2017, juru bicara pasukan pertahanan sipil Mekah, Kolonel Said Sarhan, mengatakan pihaknya telah mengevakuasi 400 orang yang terjebak banjir dan menanggapi 250 laporan pemadaman.
Menurut dia, sejauh ini terdapat lima korban sengatan listrik, dua orang tewas dan tiga lainnya sudah mulai stabil.
Pusat Penanggulangan Bencana Arab Saudi mengumumkan curah hujan tinggi meluas hingga Kota Al Leith. Masyarakat diingatkan agar menghindari kawasan lembah.
Jaksa Agung Arab Saudi, Syeikh Saud Al Mojeb menduga adanya unsur pidana korupsi dalam proyek revitalisasi dan pembangunan drainase di Jeddah lantaran mengalami penundaan. Dia memerintahkan seluruh jaksa agar bekerja keras menangani kasus tersebut.
" Semua jaksa harus menjalankan tugas mereka sampai batas maksimal tanpa nepotisme, dan mereka berwenang untuk menangkap, menyelidiki, dan mengadili," kata Syeikh Al Mojeb.
Sementara itu, Sarhan mengatakan hujan telah merusak sejumlah properti milik negara maupun pribadi. " Dan orang-orang mendesak pihak otoritas penegak hukum untuk menyelidiki penyebab tertundanya pelaksanaan proyek pembangunan drainase di Jeddah," ucap Sarhan.
Lnews24.com mengutip laman AP mengatakan sejumlah kota di Mekah dan Taif ditutup akibat bencana tersebut.
Letak Mekah bersebelahan dengan Jeddah. Air di Mekah mengalir ke laut melewati kawasan Jeddah sehingga keberadaan drainase di kawasan itu berperan sangat vital.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial Facebook, lantai Masjidil Haram terutama area tawaf terlihat direndam air setinggi betis orang dewasa. Belum diketahui apakah kejadian tersebut ada kaitannya dengan banjir besar yang melanda Jeddah.
© Dream
Dream - Pimpinan Pondok Pesantren Tarbiyyatul Falah, KH Ece Syaripudin Didi, meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi, Minggu 31 Desember 2017 pukul sembilan pagi waktu setempat. Ulama asal Sukabumi, Jawa Barat, ini meninggal ketika sedang sholat Dhuha di Masjid Kuba.
Kabar meninggalnya Kiai Ece diterima pihak keluarga dari salah satu jemaah umroh Sukabumi. Saat meninggal, Kiai Ece diketahui sedang memimpin rombongan jemaah umroh.
" Almarhum diketahui meninggal sedang rukuk, saat sholat dhuha," ujar menantu Kiai Ece, Zamaludin, dikutip dari pojoksatu.id.
Setelah menerima informasi, Zamaludin langsung mengonfirmasi ke biro perjalanan yang memberangatkan rombongan Kiai Ece, PT Amanah Ummat. Pihak biro perjalanan pun membenarkan kabar tersebut.
" Setelah dikonfirmasi, ternyata kabar itu benar adanya. Kami seperti disambar petir mendengar kabar tersebut," kata Zamaludin.
© Dream
Selanjutnya, Zamaludin menceritakan kronologis meninggalnya Kiai Ece menurut penuturan salah seorang jemaah umroh. Menurut dia, ketika sedang rukuk Kiai Ece tersungkur ke lantai.
Suasana langsung berubah penuh kepanikan. Kiai Ece langsung dilarikan ke Rumah Sakit Az Zaira Madinah.
" Sampai di sana sudah tiada. Dugaan sementara, beliau meninggal akibat serangan jantung," ucap Zamaludin.
Menurut Zamaludin, mertuanya itu memang punya riwayat sakit jantung. Selain itu, kondisi fisiknya juga sudah mulai lemah.
Zamaludin juga mengungkapkan rencana Kiai Ece yang akan melaksanakan ibadah umroh selama empat hari di Madinah. Sayangnya, Kiai Ece baru menunaikan umroh dua hari.
" Semoga beliau menjadi ahli surga dan kami yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangan beliau," kata Zamaludin.
Advertisement
Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir


Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah

Dukung Tren Lari Marathon, Wamenpora Berharap Semangat Olahraga Terbangun Sejak Dini


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?



Drama 9 Jam Turis Terjebak di Bianglala Tertinggi Jepang: Saat Osaka Wheel Disambar Petir

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera