Dream – Mantan jenderal tentara Israel baru-baru ini mengungkap informasi mengenai kekacauan pasukan IDF di Gaza yang tidak tersorot media.
Mantan Mayor Jenderal Israel, Itzhak Brik, mengungkapkan fakta baru tersebut melalui wawancara dengan surat kabar harian Israel, Maariv.
Analis militer itu mengatakan, tentara Israel tidak memiliki kesiapan untuk melakukan perang karena ada beberapa dari mereka yang belum memasuki masa pelatihan selama lima tahun.
Kekacauan lainnya juga disebabkan oleh kekurangan peralatan yang digunakan oleh tentara Israel.
“Saya mengatakan kepadanya (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) bahwa tentara tidak siap untuk segera berperang karena ada tentara yang belum berlatih selama lima tahun dan ada kekurangan peralatan,” ungkapnya, dilansir dari Palestine Chronicle.
Beberapa kebutuhan, seperti peralatan, logistik makanan, dan sebagainya tidak berfungsi sama sekali. Bahkan, tentara Israel sendiri yang menjual sebagian kebutuhan tersebut kepada perusahaan swasta.
“Ada kekacauan total. Peralatan, logistik, makanan, dan semua yang dibutuhkan untuk maju tidak berfungsi karena tentara memprivatisasi semuanya ke perusahaan swasta,” kata dia.
Tank tempur yang akan digunakan juga kerap tidak berfungsi dan tak ada yabg bisa memperbaikinya dengan segera. Puluhan tank mogok sampai harus diseret keluar agar bisa tetap digunakan.
Brik menambahkan, media berusaha untuk menutupi masalah-masalah tersebut. Namun, lanjut dia, upaya itu tidak akan berhasil karena orang-orang akan mulai mengetahui informasi tersebut.
“Tidak ada yang bisa memperbaiki tank dengan segera. Puluhan tank mogok hingga diseret keluar. Media, tentu saja, tidak membicarakannya, tetapi hal tersebut tidak berhasil,” jelas Brik selaku rekan dari Institut Internasional untuk Kontra Terorisme di Universitas Reichman Israel.
Itzhak Brik sebagai Mantan Mayor Jenderal berusaha membahas masalah tersebut dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Namun, tim Perdana Menteri tidak mau mendengar kebenaran yang diungkapkan Brik dan berusaha menjauhkan Netanyahu dari pensiunan jenderal tersebut.
“(Tim Perdana Menteri) Tidak ingin mendengar kebenaran. Sehingga, mereka menjauhkannya (Netanyahu) dari saya,” terangnya.
Meski terus dihalang-halangi, Brik akhirnya berhasil memberi tahu informasi yang didapatkannya mengenai kekacauan tentara Israel kepada Netanyahu.
Brik memberitahu bahwa para tentara lebih baik dibiarkan untuk berlatih, sementara masyarakat sendiri yang membeli peralatan agar mereka dapat berperang.
Laporan: Nisya Aprilya
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas