Menag: Petugas Haji Harus Layani Jemaah Sepenuh Hati

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 27 Mei 2018 15:43
Menag: Petugas Haji Harus Layani Jemaah Sepenuh Hati
Lukman Hakim Saifuddin berharap, dengan bertambahnya jumlah petugas kesehatan, pelayanan kepada jemaah bisa meningkat.

Dream - Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan, ada penanganan khusus bagi jemaah haji usia lanjut dengan risiko kesehatan tinggi. Dia berharap, dengan bertambahnya jumlah petugas kesehatan, pelayanan kepada jemaah bisa meningkat.

" Semoga penanganan lebih baik. Dan alhamdulillah ada penambahan petugas haji di tahun ini. Ini karena persetujuan dari teman-teman kita wakil rakyat di DPR," kata Lukman, di Asrama Pondok Haji, Jakarta Timur, Sabtu 26 Mei 2018.

Lukman berharap, para petugas haji tidak hanya menyertai jemaah. Namun juga memberi pelayanan yang prima. " Intinya kita bisa menumbuhkan dan meneguhkan komitmen petugas saat melayani jemaah haji," kata Lukman.

Petugas haji dituntut melayani jemaah Indonesia di Tanah Suci sepenuh hati, meski bukanlah sanak keluarga mereka. Rasa kerelaan itu, tambah dia, harus ditanamkan karena petugas haji cinta dan merasa mendapatkan amanah.

" Kita akan dituntut membersihkan kotoran jemaah haji, yang bukan siapa-siapa kita, bukan saudara kita, bukan tetangga kita. Tapi kita harus membersihkannya," tutur dia.

Lukman menambahkan, petugas haji Indonesia juga dapat menjaga nama baik Tanah Air. Sebab, para petugas haji akan menjadi teladan bagi jemaah haji. Semua petugas haji adalah duta karena bekerja di negara lain. " Dunia melihat kita," ujar dia.

Untuk itu, Lukman meminta, para petugas haji menjaga penampilan, fisik, dan tutur kata. Selain itu, petugas haji juga diminta untuk istiqomah dan menjaga kesehatan.

" Jaga kesehatan, pola sehat yang tidak sehat mulai dikurangi, begadang untuk sesuatu yang tak perlu dikurangi. Ketahan fisik sangat diperlukan. Tanpa ketahanan fisik yang prima rasa cinta pada jemaah akan berdampak," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi, mengatakan bahwa meningkatnya jumlah kloter jemaah haji yang mencapai 511 dibarengi dengan bertambahnya jumlah petugas kesehatan.

" Dibutuhkan 1.533 petugas dari unsur Kemenkes yang tergabung dalam Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)," kata Khoirizi, akhir Februari 2018.

Pada 2017, Kemenkes telah merekut 1.963 tenaga kesehatan haji untuk mendukung penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi. Jumlah tersebut terdiri dari tenaga kesehatan kloter atau TKHI yang berjumlah 1.521 orang --507 dokter dan 1.014 perawat. 

Sedangkan tenaga kesehatan non-kloter yang sering disebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan, berjumlah 268 orang.

Beri Komentar