Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: Liputan6.com)
Dream - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 didesain untuk membentuk karakter pelajar yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penegasan itu menepis kecurigaan publik soal hilangnya frasa agama saat penyusunannya.
" Pada saat ini, Peta Jalan Pendidikan dirancang untuk menciptakan pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia," tegas Nadiem dalam akun Instagram pribadinya, yang dikutip Jumat 12 Maret 2021.
Nadiem menepis isu yang menganggap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghilangkan frasa agama dalam penyusunan peta jalan pendidikan tersebut. Menurut Nadiem, agama bukan hanya hal yang sangat penting, namun suatu hal esensial bagi pendidikan bangsa Indonesia.
" Saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari Peta Jalan Pendidikan. Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama. Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama," tulis dia.
Lebih lanjut ia mengapresiasi sejumlah masukan dari berbagai pihak mengenai isi dari peta jalan pendidikan nasional tersebut. Salah satunya adalah usulan agar kata agama ditulis secara eksplisit dalam Peta Jalan Pendidikan tersebut.
" Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," tegas Nadiem.
Sebelumnya, Kemendikbud berencana untuk mempertimbangkan masuknya frasa agama dalam penyusunan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman mengaku pihaknya mendengarkan dan menindaklanjuti kritik yang membangun atas usulan masuknya frasa agama dalam dokumen yang bakal menjadi dasar sistem pendidikan Indonesia itu.
" Semua masukan yang sangat baik, termasuk penambahan kata-kata ‘agama’ secara eksplisit akan dipertimbangkan termuat pada pengembangan Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” ujar Hendarman dalam keterangan tulis, Selasa 9 Maret 2021.
Hal itu menyusul kritikan dari sejumlah kalangan, termasuk PP Muhammadiyah yang mempertanyakan absennya frasa " agama" dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang hingga kini tengah disusun oleh Kemendikbud.
Hendarman mengurai, saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 masih berupa rancangan yang terus disempurnakan. Pihaknya berjanji penyusunan dokumen pendidikan Tanah Air itu akan mendengar dan menampung masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak.
" Dalam perjalanannya, Kemendikbud telah bertemu dan meminta masukan kepada lebih dari 60 pihak, yakni organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, asosiasi profesi, institusi pendidikan, organisasi multilateral, dan lain sebagainya,” terang dia.
Nadiem menerangkan bahwa dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 tercantum tujuan membangun profil Pelajar Pancasila sebagai SDM Unggul. Di antara profil tersebut adalah pelajar yang “ beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia”.
Ia mengakui, pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja. Peta Jalan Pendidikan 2020-2035, lanjut Hendarman dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
" Agama sangat esensial bagi kita, bangsa Indonesia dan karenanya kami refleksikan pada profil Pelajar Pancasila. Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Pelajaran agama akan tetap ada," pungkas dia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur