Ilustrasi Rasulullah Muhammad SAW (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Para nabi memang orang pilihan. Mereka mengemban perintah Allah untuk menyebarkan ajaran yang haq ke dunia. Sebagai utusan, para nabi tentu terjamin kesuciannya. Lepas dari segala dosa.
Namun demikian, para nabi juga memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan manusia kebanyakan. Mereka juga butuh makan dan pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya.
Para ahli tauhid menyatakan sifat-sifat kemanusiaan merupakan sifat jaiz atau boleh ada pada diri para nabi. Meski demikian, sifat itu tidak merendahkan derajat mereka.
Dikutip dari Bincang Syariah, kitab Al Jawahir Al Kalamiyah fi Idhahil Aqidah Al Islamiyah menjelaskan mengenai hal ini.
" Boleh bagi para nabi alaihimus salam memiliki sifat-sifat manusiawi yang tidak berakibat pada kurangnya derajat mereka yang mulia (tidak sampai merendahkan derajat kemuliaannya), seperti makan, minum, lapar, haus, merasakan panas atau dingin, lelah, istirahat, sakit, dan sehat. demikian pula seperti berdagang atau bekerja dengan pekerjaan yang tidak sampai merendahkan diri mereka. Hal ini karena para nabi alaihimus salam adalah manusia sehingga boleh bagi mereka untuk melakukan sesuatu yang diperbolehkan bagi manusia selama tidak menimbulkan sifat kurang."
Syeikh An Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Kasyifatus Saja' membuat penjelasan epik terkait sisi humanis para nabi. Dalam kitab tersebut pula, Syeikh An Nawawi juga menyinggung sejumlah profesi dari para nabi dengan mengutip penjelasan dari Ahmad As Suhaimi.
Seperti Nabi Adam AS sebagai nabi pertama di dunia. Nabi Adam AS memiliki profesi sebagai petani.
Dalam sebuah riwayat, pada suatu siang Nabi Adam kelelahan menanam sisa benih tanamannya lalu menyuruh Hawa untuk melanjutkannya. Tiba-tiba, benih tanaman gandum itu berubah menjadi jelai karena Hawa menuruti setan.
Nabi selanjutnya yang dijelaskan Syeikh An Nawawi yaitu Nabi Idris yang berprofesi sebagai penjahit. Lalu Nabi Nuh dan Nabi Zakaria berprofesi sebagai tukang kayu.
Nabi Ibrahim disebutkan memiliki profesi sebagai penjual pakaian. Nabi Musa seorang penulis, yang menulis Taurat dengan tangannya sendiri.
Kemudian Nabi Daud menjalani profesi sebagai pandai besi. Sedangkan Nabi Sulaiman penganyam daun kurma.
Sementara Rasulullah Muhammad SAW sendiri dikenal sebagai pedagang ulung yang melakukan jual beli secara tunai maupun ditangguhkan. Ketika selesai membeli barang, biasanya pedagang akan menawarkan Rasulullah untuk membawakan barang yang sudah dibeli tetapi ditolak.
Rasulullah juga pernah menjadi penggembala kambing dan menjalin kerja sama bisnis dengan Siti Khadijah. Semua itu dilakukan Rasulullah sebelum diangkat sebagai Nabi.
Sumber: Bincang Syariah.
Advertisement
Prabowo: Alhamdulillah Kita Tidak Impor Beras Lagi
Pet Sitter Jadi Profesi Paling Diminati di Singapura
Prabowo Soal MBG: Banyak Kekurangan, Tapi Manfaatnya Sangat Besar
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Sindiran Pedas Polisi Buat Pemotor yang Suka Lawan Arah dan Ditegur Malah Cuek
Warna-warni Budaya Asia dalam Perayaan Mooncake di Old Shanghai
5 Cara Efektif Kencangkan Payudara, Hasilnya Bikin Look Makin Menarik
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
Prabowo Soal MBG: Banyak Kekurangan, Tapi Manfaatnya Sangat Besar