Sumber: Shutterstock
Dream - Tenaga pendidik di Indonesia dituntut kreatif dan mengikuti perkembangan jaman. Metode pembelajarannya pun harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi, apalagi di tengah pandemi.
Mendukung peningkatan kualitas tenaga pendidik, 636 dosen di Indonesia mengikuti pelatihan coaching dan neuro-linguistic programming yang diadakan Paragon.
Program yang mengangkat topik “ NLP Sebagai Penguat Coaching Dosen di Kampus Merdeka” ini menjadi upaya untuk meningkatkan kapasitas pendidik melalui edukasi coaching yang menjadi alternatif metode pembelajaran.
“ Sebenarnya coaching itu penting karena semua orang punya potensi masing-masing yang unik. Jadi harus dimaksimalkan supaya keluar potensi terbaik para pengajar,” ujar EVP & CAO PT Paragon Technology and Innovation, Miftahuddin Amin, pada siaran virtual Paragon, September 2021.
Neuro-linguistic programming (NLP) merupakan sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder.
NLP mempelajari struktur internal seseorang dan bagaimana struktur tersebut bisa didesain untuk tujuan yang bermanfaat bagi orang tersebut.
NLP ditujukan untuk meningkatkan keterampilan coaching kepada mahasiswa ketika berada di lingkungan kampus.
Karena, kerap kali banyak mahasiswa bingung dengan tujuan kuliah. Dengan coaching ini, para dosen dapat mengarahkan dan membimbing para mahasiswa untuk lebih memahami diri sendiri dan menemukan tujuan hidup.
“ Coaching bisa menggali potensi mahasiswa dan diri kita sendiri. Kita menganggap mereka sebagai partner untuk berdiskusi. Mahasiswa menjadi sangat antusias,” jelas Dosen Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Indra Jaya.
Indra berharap agar coaching menambah inspirasi untuk memperkuat anak-anak bangsa untuk estafet leadership kedepannya.
Pendekatan NLP mengajak mahasiswa untuk belajar dan bebas menilai berdasarkan sudut pandangnya bukan sudut pandang dosen.
“ Coaching sangat berbeda dengan mentoring dan teaching. Coaching akan membantu mahasiswa untuk berpikir dan menemukan potensi diri terbaiknya lewat pertanyaan-pertanyaan provokatif yang memberdayakan,”ujar Hingdranata Nikolay.
Coaching dapat berhasil apabila dosen telah membangun kepercayaan mahasiswa akan keterampilan klarifikasi dan reframing arah pemikiran para siswa.
Dengan menerapkan coaching dan NLP para dosen dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif memberdayakan mahasiswa tanpa terlihat menggurui.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan budaya coaching di kampus dan semakin banyak dosen yang memiliki keterampilan di bidang coaching sehingga membantu mereka dalam menyelenggarakan pendidikan di perguruan tinggi.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib