Begini Nasib 7 WNI di Wuhan yang Tak Ikut Pulang ke Indonesia

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 3 Februari 2020 14:00
Begini Nasib 7 WNI di Wuhan yang Tak Ikut Pulang ke Indonesia
Tiga orang tidak lolos cek kesehatan dari otoritas China.

Dream - Tidak semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, bersedia dievakuasi. Ada empat WNI di wilayah yang menjadi pusat penyebaran virus Cororan itu menolak dipulangkan ke Tanah Air.

" Dan mereka membuat surat pernyataan bahwa aman supaya tidak ada syakwasangka," kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Senin 3 Februari 2020.

Selain empat orang yang menolak dievakuasi, ada tiga WNI yang tak bisa dibawa pulang ke Indonesia. Mereka dinyatakan tidak lolos tes kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah China.  

" Yang tiga tidak lolos proses screening kesehatan oleh pemerintah China, karena aturannya apa? yang sakit tidak boleh diberangkatkan," kata Terawan.

Meski demikian, Terawan tidak menjelaskan penyakit apa yang diderita tiga WNI tersebut. " Entah sakit apapun tidak boleh diberangkatkan, mau ibaratnya sakit mata juga tidak boleh (diberangkatkan)," ujar Terawan.

Terawan mengatakan, ketentuan mengenai kesehatan tersebut dibuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan demikian, hanya ada 238 WNI di China yang dipulangkan ke Tanah Air.

Sumber: Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

1 dari 4 halaman

Wabah Corona, Garuda Setop Penerbangan ke Tiongkok

Dream - Usai Lion Air Group, kini PT Garuda Indonesia Airlines Tbk menghentikan sementara penerbangan rute Tiongkok. Pembatalan ini menyusul peningkatan wabah virus corona dan status darurat global yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). 

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 3 Februari 2020, penghentian penerbangan dari dan ke Tiongkok berlaku mulai 5 Februari 2020 pukul 00.00 hingga waktu yang akan ditentukan. Rute Tiongkok yang dihentikan sementara adalah Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an. 

Maskapai penerbangan pelat merah ini melayani sebanyak 30 frekuensi penerbangan setiap minggunya ke Tiongkok.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan penghentian penerbangan rute Tiongkok merupakan antisipasi penyebaran virus. BUMN ini ingin mengutamakan keselamatan penerbangan, penumpang, dan awak kabin. 

“ Garuda Indonesia terus memantau situasi terkini serta dan akan mengambil tindakan yang diperlukan termasuk memberikan informasi terbaru khususnya terkait tindak lanjut atas layanan operasional penerbangan,” kata Irfan di Tangerang, Banten.

Melalui penundaan sementara penerbangan ke Tiongkok tersebut, Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan yang fleksibel terkait mekanisme reschedule dan reroute untuk layanan penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

Irfan juga menyarankan penumpang untuk mengecek jadwal penerbangan secara berkala melalui media sosial Garuda Indonesia, terutama rute-rute yang rawan penyebaran virus corona.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan mekanisme refund, perubahan jadwal dan reroute rute penerbangan, penumpang dapat menghubungi Call Center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351 9999 dan 0804 1 807 807. www.garuda-indonesia.com dan Twitter @GarudaCares.

2 dari 4 halaman

Pasien Corona Pertama yang Meninggal di Luar China

Dream - Virus corona 2019Ncov kembali memakan korban jiwa, kali ini terjadi di Filipina. Pada Minggu 2 Februari 2020 hari ini, pihak pemerintah Filipina mengumumkan kalau ada warga China di Filipina yang meninggal dunia virus corona.

Kasus kematian pasien corona di Filipina, merupakan yang pertama terjadi di luar China. Departemen Kesehatan Filipina mengatakan laki-laki 44 tahun asal China yang berasal dari Wuhan itu dirawat pada 25 Januari lalu setelah mengalami batuk-batuk, demam, dan sakit tenggorokan.

Dia menderita pneumonia akut dan dalam beberapa hari terakhir pasien menunjukkan kondisi stabil dan ada kemajuan. Ternyata dalam 24 jam terakhir kondisi pasien terus memburuk hingga meninggal dunia.

" Ini yang pertama kali kematian terjadi di luar China," kata Rabrindra Abeyasinghe, perwakilan WHO untuk Filipina kepada wartawan.

Korban adalah kasus kedua yang tercatat di Filipina. Pejabat kesehatan Filipina membenarkan kematian pasien itu dalam jumpa pers hari ini. Filipina melaporkan kasus pertama virus corona pada Kamis pekan lalu.

3 dari 4 halaman

Total Korban Jiwa Akibat Corona

Hingga kini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 304 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara resmi menyatakan virus corona merupakan darurat kesehatan global. Hal ini dinyatakan dalam pertemuan kedua Emergency Committee bersama dengan Direktur Jenderal WHO pada hari Kamis, 30 Januari 2020 kemarin waktu Jenewa.

Mengutip laman resminya, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mendeklarasikan, wabah virus corona 2019-nCoV merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

4 dari 4 halaman

Darurat Kesehatan Global

Dalam pertemuan pertamanya, WHO belum menyatakan status darurat kesehatan global. Namun, mengingat adanya peningkatan yang signifikan jumlah kasus dan negara yang melaporkan semakin bertambah, pertemuan kedua pun dilakukan. Dalam konferensi persnya, Tedros mencatat bahwa terjadi penyebaran virus yang mengkhawatirkan di luar China.

Cegah Virus Corona, Angkasa Pura Perketat Pengamanan

" Alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi virus ini menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah serta tidak siap untuk menghadapinya" ujar Ghebreyesus.


Laporan Pandasurya/ Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar