Ciri-Ciri Orang Tawadhu, Dalil Al-Quran dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Reporter : Ulyaeni Maulida
Kamis, 6 Juli 2023 13:50
Ciri-Ciri Orang Tawadhu, Dalil Al-Quran dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-Hari
Memiliki sifat tawadhu’ artinya seseorang selalu merasa rendah hati. Namun bukan berarti merendahkan diri sendiri.

Dream – Sebagai seorang muslim, sudah semestinya memiliki sifat tawadhu. Sifat ini membuat seseorang selalu tenang dalam menjalani kehidupannya. Tawadhu adalah sifat atau watak manusia yang rendah hati dan tidak sombong.

Ibnu Hajar berkata, “ Tawadhu adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” (Fathul Bari, 11: 341)

Tawadhu mengajarkan kita untuk senantiasa berlaku sopan dan santun terhadap sesama. Memiliki adab dan etika yang baik baik terhadap yang lebih tua maupun yang muda. Sifat ini pula akan membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam setiap keputusannya.

Meskipun begitu, tak semua orang mampu mempraktekkan sifat tawadhu. Seperti yang dikatakan oleh Syeikh Ibnu Athaillah, “ Orang yang tawadhu itu bukan ia yang ketika merendah menganggap dirinya lebih tinggi dari yang dilakukannya. Namun, orang yang tawadhu itu ia yang ketika merendah menganggap dirinya lebih rendah dari yang dilakukannya."

1 dari 7 halaman

Pengertian Tawadhu

Ilustrasi Berdoa

Tawadhu dalam pengertian yang lebih sederhana adalah bersikap rendah hati. Namun, bukan berarti merendahkan diri sendiri. Tawadhu dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang percaya diri namun tidak merasa diri kita lebih baik dari orang lain sekalipun memiliki banyak kelebihan.

Allah SWT berfirman, “ Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqon ayat 63)

Seseorang yang memiliki sifat Tawadhu senantiasa dipenuhi oleh kebajikan dalam hatinya. Sifat ini tak hanya membuat seseorang merasa selalu dicintai oleh sesama, namun juga disukai oleh Allah SWT.

2 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Sifat Tawadhu

Ilustrasi Berdoa

Tawadhu adalah salah satu sifat yang dianjurkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat ini menjadi kebalikan dari sifat takabur atau sombong.

Menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Muawanah wal Mudhaharah wal Muwazarah tanda-tanda orang yang memiliki sifat tawadhu ialah sebagai berikut:

  1. Seseorang yang memiliki sikap tawadhu ialah mereka yang lebih senang tidak dikenal daripada menjadi orang terkenal.
  2. Bersedia menerima kebenaran dari siapapun, baik dari kalangan orang terpandang maupun dari kalangan orang yang rendah kedudukannya.
  3. Mencintai fakir miskin dan tidak segan-segan duduk bersama mereka.
  4. Selalu bersedia untuk mementingkan kepentingan orang lain dan senang ketika dimintai pertolongan.
3 dari 7 halaman

Manfaat Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Menghindarkan dari Sikap Takabur

Takabur adalah salah satu sifat yang sangat dibenci Allah SWT. Takabur merupakan perasaan sombong dan merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Seseorang yang memiliki sifat takabur membuatnya selalu ingin tampil hebat, serta memandang rendah orang selain dirinya.

Allah SWT pernah berfirman, “ Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl: 23)

Rasulullah SAW juga pernah memberikan peringatan untuk menjauhi sifat takabur. " Dari Abdullah bin Mas’ud bin Malik dari Rasulullah SAW beliau bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang terdapat dalam hatinya sifat takabur (sombong) walaupun hanya seberat atom yang sangat halus sekalipun." (H.R Muslim).

Betapa sifat takabur harus dihindarkan dalam kehidupan dan mencoba untuk selalu bersifat Tawadhu.  

4 dari 7 halaman

Ilustrasi Berdoa

2. Diangkat Derajatnya

Tawadhu merupakan akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap muslim yang memiliki sikap tawadhu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah.

Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda: " Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah SWT akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

5 dari 7 halaman

Ilustrasi Berdoa

3. Lebih disayangi oleh sesama

Orang yang memiliki sifat Tawadhu atau rendah hati tentunya akan lebih disukai oleh sesama manusia. Karena ia tidak pernah merendahkan kehidupan orang lain. Meskipun memang memiliki kelebihan.

Rasulullah SAW bersabda, “ Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat Tawadhu. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim)

 

(Diambil dari berbagai sumber)

6 dari 7 halaman

Dalil Al-Quran tentang Perintah Bersikap Tawadhu

Tawadhu adalah sikap yang perlu ditanamkan sejak dini. Tak hanya bagi umat Islam, sikap yang mulia ini sebaiknya juga diajarkan kepada semua umat manusia. Keberadaan sikap tawadhu membuat hubungan sosial menjadi lebih terjalin dengan baik. Kesombongan dan keangkuhan adalah sikap yang tidak disukai banyak orang. Dengan menerapkan sikap tawadhu, kamu akan lebih disukai banyak orang.

Berikut beberapa dalil Al-Quran tentang perintah untuk bersikap tawadhu. Umat Islam perlu memahami perintah Tuhan yang satu ini.

1. Tawadhu di Hadapan Orang Tua

Dalil yang pertama adalah tawadhu di hadapan orang tua berdasarkan Surat Al-Isra’ ayat 24:

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “ Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

2. Tawadhu terhadap Sesama Muslim

Sesama Muslim harus menerapkan sikap tawadhu demi memperkuat persatuan dan sialturahmi. Ditegaskan dalam Surat Asy-Syu’ara' ayat 215 tentang perintah tawadhu di hadapan sesama Muslim.

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَۚ

Artinya: " dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu."

3. Tawadhu dalam Penampilan

Islam mengajarkan pemeluknya untuk tawadhu dalam berpenampilan dan berjalan di muka bumi ini. Segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah, maka tidak ada satu pun hal yang bisa dibanggakan oleh manusia. Sikap sederhana sangat ditekankan dalam Islam, bahkan Rasulullah SAW pun merupakan sosok yang menerapkan hidup sangat sederhana. Kita sebagai umat beliau, tidak pantas untuk bermewah-mewahan dan sombong dalam menjalani hidup.

Disebutkan dalam Surat Luqman ayat 19:

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ

Artinya: " Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

7 dari 7 halaman

Contoh Sifat Tawadhu Nabi Muhammad SAW

Sifat tawadhu ini bisa kita contoh dari Nabi Muhammad saw. Di mana suatu hari beliau memberi salam kepada anak kecil. Di mana anak kecil sendiri kedudukannya lebih rendah dari beliau. Kemudian Anas berkata:

" Sungguh Nabi saw biasa berkunjung ke orang-orang Anshor. Lantas beliau memberi salam kepada anak kecil mereka dan mengusap kepada mereka." (HR. Ibnu Hibban)

Tak hanya itu saja. Sifat tawadhu lainnya yang ditunjukkan Nabi Muhammad saw adalah saat membantu sang istri. Selain itu, ketika sendal atau bajunya sobek, beliau memperbaikinya sendiri. Padahal beliau memiliki istri, namun beliau merasa mampu untuk melakukannya. Sehingga, hal tersebut beliau lakukan sendiri.

Hal-hal itu beliau lakukan di balik kesibukan beliau dalam berdakwah agama Islam serta mengurus umatnya. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis. Urwah bertanya kepada Aisyah:

" Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah saw tatkala bersamamu?"

Aisyah menjawab:

" Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sendalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Beri Komentar