Fosil kera berumur 6 juta tahun telah memberikan petunjuk baru tentang evolusi pergerakan manusia.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Innovation, tim ilmuwan menggunakan metode baru untuk mempelajari tengkorak kera prasejarah, yang dikenal sebagai Lufengpithecus.
Namun, variasi perilaku locomotor yang terlihat pada kera hidup, mulai dari berjalan tegak hingga memanjat pohon dan berjalan dengan keempat anggota badan, bersama dengan keterbatasan data fosil, telah menjadi hambatan dalam menyusun gambaran yang jelas mengenai asal usul bipedalisme manusia.
Pendekatan baru dalam penelitian telah mencoba mengatasi tantangan ini dengan menganalisis struktur tulang telinga bagian dalam dari tengkorak Lufengpithecus, sebuah spesies kera yang telah punah lebih dari 6 juta tahun lalu.
Penggunaan teknologi CT-scan tiga dimensi pada tengkorak ini, yang awalnya ditemukan di provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Dalam penelitian ini, seorang mahasiswa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Yinan, menyatakan bahwa ukuran dan bentuk saluran setengah lingkaran memiliki korelasi dengan cara mamalia, termasuk kera dan manusia, bergerak di sekitar lingkungannya.
Pertama, kera paling awal bergerak di pepohonan dengan gaya yang paling mirip dengan cara siamang di Asia saat ini.
Kedua, nenek moyang terakhir kera dan manusia memiliki repertoar lokomotor yang mirip dengan Lufengpithecus, menggunakan kombinasi memanjat dan memanjat, suspensi kaki depan, bipedalisme arboreal, dan quadrupedalisme terestrial.
Dari repertoar lokomotor leluhur yang luas inilah bipedalisme manusia berevolusi.
“Perubahan kondisi iklim saat ini mungkin menjadi pemicu penting dalam percepatan evolusi bipedalisme pada spesies paling awal dari [genus] Homo di Afrika,” kata Harrison kepada Newsweek.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak